Halo-halo semua ^^
Author yang kece balik lagi nih #ya,kecemplung.
Bawa part yang terbaru dari story ku ini.
Seperti yang saya janjikan kemarin, disini saya kupas tuntas masa lalu Keisya.
Jadi bagi yang penasaran silahkan cek deh di sini.
Sekian, dan selamat membaca ya ^^
("(^_^)")
James menarik nafas panjang, sebelum ia mulai menceritakan kisah itu pada Tiger. Sejujurnya ada rasa ragu yang terselip disana. Takut kalau yang akan ia katakan ini malah membuat keadaan semakin buruk. Mungkin saja dapat membuat Tiger semakin menjauh dari sisi Keisya. Tapi tak ada cara lain, hanya ini yang mampu ia lakukan untuk mendapat bantuan dari pria itu.
"aku masih ingat dengan jelas bagaimana pertama kali bertemu dengan nya -Keisya kecil. Malam itu salju turun begitu lebatnya. Seorang pengasuh panti asuhan di mana aku tinggal, tiba-tiba membawanya dan memperkenalkannya sebagai teman baru kami di sana."
James menghentikan ucapannya, kemudian menyerumput minumannya. pria itu tersenyum kecil sambil melirik Tiger yang memandanginya dengan wajah penasaran.
"Selama seminggu, ia tak mau bicara pada siapapun. Selalu menyendiri dan tak mau bermain dengan yang lain. Raut wajahnya selalu terlihat muram, tak pernah tersenyum sedikitpun. Browny, ya hanya boneka itu yang setia berada di sisi nya."
Tiger menyadari, kalau cerita ini tidak hanya mengungkap jati diri Keisya. Tapi juga segala kenangan masalalu yang paling buruk tentang wanita itu dan juga James. Sejujurnya, Ia merasa tak enak hati. Apalagi setelah mengetahui James adalah anak yatim piatu. Bukanlah anak orang kaya, seperti dugaannya selama ini.
"Apa ini terlalu berat untuk kau ceritakan Mr.James?" tanya Tiger pada akhirnya.
"Tidak,tentu saja tidak. Hanya saja ini kembali membuatku mengingatnya. Segala sesuatu yang pernah ku alami bersama Keisya." sahut James dengan senyum di paksakan.
Setelah itu James pun kembali meneruskan ceritanya lagi, "Baru ku ketahui belakangan,kalau ia kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan lalu lintas. Keduanya meninggal di tempat kejadian, karena kehilangan banyak darah, katanya. Dan Keisya kecil menyaksikan itu semua. Dia menjadi satu-satunya korban selamat dari kecelakaan maut itu. Aku baru menyadari betapa tersiksanya ia, ketika harus melihat sendiri kematian kedua orang tua yang amat di sayanginya."
Seketika dada Tiger seperti terhantam sesuatu yang berat. Ia terenyuh dengan semua penuturan James barusan. Tak menyangka seberat itukah kehidupan seorang Keisya.
"Awalnya aku hanya bersimpati. Tapi lama-lama ada sesuatu yang lain di dalam diriku. Rasa sayang, aku yakin rasa itu perlahan mulai tumbuh subur. Tanpa sadar, aku selalu memperhatikannya. Mencoba mendekatinya, walau buktinya sulit. hatinya seakan tertutup rapat. Dinding pembatas yang dibuatnya itu teramat kuat untuk ku tembus. Hingga suatu hari, terjadi sesuatu pada denganya. Ya, sesuatu yang membuat kami semakin dekat."
^^^
Flashback On
"Anak-anak apa ada yang melihat Keisya?" tanya seorang wanita tua dengan wajah yang terlihat cemas.
Anak-anak yang ditanya tadi terlihat menggeleng, karena tak ada satu orang pun yang tau tentang keberadaan teman baru mereka tersebut.
Hingga seorang bocah perempuan bernama Yolland akhirnya angkat bicara, "Suster Clara, apa mungkin Keisya dan James sedang bersama? Soalnya tadi aku melihat mereka di dekat gudang, belakang gereja." Ucapnya kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...