Behind The Mask

13.8K 509 4
                                    

I'm Back again.............

Notice, ini akan jadi part yang cukup panjang

Jadi jangan bosan-bosan ya bacanya ^_____________^

_^^_

Setelah memakan waktu hampir satu jam perjalanan, Keisya dan Tiger pun akhirnya sampai di satu tempat wisata. Sebuah tempat yang indah dan kaya akan nilai sejarah kota Bangkok, Thailand. Kalau tidak salah namanya adalah Wat Pho atau lebih dikenal dengan kuil Buddha berbaring.

Awalnya Keisya enggan mengikuti Tiger ke sana. Kalau bukan karena ancaman pria menyebalkan itu mungkin ia telah kembali ke kantor dengan menggunakan taxi.

Sebelum kami kemari, Tiger menyempat kan diri ke toko pakaian terlebih dahulu. Ia memilihkan beberpa stel pakaian untuk kami coba. Katanya kita harus mengganti pakaian kita. karena, pakaian kantor yang kini kita kenakan ini tidak cocok di gunakan untuk jalan-jalan.

Parahnya lagi, saat aku menolak mencoba pakaian yang ia pilihkan, Tiger segera menyeret ku ke kamar ganti bersama nya. Kami berdua di dalam ruang ganti yang sempit itu. Berdua. Ia mengancamku untuk menuruti permintaannya. Karena kalau tidak.......

Aish.... Rasanya aku jadi merinding lagi kalau mengingatnya. Kurang lebih ucapannya seperti ini,

"Turuti keinginan ku. Atau kita akan berakhir tanpa busan bersama disini" ucapnya sambil mendekat kan wajahnya ke arah ku, "karena kebetulan aku pun ingin mencoba pakaian ini. Jadi ayo kita lakukan bersama saja di sini" lanjutnya yang kemudian mulai membuka satu per satu kancing kemeja yang dikenakannya.

Aku yang panik pun mulai berteriak histeris sambil menutup mataku dengan kedua tanganku. Tiger yang melihat itu pun segera membekap mulutku rapat-rapat.Mungkin takut ada pelayan atau pengunjung toko itu yang akan curiga karena teriakan ku barusan.

"Sstt.... diam lah. Aku tak akan berbuat macam-macam kalau kau mau menurut. Ah... aku hampir lupa. Tadi aku juga memilihkan mu ini" menunjukan sebuah bikini berwarna merah menyala dengan ornament khas etnik, " kurasa ukurannya juga sangat pas dengan mu. Hem... ini pasti akan terlihat indah jika kau memakainya" lanjutnya sambil menatap ke arah dadaku dengan lekat.

Mataku membulat kaget mendengar ucapannya itu dan reflex menendang selangkangannya dengan cukup keras. Ia mengaduh kesakitan, sambil sesekali mengumpat kesal kerah ku. Bisa-bisanya dia bicara sevulgar itu padaku. Membuat ku malu saja.

"Dasar pria mesum. Sana pergi, hush... hush...." usir ku sampil terus mendorong tubuhnya menjauh.

Setelah ia keluar dari sana. Terdengar suara tawanya dari luar sana. Menertawai ku pasti. Ku pandangi bikini yang ia pegang tadi dengan tatapan horor. Jujur saja, kurasa ini memang pas dengan ukuran ku. Tapi, bagaimana ia bisa tau? Sial, bukan waktunya memikirkan hal ini yang jelas aku harus segera menyelesaikan ini.

Saat sedang membayar di kasir ku lihat beberapa pelayan seperti berbisik-bisik ke arah kami. Pasti membicarakan soal yang di kamar ganti tadi. Astaga, sungguh memalukan. Semua ini gara-gara si macan sinting ini.

"Aku ambil semua nya dan juga bikini ini" ucap Tiger sambil menunjuk bikini yang tadi.

Wajah ku pasti sudah memerah karena malu sekarang. Tiger hanya tersenyum sambil sesekali melirik ku. Sebelum keluar dari toko, ku lihat ia membisikan sesuatu pada si kasir tadi. Dan setelah itu kasir tersebut menatap ku sambil tersenyum-senyum, aneh.

"Oh, shittt apa yang pria brengsek ini kata kan" gumamku dalam hati sambil berjalan mengikutinya ke luar dari toko tersebut.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang