Suara shower telah berhenti berbunyi, bersamaan dengan sosok James yang kini mulai melangkah santai keluar dari pintu kamar mandi miliknya. Lengkap dengan handuk kecil yang menutupi sebagian rambut tebalnya yang masih nampak basah.
Sejenak ia terdiam mengingat sesuatu yang dibawanya dari kantor. Ya, sebuah amplop aneh yang seseorang kirimkan untuknya beberapa hari yang lalu. Entah isinya apa, tapi yang jelas amplop itu nampam aneh tanpa nama maupun alamat si pengirimnya.
"Ok kita periksa isinya." Ucap James yang kemudian segera membuka amplop tersebut dan mengeluarkan seluruh isinya.
Matanya terbelalak tatkala mendapati beberapa lembar foto seorang wanita yang begitu ia kenali.
"Ba...bagaimana foto-foto ini bisa sampai pada ku?!" Dengan kasar dirainya sebuah kertas yang terlipat rapih pada sisi amplop tersebut.
Sebuah surat rupanya. James segara membacanya dengan seksama dan semakin tak menyangka dengan apa yang kini ia dapatkan.
Nafasnya tersengal, dadanya pun terlihat kembang kepis saat matanya menangkap tiap baris kata yang terasa begitu menusuk hati.
Sesuatu terasa membuncah bagai sebuah ledakan yang tak mampu ia tahan lagi. Tangannya menggenggam erat lembaran surat tersebut. Giginya menggeretak keras dan dengan membabi buta dilemparkannya seluruh barang yang ada berada dihadapannya.
Dalam waktu singkat semuanya telah hancur berkeping-keping. Keadaan kamar pun tak mampu digambarkan lagi. Rasanya ia ingin berteriak keras dan memaki kasar pada si penulis surat tersebut.
Semua itu kembali membuatnya teringat pada sosok wanita yang begitu berarti dalam hidupnya. Pada saat bersamaan semuanya pun terasa hancur saat ia mengingat kepergian wanita itu yang begitu tiba-tiba.
Ia tak mampu membahagiakannya. Bahkan kalau itu hanya untuk sekedar membalas segala kebaikan yang telah wanita itu hadirkan dalam hidupnya dan juga Keisya.
Elisabeth. Wanita yang hingga kini tak bisa tergantikan oleh siapapun. Wanuta yang pertama kali membuatnya jatuh cinta. Walau ia tau cinta itu memang begitu sulit ia raih.
Semuanya terlambat. Saat ia mengetahui segala hal mengenai wanita itu. Kehidupan menyedihkan yang wanita itu jalani bahkan tersimpan dengan baik tanpa diketahui siapapun. Mengabaikan segala luka yang mendera dirinya sendiri dan malah memikirkan kebahagian orang lain, itulah Elisabeth yang James kenal.
Hingga suatu hari ia pun tau kalau wanita itu harus membawa benih yang ditinggalkan seorang pria tak bertanggung jawab didalam rahimnya.
Mengandung seorang bayi yang pernah ia harapkan tak lantas membuat Elisabeth berpikir egois dengan menggugurkannya. Sebaliknya, ia malah begitu menjaga bayi dalam kandungannya hingga maut datang menjemputnya.
Dan hingga detik inipun James ataupun Keisya tak pernah mengetahui sosok pria yang dengan teganya menyia-nyiakan wanita sebaik Elisabeth. Yang tak lain adalah ayah kandung dari Elsa, putri kecilnya yang begitu berharga.
Namun malam ini rasa penasarannya tak mampu lagi ia bendung. Ia benar-benar ingin mengetahui sosok pria yang selalu Elisabeth lindungi hingga akhir hidupnya. Ia merasa tak bisa lagi tinggal diam hanya karena Elisabeth yang tak mempersalahkan hal itu hingga akhirnya. Tapi ia merasa bertanggung jawab pada wanita itu, ia ingin menuntuk keadilan untuk Elisabeth.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romance"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...