Jangan lupa follow, vote, comment okay!
🎀
"Bi... Uranus belum pulang, ya?"
"Belum, Non." Bi Titi menjawab dengan dirinya yang tetap fokus memasak di dapur.
Seza menghembuskan napas berat. "Pasti masih sama Putri," gumamnya.
Seza mengambil handphone-nya pada saku seragamnya dan membuka aplikasi Line untuk mengirim sebuah pesan di sana.
Seza
Planet kamu di mana?
Sekarang hujan awas kehujanan
Nanti kamu sakitSeza kembali menghela napasnya setelah untuk kesekian kalinya lagi-lagi Uranus hanya membaca pesannya. Tapi tidak apa, setidaknya Seza cukup senang daripada Uranus tidak peduli dan tidak membacanya sama sekali.
"Aduh... Non Seza kehujanan, ya? Cepat-cepat ganti baju, Non habis itu makan yang hangat-hangat biar nggak sakit. Nanti kalau sakit pasti banyak yang khawatirin, Non," ucap Bibi yang begitu khawatir saat menghampiri Seza di ruang tengah.
Seza terkekeh kecil. "Bagus, Bi kalau aku sakit jadi nanti ada yang khawatirin aku." Ya, Seza sangat berharap dirinya sakit dan Uranus mengkhawatirkan dirinya. Dia sangat penasaran bagaimana mimik wajah Uranus yang sekarang datar nanti berubah saat dirinya benar-benar sakit. Minimal Seza harus lihat laki-laki itu cemas, lah..
"Aduh... Non Seza ada-ada saja. Bagaimana kalau nanti Tuan Firman dan mama Non marah sama bibi karena tidak bisa mengurus dan menjaga Non Seza sama Den Uranus dengan baik..."
Bi Titi terlihat sangat khawatir. Dia tidak ingin mengecewakan keluarga Dirgantara yang sudah baik dan banyak menolong keluarga kecilnya untuk kehidupan yang jauh lebih baik.
Walaupun Tuan dan Nyonyanya sudah tidak ada, dia akan tetap mengabdi untuk membalas kebaikan kedua orang tua Uranus sekaligus menjalani perintah Firman selaku orang kepercayaan keluarga Dirgantara yang sudah di anggap sebagai keluarga untuk menjaga dan melayani segala kebutuhan di rumah.
"Non Seza makan, ya? Bibi udah masakin makanan yang dijamin enak banget sampai ngalahin restoran bintang sepuluh hahaha..." canda Bibi untuk menghibur Seza yang sedih. Mana ada restoran bintang sepuluh? Setahu Bibi paling mentok bintang lima.
Mau bagaimanapun Bibi tahu kalau Den Uranus dan Non Seza tidak baik-baik saja. Melihat keduanya yang tak sehangat dan sedekat dulu membuat Bibi ikut sedih karena hal itu.
"Seza nggak lapar, Bi..." jawab Seza dengan rawut wajahnya yang masih sendu. Padahal sebenarnya Seza sangat lapar dan sangat ingin memakan masakan Bibi yang tidak perlu diragukan lagi rasanya. Tapi apalah daya, semua terasa tidak mengenakan sekarang.