Perlahan namun pasti Tiger pun mulai mengikuti langkah Keisya yang terlihat berjalan keluar ballroom hotel mewah itu,ia tak akan melewatkannya karena kali ini ia kan mendapatkan wanita itu bagaimana pun caranya.
Langkah Keisya akhirnya berhenti di sebuah balkon yang menghadap keluar hotel,dengan menyajikan pemandangan indah kota LA di malam hari.
Sepi dan tanang adalah suasana yang membuat Keisya merasa lebih nyaman,berbeda dengan di dalam sana,yang begitu ramai dengan para tamu undangan.
"Apa pesta didalam sungguh membosankan, hingga nona yang cantik ini lebih memilih di luar sini?" suara seorang pria seketika membuat Keisya segera menoleh,mendapati seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.
Pria tampan itu tersenyum sambil menatapnya dengan lekat.
"Maaf,Apa Tuan Tampan di hadapanku ini tengah penguntit ku?" tanya Keisya balik, sambil tertawa kecil.
Membuat pria di hadapannya itu ikut pula tertawa. Namun, sesaat kemudian kesunyian melingkupi keduanya.
Tiger hanya menatap Keisya dalam diam, sedangkan Keisya yang tengah ditatap hanya bisa mengalihkan pandangannya kearah lain. Karena entah mengapa Keisya merasa tatapan pria itu begitu mengintimidasi nya.
"Em... maaf tuan aku harus segara kembali ke dalam" ucap Keisya pelan, sambil berjalan melewati Tiger yang masih terdiam.
Namun,baru beberapa langkah dirasakannya pria itu segera menahan tangannya. Hingga membuatnya terpaksa kembali bebalik.
"Apa kau akan meninggalkanku lagi?" tanya Tiger kemudian sambil menatap tajam kearah Keisya. Seperkian detik, entah mengapa Keisya merasa tubuhnya melemas karena sentuhan pria asing tersebut.
"Sepertinya anda salah orang,aku sungguh tidak mengenal anda tuan." balas Keisya pelan sambil mencoba melepaskan genggaman tangan pria itu dari lengannya.
Bukannya melepaskan lengannya Tiger malah menariknya lagi hingga kini jarak mereka begitu dekat.
"Apa kau melupakanku?" tanya Tiger lagi sambil kini mendekatkan wajahnya kearah Keisya.
"Kita kan sudah pernah bertemu sekitar seminggu yang lalu, Apa kau melupakannya?" bisik Tiger tepat di telinga Keisya .
Tubuh Keisya meremang dan suara berat pria itu seakan menari-nari dalam benaknya.
Dan dalam jarak sedekat ini ia dapat menghirup wangi tubuh pria itu dengan begitu jelas.Terasa familiar, tapi dalam keadaan seperti ini otaknya benar-benar tak bisa di ajak kompromi untuk menjadi lebih peka.
Sungguh ia tak mampu mengingat apapun, terlebih lagi jantungnya kini seakan di pompa 2x lipat, karena ulah pria asing dihadapannya ini.
"Ini adalah pertemuan kita yang kedua kalinya"
Hanya mendengar ucapan pria itu saja mampu membuat tubuh Keisya kembali menagang hebat.
"Aku tidak ingat dan aku tidak merasa mengenal anda sama sekali tuan."
Wajah Keisya kini beralih menatap Tiger dengan ekspresi tak bersahabat. Melihat respon yang ditunjukan wanita itu sontak saja membuat emosi Tiger seketika memuncak, Cengkraman tangan Tiger mengerat,membuat Keisya merasa kesakitan atas ulahnya tersebut.
"LEPAS!!!" teriak Keisya kemudian.
Namun sayabg semua itu tak dihiraukan sama sekali oleh Tiger.
"Kau mau meninggalkanku begitu saja. Jangan harap nona manis"
Mendengar Tiger memanggilnya dengan sebutan 'nona manis' membuat Keisya kembali merasa kalau ia pernah dipangil dengan sebutan semacam itu,Tapi ia tidak ingat siapa ?dimana?dan kenapa ia di panggil seperti itu.
"Aish!!! sepertinya kau sudah gila tuan. Jadi kumohon lepaskan aku .SEKARANG!!!" geretak Keisya yang terlihat begitu frustasi malah membuat Tiger tertawa geli.
