Halo semua........
Long time no see (^.^)
Today, finally I'm back to wattpad #YEY
Saya kembali membawa chapter terbaru WDMHD nih.
Yang kali ini bakal panjang bangetttt ya , jadi bagi yang mudah bosan BERSIAPLAH!!! hahahaha........
Siplah, monggo silahkan di baca ya teman-teman ("(^.^)")
***
Hari demi hari silih berganti. Tak terasa sebulan hampir berlalu tanpa adanya perubahan berarti. Kondisi ku, masih tetaplah sama seperti saat terakhir kali sadarkan diri dari koma. Terasa mudah lelah tanpa alasan. Huft, kalau dengan kondisi begini, mana bisa aku melarikan diri dari acara pernikahan nanti. Yang ada aku akan langsung tertangkap karena tak bisa berlari lebih cepat dari para bodyguard Richie yang bertubuh besar seperti kingkong itu. Sial, memang sungguh sial nasib ku ini. Sudah jatuh dalam perangkapnya, sekarang malah akan benar-benar terkurung dalam sangkar emas yang dibuatnya ini sepanjang hidup ku. Brengsek, memang kau benar-benar pria gila Richie Adams.
"Nona Keisya, sudah waktunya sarapan. Tuan Richie juga telah menunggu anda di ruang makan."
Suara seorang pelayan seketika membuyarkan lamunanku. Membuatku segera menoleh ke arah pintu kamar yang telah terbuka cukup lebar.
"Aku ingin makan di kamar. Jadi tolong bawakan saja sarapannya kemari. Dan tolong sampaikan pada tuan mu, kalau aku sedang tak ingin makan bersama siapapun. Titik."
Dengan malas ku balikan posisiku hingga memungginya, berharap pelayan itu segera pergi dari sini. Tentu tanpa adanya sebuah bantahan. Dan setelah beberapa saat dilanda keheningan, akhirnya pelayan itupun menyerah dan pergi begitu saja.
Setelah kuamati situasi kembali aman, segera ku raih remote televisi di sisi tempat tidur, mencoba mencari chanel menarik yang mampu mengusir rasa bosan yang setiap saat selalu melanda.
Dan saat aku masih disibukan dengan remote televisi pintu kamar ku tiba-tiba saja terbuka tanpa ada suara ketukan terlebih dahulu.
Aish, tanpa menoleh pun aku sudah hafal siapa yang datang. Pasti si pria yang tak tau sopan santun itu -Richie.
"Kau, untuk apa datang kemari?" ,kulipat tangan ku kesal sambil melirik sosoknya yang kini berdiri tepat di ujung tempat tidurku.
"Kau bilang ingin makan dikamar bukan? Jadi ini ku bawakan kemari, sekalian aku pun ingin melihat keadaan mu. Ya, hitung-hitung mengobati rasa rindu ku yang beberapa hari ini tak bisa menemani mu di sini."
Aku menoleh, menatap wajahnya yang tersenyum sedih. Hei!!! Tak usah berlaga sok melankolis begitu di hadapanku, tak mempan tau. Hal itu malah membuat ku semakin muak saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...