Malam ini Keisya kembali terjaga. Rasanya sungguh sulit menutup matanya barang sejenak. Mencemaskan malaikat kecilnya yang tengah sakit, itu jelas.
Namun,ada hal lain yang mengusik pemikirannya. Jelas soal pria itu. Kejadian itu jelas bukan kesalah pria itu 100%. Kalau saja ia bisa mengendalikan diri, pasti saat itu tak akan terjadi sampai demikian.
Daripada memikirkan hal itu terus-menerus Keisya putuskan untuk keluar dari kamar nya, sekaligus memeriksa keadaan malaikat kecilnya yang terlihat masih tertidur lelap, karena pengaruh obat demam yang diminumnya semalam.
"Maaf kan mommy karena tidak bisa menjadi ibu yang baik untuk mu. Tidak bisa memberika perhatian yang lebih padamu" ucap Keisha pelan sampil membelai rambut panjang putri kecilnya. Elsa.
"Kalau saja ia masih disini pasti semuanya akan lebih baik".
Keisya menatap wajah Elsa lembut, hingga tak terasa setetes air mata mulai membasahi kedua pipi tirusnya.
Cukup lama ia memikirkan hal ini. hingga akhirnya Keisya putuskan untuk mengambil cuti selama seminggu kedepan. Mengingat seluruh pekerjaan penting dengan para klien nya telah ia urus semua, jadi tidak ada hal penting yang perlu ia khawatirkan lagi sementara waktu ke depan.
Bukan bermaksud menghidari Tiger, hanya saja ia ingin lebih konsen mengurus putrinya, Elsa .
⌛⌛⌛
Di tempat lain seorang pria tengah sibuk dengan tumpukan berkas di atas mejanya. Sebenarnya ia tak berniat sedikitpun untuk menyentuhnya. Pikirannya melayang entah kemana. Mengingat segala hal tentang wanita yang telah di buatnya menangis.
Bahkan sudah hampir sepekan ini Keisya tidak datang ke kantor. Begitulah yang ia dengar dari asisten nya beberapa saat yang lalu. Ketika pikirannya tengah dipenuhi oleh wanita itu tanpa sadar seseorang memasuki ruanganya.
"Apa yang sedang kau pikirkan Tiger?"
Tanya Vallary ketika memasuki ruang adiknya itu. Wanita itu sadar, ada sesuatu yang sedang adiknya pikirkan. sampai-sampai saat ia memasuki ke ruangan itu, Tiger tidak menyadarinya.
"Untuk apa kau kesini?"ucap Tiger yang terlihat kembali sibuk dengan leptopnya.
Sikap dingin Tiger memang sudah tidak mempan lagi bagi Vallary, Karena ia telah mengenal baik adiknya itu sejak kecil.
"Apa aku tidak boleh menemui adik ku sendiri?"
Mendengar ucapan Vallary, pria itu hanya diam tanpa berniat membalas ucapan itu sama sekali.
"Mau sampai kapan kau bertingkah begini. Aku sudah bosan melihat tingkahmu yang ku anggap sudah keterlaluan."
Jujur, Vallary benar-benar sudah tidak sabar lagi melihat adiknya yang semakin hancur karena sikapnya sendiri.
Masih teringat jelas dalam pikirannya bagaimana adiknya yang dulu begitu berbeda dengan yang sekarang.
Begitu ceria dan ramah pada siapapun .Tapi sekarang pria yang ada di hadapannya adalah orang yang dingin dan juga kejam.
"Apa tidak ada pembicaraan lain yang lebih penting yang bisa sampaikan? kalau tidak. Silahkan pergi dari sini" usir Tiger kearah kakaknya sendiri.
"Apa kau masih memikirkan wanita itu?" tanya Vallary yang sontak membuat Tiger menggeram kesal. di pukulnya dengan begitu kencang meja di hadapannya.
"Berhenti membicarakan orang itu Vall. Aku tidak suka kau mengungkit-ngungkit soalnya lagi" teriak pria itu keras, yang mudian berjalan pergi dari mejanya.
"Bagaimana ya kabar wanita itu sekarang. pas,-" seketika ucapan Vallary terhenti. Ketika mendengar pintu ruangan itu tertutup dengan sangat kencang, karena dibanting oleh Tiger.
Setelah pertemuannya dengan Vallary. Pria itu pun memutuskan untuk segera kembali ke apartemen nya. Karenakan moodnya untuk bekerja sudah benar-benar hilang karena mendengar ucapan kakaknya tadi.
Ketika Tiger tengah melajukan mobilnya melewati sebuah persimpangan, tak sengaja matanya menangkap sosok wanita yang tadi sempat mengusik pikirannya. Yap, itu Keisya. yang terlihat tengah berjalan ke arah taman.
Dari dalam mobil nya Tiger dapat melihat dengan jelas wanita itu sedang duduk sendirian sambil sesekali memeriksa ponsel miliknya.
Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya Tiger putuskan untuk menemui wanita itu. Keisya.
"Hai" sapa Tiger singkat membuat Keisya menatapnya kaget.
"Hei kenapa menatapku begitu. seperti menatap seorang penjahat saja" gumam Tiger dalam hati melihat respon yang Keisya tunjukan padanya itu.
"Emm....Hai juga. Kenapa kau bisa ada disini?" tanya Keisya sambil menatap Tiger yang masih berdiri di hadapannya.
Pria itu sesaat terdiam mencoba memikirkan sebuah alasan yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan wanita dihadapannya ini.
Melihat wajah Tiger sekilas membuat Keisya tersenyum samar. Ia tau pria dihadapannya ini tengah berpikir keras untuk menjawab pertanyaan nya itu.
Lagipula untuk apa seorang CEO sepertinya berkeliaran ditempat seperti ini dan pada jam segini pula."Ah aku tebak.apa anda mengikuti ku lagi?" melihat wajah Keisya yang begitu serius memandangnya sontak membuat Tiger gelagapan .
1..2...3... detik kemudian tawa Keisya pun meledak menertawakan sikap Tiger yang menurutnya terlihat kekanak-kanakan.
"Hey kenapa kau tertawa begitu. Dengar ya aku tidak mengikutimu. Mana mungkin orang seperti ku berbuat semacam itu." Ucap Tiger sambil melipat kedua tangannya dan kemudian duduk disebelah Keisya yang masih sibuk tertawa.
"Maafkan yang soal kemarin ya.Tapi jelas itu bukan 100% salah ku, kau juga ikut andil" awalnya Keisya ingin melupakan hal itu kalau saja Tiger tidak mengungkit masalah itu lagi.
"Ia..ia... aku tau. lagi pula aku sudah melupakannya" jawab Keisya malas membuat Tiger menatapnya wanita itu aneh.
Jelas-jelas saat itu ia menangis tapi lihat sekarang. Wanita dihadapannya malah terlihat begitu santai seakan tidak terjadi apapun diantara mereka.
Apa ini semacam trik yang ia gunakan untuk mendekatiku? berpura-pura seperti wanita yang polos untuk sekedar membuat ku merasa bersalah.sebenarnya apa sih yang dipikirkan wanita ini?berbagai pertanyaan muncul dalam benak Tiger membuat nya tanpa sadar terus menatap sosok Keisya yang kini malah sibuk memandang langit malam dalam diam.
⏳⏳⏳
Yey!!! Akhirnya bisa upload juga part 5 nya
Gimana?Masih biasa aja ya ?atau ceritanya gak fokus. Sorry.
So, i wait you comment and vote guys.....
Don't be silent reader
Thx, and see you again ^______^
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...