Dengan santai Vallary mulai berjalan mendekati sosok James yang masih menatapnya tak berkedip. Lalu mendudukan tubuhnya tepat di sisi ranjang, dengan jarak yang begitu dekat dengan James.
"Apa kau tak ingat apapun yang terjadi pada kita semalam?" bisik Vallary kemudian, membuat tubuh James seketika meremang.
"A...apa maksud mu?"
"Kau melupakannya?! Padahal jelas-jelas semalam kau begitu menikmatinya." Wajah Vallary kini berubah masam seperti tengah menahan kesal.
"Tu....tunggu dulu. Bisa kau jelaskan dengan jelas bagaimana aku bisa berada disini?"
"Kau sangat mabuk semalam. Dan karena aku tak tau dimana apartemen mu, jadi ku bawa saja kau pulang ke apartemen milik ku."
"La...lu. kau semalam kau tidur dimana?"
Vallary tersenyum lalu menunjuk ranjang yang di tempati oleh James.
"Di....disini?"
Vallary mengangguk, mengiyakan ucapan James barusan.
"Aish!!!!" Dengan kesal ia jambak rambutnya sendiri dengan kesal. " Lalu siapa yang membuka seluruh pakaian ku ini?" tanya James kemudian.
Vallary mendekat, mencondongkan tubuhnya hingga membuat James menjadi salah tingkah.
"Tentu saja aku yang membuka jas, kemeja sampai celana milik mu" dengan nakal Vallary memainkan jarinya di dada polos milik James, sontak membuat pria itu menggelinjang geli dan langsung kembali menutupi tubuhnya dengan selimut tebal yang dipegangnya sedari tadi.
Vallary yang tak bisa lagi menahan tawa pun akhirnya segera tergelak geli. Benar-benar puas. Membuat James jadi begitu ketakutan karena ulahnya itu.
"Apanya yang lucu?! Kenapa kau tertawa begitu sih?!!!" James mendumal, merasa aneh melihat Vallary tertawa begitu keras kearahnya.
Sejenak gadis itu coba meredakan tawanya, "Kenapa kau sangat polos tuan James? Apa kau pikir ucapan ku tadi itu sungguhan? Menikmatinya?! Astaga, aku masih sadar semalam dan tentu saja tak terjadi apapun yang terjadi pada kita saat kau tengah mabuk."
James akhirnya bisa bernafas lega. Setelah Vallary akhirnya mengungkapkan yang sebenarnya terjadi. Ia tak melakukan apapun dengan wanita itu semalam. Dan yang diucapkan Vallary tadi hanyalah keusilan wanita itu semata.
"Jadi kau mempermainkan ku?! Baiklah akan ku buat kau menyesal." James segera bersiap memberikan sedikit hukuman untuk wanita itu karena sudah dengan tega membohonginya.
Melihat itu Vallary pun sontak tak tinggal diam. Ia segera bangun dari posisinya namun sayang, James rupanya sudah terlebih dahulu menggapai tangannya. Menariknya hingga terjatuh tepat atas tubuh milik James.
Hening. Keduanya hanya diam dan saling berpandangan. Dengan jarak sedekat itu Vallary dapat mendengar detak jantung James yang berpacu semakin cepat.
"Bisakah kau bangun nona Vallary?"
Vallary segera membenarkan posisinya, merapihkan baju mandi yang sejak tadi masih dikenakannya.
"Maaf. Emm...... Dan bisakah kau keluar sebentar, aku ingin mengenakan pakaian dulu." ucap Vallary sambil mengalihkan tatapannya ke arah lain.
James pun segera merapihkan selimutnya dan berjalan turun dari ranjang milik Vallary. Meninggalkan wanita itu didalam kamarnya. (Ceritanya James masih pake celana pendek ya gak full naked)
***
"Aku sudah selesai. Dan sekarang giliran mu untuk membersihkan tubuh. Semuanya telah kusiapkan di atas tempat tidur." Vallary melenggang santai menghampiri James di area ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romansa"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...