Rottenness

327 19 6
                                    

Sudah hari kedua sejak Vallary di pindahkan ke ruangan ICU rumah sakit tersebut, belum ada perkembangan yang signifikan, walau organ vitalnya mulai kembali stabil namun kesadarannya masih belum juga kembali.

Hal tersebut tentu saja membuat pihak keluarga bisa sedikit merasa lega, walau tak dapat dipungkiri jika kekhawatiran mereka pun masih belum sirna, setidaknya hingga Vallary benar-benar bisa siuman dari kondisi koma nya.

Di sisi lain keluarga pun masih dipusingkan mengenai masalah keamanan Elsa dan juga Vallary, mengingat pelaku dari penculikan tersebut masih bebas berkeliaran dan belum dapat diketahui siapakah dalang sebenarnya dari peristiwa memilukan itu.

Sedikit yang dapat di tebak dari pelaku ialah orang itu pasti bukanlah orang sembarangan, mungkin tipe-tipe yang berkuasa dan memiliki jabatan seperti keluarga Alexander.

Maka dari itu keamanan di rumah sakit khusus nya di area kamar Elsa dan Vallary pun semakin diketatkan dari hari ke hari, hingga tak ada orang yang dapat berkunjung kecuali kerabat dekat ataupun keluarga Alexander itu sendiri.

🃏🃏🃏

"Bagaiamana Tig? Apakah sudah ada kabar mengenai James?" Tanya Keisha yang baru saja melihat Tiger yang kembali ke kamar rawat milik Elsa.

Pria itu menaruh kantong plastik berisi makanan di sisi sofa, sambil menggeleng ia menjawab pertanyaan istrinya barusan.

"Mungkin James masih bertemu dengan Richie saat ini. Kita tunggu saja hingga nanti siang, walau aku tak banyak berharap dengan apa yang James dapatkan dari bajingan itu. Informasi palsu atau entahlah tipu muslihat apa lagi yang ia gunakan kali ini." jelas Tiger dengan suara pelan, namun sarat akan rasa sebal yang mampu Keisha pahami.

"Daddy" Suara lemah itu seakan menghentikan waktu.

Secara spontan Tiger dan Keisha pun menoleh ke arah ranjang, mendapati tubuh mungil Elsa yang mulai bergerak lemah, mata gadis itu menatap Tiger dan Keisha secara bergantian.

"Mommy" Kali ini Keisha lah yang tak bisa membendung rasa bahagia nya, wanita itu segera bergerak mendekati putri kecilnya itu, mengusap pelan wajahnya dengan air mata yang seakan terus menetes tanpa ia sadari.

"Elsa sayang. Mommy merindukan mu. Benar-benar merindukan mu." Gumam Keisha yang kini menciumi puncak kepala milik putri kecil nya itu.

Melihat sangat ibu yang menangis bocah kecil itu pun akhirnya tak bisa menahan tangis nya juga. Ia menangis sesunggukan, sambil melepas rasa rindunya pada sang ibu.

Kini mereka kembali bersatu, menjadi keluarga yang utuh. Tiger yang melihat hal itu pun seakan enggan merusak momen hari ibu dan anak itu dan memilih untuk diam di sisi ranjang dengan rasa syukur yang begitu besarnya, atas kebahagiaan yang Tuhan kembali berikan untuk nya.

Orang-orang yang dicintai nya selamat dan Elsa adalah salah satunya. Kini bebannya hilang separuhnya dan tinggal lah kekhawatiran nya pada kondisi sang kakak yang belum juga kunjung sadarkan diri.

"Elsa juga rindu mommy, hiks...hiks..." Ucap bocah perempuan itu sambil sesunggukan.

"Tiger mendekat lah, aku tau kau yang paling mengkhawatirkan nya. Ia sudah kembali pada kita sekarang. Putri kecil kita yang manis." Gumam Keisha sambil mengulurkan tangannya ke arah Tiger, membuat pria itu segera meraihnya dan mendekat ke arah Keisha dan juga Elsa.

When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang