Kini Keisya dan Richie benar-benar hanya tinggal berdua. Mereka sepakat bicara di sebuah café dekat taman. Soal Elsa, ia sudah aman bersama James sekarang. Pria itu masih sama. Memandangnya dengan tatapan memuja sekaligus merendahkan.
"Jadi Elsa anakmu dengan siapa? Apa dengan James?" tanya Richie dengan nada menuntut.
"Di...dia sebenarnya bukanlah anak ku. Aku dan James hanya mengasuhnya sejak bayi. Jadi ku mohon jangan sekali pun kau berpikir untuk menyentuhnya. Ia tidak tau apa-apa soal semua ini." Keisya menatap Richie memohon.
Terpaksa ia mengatakan yang sebenarnya. Kalau Keisya terus bersikeras soal status Elsa, bisa-bisa Richie melakukan sesuatu untuk menyingkirkan putri kecilnya itu. Ia yakin itu.
"Dengar, jangan sekalipun kau mencoba membohongi ku. Kalau sampai aku tau itu anak mu dengan James atau pria lain. Ku pastikan kau akan menyesal" ucap Richie sambil mendekatkan tubuhnya ke arah Keisya yang duduk di depannya.
"Aku jujur Ric. Kumohon jangan mencoba mencelakai nya. Jika kau masih ingin melihatku bernafas."
Keisya sadar kata-katanya itu jelas menantang Richie. Tapi setidaknya pria itu akan berpikir 2x kalau taruhannya adalah nyawa Keisya. Pria itu tak akan mebiarkannya mati begitu saja. Karena Richi masih seperti yang dulu. Begitu berhasrat memilikinya.
"Rupanya kini kau bisa sedikit menggeretak ku. Apa ini yang James ajarkan pada mu. Ingat kau itu milik ku.Aku yang telah,-"
"CUKUP!!! Aku tau Richie. Aku tau posisiku. Jadi jangan ungkit soal itu lagi"
Keisya segera memotong ucapan Richie. Ia tau benar pria itu akan bilang apa. Keisya tak ingin lagi mendengarnya. Sungguh membuatnya merasa begitu rendah dan menjijikan. Pria itu selalu mampu membuatnya terpuruk dan menjadi lemah seperti dulu.
"Hei, tenanglah. Aku tak akan berbuat macam-macam asalkan kau menuruti semua keinginanku." Ucap Richie sambil mengusap pipi Keisya pelan.
Pria itu jelas mengancamnya. Selalu dengan cara semacam ini, ia mendapatkan segala yang diinginkannya. Pria itu memang layak di sebut Iblis.
"Aku ingin kau kembali bersama ku. Tinggalkan semua yang kau punya. Karena aku bisa memberikan apapun yang kau butuhkan."
Keisya meradang. Ia bukan wanita murahan yang akan setuju begitu saja dengan usul Richie. Keisya sadar pria itu ingin mengurungnya dalam sangkar emas. Dengan egois mencoba memilikinya.
"Tak bisa Ric. Semua telah berubah. Elsa membutuhkan ku. Aku ibunya, belum lagi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab ku."
Richie tak senang, ia di nomor duakan oleh Keisya. Pria itu mau menjadi prioritas utama Keisya. Bukan hal-hal sepele seperti putrinya atau pekerjaannya. Richie menangkap maksud lain dari ucapan Keisya barusan. Pekerjaan? Apa soal hubungannya dengan Tiger?
"Pekerjaan? Jangan berbohong Kei. Aku tau yang kau maksud adalah hubungan mu dengan Tiger bukan. Apa yang aku harus lakukan? Menyingkirkannya dari hidup mu" ucap Richi sambil menyeringai.
Lagi? Pria itu mengancamnya melalui Tiger. Apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin mengharapkan bantuan James. Pria itu juga dapat terseret dalam masalah ini. Apa tak ada jalan lain untuk Keisya. Sebuah kebebasan yang sempat ia rasakan kini harus kembali terampas.
"Kumohon jangan sentuh Tiger, James atau pun Elsa. Aku janji akan menuruti semua keinginanmu. Tapi beri aku waktu 2 minggu. Tak lebih" Keisya menyerah.
Inilah satu-satunya cara untuk membebaskan orang-orang yang dicintainya. Tak peduli walau harus mengorbankan dirinya sendiri sekalipun. Karena dari awal hidupnya tak lagi berarti. Tak ada harganya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/44995129-288-k677881.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...