"Ah,baiklah kalau pakai cara halus sudah tidak bisa, maka aku akan menggunakan cara lainnya."ucap Keisya sesaat sebelum menggigit tangan Tiger dengan begitu kencang yang sontak membuat si empunya berteriak keras.
"HEY!! Lepaskan tanganku!!"
Bukan melepaskannya Keisya malah menggigitnya semakin kencang lagi.
"Dasar anjing gila. Lepaskan!! bisa-bisa tanganku putus, Bodoh."
Setelah merasa puas Keisya pun segera melepaskan tangan pria itu.
"Rasakan itu!!! dasar pria brengsek, gila, mesum dan tidak tau malu" umpat Keisya sebal sambil memeletkan lidahnya ke arah Tiger.
Ia lalu segera berlalu pergi meninggalkan Tiger balkon itu.
Di sisi lain Tiger mulai meruntuki kebodohannya yang bisa-bisanya kecolongan lagi karena ulah wanuta itu.
Dengan mudahnya wanita yang ia cari selama seminggu ini kembali kabur dari hadapannya.
Namun dari pada berdiam diri saja ia pun memilih untuk mengejar wanita itu,mencoba mendapatkannya kembali.
Langkahnya kian cepat melewati lorong-lorong panjang yang nampak sepi dari para pelayan. Dan setelah melewati tikungan akhirnya ia krmbali mendapati sosok Keisya.
Wanita itu menoleh dan mendapati dirinya yang berhasil menyusulnya.Menyadari hal itu Keisya pun mulai melepas sepatu heels miliknya dan dengan bar-bar melemparkannya ke arah Tiger.
Hampir saja lemparan itu mengenai wajah Tiger kalau pria itu tidak dengan cepat menangkapnya. Dan melihat ada celah untuk melarikan diri, Krisya pun segera bergegas meninggalkan Tiger.
Karena terlalu terburu-buru ia pun tak sengaja menabrak seseorang. Untung Orang itu segera menahan tubuh Keisya yang limbung agar tak terjatuh.
Pria itu menatap wajah Keisya dengan tatapan bingung. Bagaimana tidak, Penampilan wanita itu sungguh berantakan. bahkan sebelah sepatunya ia tengteng dengan tangan dan yang satunya entah kemana.
"Whats up Sister?" tanya pria itu yang segera membuat Keisya bisa bernafas lega.

"James!!! Astaga syukurlah aku bertemu dengan mu disini,ayo kita pulang.Sekarang." Keisya nampak memperhatikan sekitar takut Tiger akan muncul kembali,ia lalu menarik James untuk mengikutinya keluar dari ballroom tersebut.
"Tapi kan aku baru datang Kei.Setidaknya kita makan dulu." Protes pria itu yang malah membuat Keisya semakin kesal.
"PULANG!!!Ku bilang pulang ya pulang James!!!"
"Ok.Ayo kita pulang,tapi dimana sepatu mu yang sebelah?" James menyerah,ia tak mau lagi berdebat dengan Keisya,karena ia sudah tau jawabannya. Kalah ya ia pasti akan kalah dari wanita keras kepala itu.
"Ah bodolah hilang kemana, yang penting sekarang ayo kita bergegas pulang."
Keduanya pun segera pergi dan Keisya pun nampak tak peduli dengan kaki telanjangnya,mengabaikan tatapan-tatapan aneh tiap orang yang berpapasan dengannya.
Dan tanpa Keisya sadari, Sedari tadi Tiger rupanya tengah menatap sosoknya dan juga James yang nampak terburu-buru pergi meninggalkan tempat pesta itu.
"Bisa-bisanya kau melupakannya. Bahkan pergi begitu saja bersama pria lain.Cih!!! Lihat saja nanti, apa yang akan kulakukan padamu."
Tidak ada lagi kesempatan kedua bagi Keisya. Tiger sudah cukup bersabar menghadapi tingkah abnormal wanita itu. Namun tidak untuk yang kesekian kalinya.Karena pria itu kini bertekat ingin memberi ganjaran yang pantas atas semua yang telah Keisya lakukan pada hidupnya beberapa saat belakangan ini.
***
Ok gimana readersss??? 👏👏👏
Bagus apa tidak?Silahkan comment aja 👌👌👌
Suka ya di vote kalau perlu masukin ke reading list kalian 😀😀😀
Thanks buat yang dah read+comment terlebih buat yang dah votr tentunya 💞💞💞
Bye and see yaaa... 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...