Suasana di tempat itu nampak sunyi senyap, ketiga orang disana pun masih diam seribu bahasa.
Saling melirik, dengan sorot mata yang tajam. Hanya suara nafas yang terkadang terdengar dihela dengan begitu pelan, dan terkesan sangat berhati-hati.
Kali ini James membulatkan tekadnya, hendak membuka percakapan itu sebelum akhirnya Tiger angkat bicara terlebih dahulu. Membuat pria itu langsung mengurungkan niatnya.
James akhirnya memilih diam. Mendengarkan percakapan dua orang tersebut.
"Kenapa kau tega melakukan semua hal ini pada keluarga ku? Apa yang mendasari tindakan mu ini Dave?"
Tenang. Suara pria itu terdengar datar, namun tak dapat dielakan lagi bahwa ada tekanan emosional yang coba Tiger tahan dalam tiap ucap katanya.
Pria dengan borgol itu mengangkat wajahnya lebih tinggi, membalas tatapan Tiger dengan dalam, sambil menyunggingkan senyum tipis yang entah mengapa membuat James merasa jijik sekaligus ngeri.
Sinting, hanya itu yang dapat ia umpatkan sedari tadi. Bahkan sejak memasuki ruang tunggu tersebut, mereka sudah disambut senyum mengerikan pria itu, Dave.
"Karena mereka mencoba menghalangi ku." Jawabnya singkat setengah berbisik.
Matanya bergerak pelan, intens dan tak lepas dari sosok Tiger yang membeku dihadapannya. Pria itu menarik nafasnya pelan, mencoba menguatkan hatinya saat Dave membalas pertanyaannya tersebut tanpa rasa bersalah sedikit pun. Ia santai, seperti orang yang tak memiliki emosi sedikitpun.
James melirik Tiger di sebelahnya, tanpa sadar mengepalkan tangannya di bawah meja, merasa kesal atas jawaban sederhana yang baru saja Dave lemparkan barusan. Bisa-bisanya mahluk dihadapannya bersikap setenang itu setelah segala kekacauan yang ia perbuat pada orang-orang terdekatnya dan juga Tiger.
"Mengahalangi mu untuk melakukan apa? Mereka bahkan tidak benar-benar mengenal mu Dave! Mereka orang-orang penting di dalam kehidupan ku, dan kau datang tiba-tiba, dan mencoba melenyapkan mereka?! Untuk apa Dave, UNTUK APA?!!! KATAKAN!!!! APA SALAH KU PADA MU?!!! Kau dendam pada ku? Maka hancurkan saja aku, tidak dengan mereka Dave!!!"
Kali ini Tiger tak bisa tenang seperti sebelumnya. Ia Meninggikan nada bicaranya, melontarkan tanda tanya besar atas tindakan buruk Dave yang begitu teganya merencanakan segala skenario kejahatan ini.
Ia memang telah mendengarnya dari James, tapi itu tidaklah cukup. Bagi Tiger, ia harus mendengarnya langsung dari mulut Dave, mengenai segala kejahatan yang ia lakukan selama ini tanpa sepengatuan Tiger dan alasan besar yang melandasi semua kekacauan ini.
Walau sulit atau diluar logika sekalipun, tapi itu setidaknya bisa menjawab segala rasa tanyanya pada tindakan ekstrim yang Dave lakukan selama ini.
"Mereka menghalangi ku untuk memiliki mu Tig. Mereka bahkan berani memandangku ku rendah hanya karena alasan ini. Aku menyukai mu, bahkan sejak kita masih bersekolah dulu. Maka dari itu aku tak tahan melihat gadis-gadis murahan itu memuja-muja diri mu. Jalang! mereka bahkan dengan rela memberikan tubuh mereka untuk kau cicipi. Cih! mengingatnya saja sudah membuat ku muak!!!"
Ekspresi Dave kini berubah 360°, Ia menunjukkan sosok aslinya. Gambaran mengerikan yang membuat Tiger dan James tak bisa lagi menyembunyikan rasa keterkejutan mereka.
James kini mempercayai ucapan Richi sepenuhnya,karena Dave telah mengungkapkan nya secara langsung. Tentang rasa terlarang yang ia simpan pada Tiger.
"Mengerikan" gumam Tiger setelahnya, dengan pandangan jijik ia menatap wajah Dave yang mulai memerah karena marah dan juga merasa malu.
Ia lalu berdiri dengan cepat, mengamuk sambil mengebrak meja di hadapan mereka dengan keras dan tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...