Mobil ambulance melaju cepat menembus lebatnya hujan di sisi bukit. Beberapa petugas medis masih nampak sibuk memeriksa keadaan korban kecelakan yang baru saja mereka tangani.
"Bagaimana keadaanya?"
"Sudah stabil sir."
"Ahh syukurlah, lalu bagaimana mengenai sanak keluarganya, apa ada yang sudah bisa kau hubungi?"
"Masih terus saya coba sir."
***
Vallary mengalami kecelakaan tunggal dan kini tengah dilarikan ke rumah sakit xxx.
Mendengar hal itu sontak saja Tiger segera membatalkan segala meeting pentingnya. Ia berkendara secepat mungkin menuju rumah sakit dimana Vallary dilarikan.
Langkahnya kian cepat dan dengan terburu-buri ia susuri rentetan ranjang di ruang UGD tersebut. Mata tajamnya terus mencari hingga akhirnya ia menemukan dimana kakaknya -Vallary berada.
Ia disana, terlihat diam tak berdaya. Dengan wajah pucat dan luka-luka goresan yang memenuhi hampir sebagian lengannya. Dahi dan lutut Vallary nampak lebab seperti terbentur seauatu dengan begitu keras.
Jujur, Tiger merasa terpukul mendengar kabar kecelakaan itu, dan semakin tak tenang melihat keadaan kakaknya yang bisa dikatakan sangat jauh dari kata BAIK!!
***
Segala administrasi telah terselesaikan dan kini Vallary pun telah dipindahkan ke sebuah kamar rawat pribadi di kelas VIP. Tentu saja semua itu Tiger lah yang mengurusnya, ia hanya ingin yang terbaik untuk kakaknya. Berharap dengan itu ia bisa kembali melihat kondisi kakaknya yang sehat seperti biasanya.
Tak terasa malam telah begitu larut saat akhirnya Tiger ingat kalau ia belum mengabari Keisya atau siapapun mengenai insiden yang menimpa kakaknya tersebut.
"Hallo, ia sayang. Aku baik-baik saja. Maaf kalau aku baru mengabarimu sekarang. Hemmm..... Ini mengenai Vallary. Yah, ia mengalami kecelakaan beberapa jam yang lalu. Tenanglah biar aku sendiri yang menjaganya disini. Tetaplah tinggal dirumah. Kau bisa mampir besok pagi, emmm.... Bawakan saja beberapa stel pakaian bersih untuk ku. Ok, goodnite dan salam untuk Elsa."
Sambungan telpon terputus dan Tigerpun kembali fokus menatap wajah sang kakak.
"Apa yang kau lakukan disana? Dengan gaun hitam yang nampak seperti orang yang tengah berkabung."
Pertanyaan itu tiba-tiba muncul dalam benak Tiger. Setelah menerima laporan dari seorang polisi ia pun mulai bertanya-tanya mengenai alasan apa yang membuat kakaknya ke daerah sekitar sana.
Terletak cukup jauh dari kota dan tempat kejadian kecelakaannya pun di jalur sepi didekat sebuah pemakaman tua.
***
Seusai mengantarkan Elsa ke sekolah Keisya pun segera bergegas menuju rumah sakit. Membawa beberapa potong pakaian bersih, makanan serta satu buket bunga mawar putih kesukaan Vallary.
Segera ia masuki kamar rawat milik Vallary dengan langkah pelan. Menatap sang suami yang tengah tertidur pulas di sisi ranjang milik kakaknya.
"Dia pasti sangat mengkhawatirkan Vallary" pikir Keisya sambil menaruh tas jinjing miliknya ke atas sofa serta segera mengisi pot bunga kosong di sisi ranjang dengan bunga mawar yang dibawanya.
"Hemmmm..... Kau sudah datang Kei?" Tiger segera membenarkan posisi duduknya sambil merenggangkan ototnya yang terasa begitu kaku.
"Baru saja. Apa kau masih mengantuk? Tidurlah disofa biar aku yang menggantikan mu menunggui kak Vallary."
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...