Surface

318 16 2
                                    

Dengan cepat James tersadar dari mimpi buruknya. Ia mengambil nafas panjang, seraya menyeka peluh yang membasahi keningnya.

"Ini hanya sebuah mimpi!" Yakinnya! Mencoba tuk melupakan bayangan buruk tetang Vallary beberapa saat lalu.

"Permisi tuan apakah anda sanak keluarga dari nona Vallary Alexander?" Seorang perawat menghampiri nya.

James segera mengadah, mengangguk cepat dan langsung bergegas mengikuti langkah perawat tersebut yang membawanya ke sebuah ruangan.

"Bagaimana kondisi Vallary dok?" Tanya James tak sabar.

Sang dokter melirik nya singkat, seperti memastikan sesuatu sambil mengamati wajah James yang nampak sangat khawatir.

"Maaf sebelumnya, tapi anda,-

Seakan tau apa yang tengah dokter itu pikirkan James pun segera memperkenalkan dirinya.

" Oh, maaf sebelumnya jika saya belum sempat memperkenalkan diri pada anda. Saya James, kakak ipar dari Tiger." Ucapnya sambil mencoba tersenyum ramah, membuat dokter paruh baya dihadapannya mengangguk pelan.

"Ah begitu rupanya. Maaf tuan James bila pertanyaan saya barusan mungkin membuat anda tidak nyaman. Saya hanya ingin memastikan identitas anda." Ucap pria itu dengan sopan dan dimaklumi pula oleh James.

"Tidak apa-apa dok, saya paham betul kondisi nya. Dan kembali ke pembahasan kita barusan apakah operasi yang dijalankan Vallary berjalan lancar? Lalu bagaimana kondisinya saat ini?"

Dokter dihadapan James itu nampak menarik nafasnya dengan perlahan, membetulkan posisi duduknya sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang James kembali lontarkan padanya.

"Operasi nya berjalan cukup lancar,tapi kondisi nona Vallary tidak terlalu baik. Ini belum sepenuhnya melegakan. Kita masih harus menunggu hingga beberapa hari ke depan, sampai kesadaran nya benar-benar kembali." Jelas sang dokter dengan tenang, mencoba menjaga perasaan James yang tentu saja merasa amat risau.

"Semoga dalam beberapa hari kedepan nona Vallary bisa kembali sadar secara sepenuhnya, hingga proses pemulihan nya pun bisa berjalan lebih maksimal."

James memijat keningnya singkat, ia merasa pening, seakan kabar mengenai kondisi Vallary barusan masih belum bisa membuat nya merasa tenang.

Ia masih kritis, kesadarannya belum sepenuhnya kembali, serta lukanya pasti memerlukan waktu yang cukup lama hingga benar-benar sembuh.

Setelah mendengar penjelasan dokter itu James pun memutuskan untuk segera menemui Tiger dan yang lainnya.

Semua orang pasti tengah menunggu kabar ini, walau bukan kabar yang benar-benar melegakan, tapi ini setidaknya bisa mengobati rasa khawatir mereka. Ya, terutama untuk ayah dan ibu dari Vallary.

"Kalau begitu saya pamit dahulu dok, terimakasih atas penjelasan nya dan saya harap dokter bisa merawat Vallary dengan baik, hingga kondisinya benar-benar pulih." Salam James sejenak sebelum akhirnya melangkah pergi dari ruangan itu.

Sesungguhnya ia sangat ingin melihat keadaan Vallary saat ini juga, namun ia rasa keluarga wanita itu jauh lebih berhak dibandingkan dirinya. Ia khawatir, tapi tuan Kevin serta istrinya pasti lebih khawatir saat ini. Mereka hancur,  saat tau kondisi Vallary yang sangat memprihatinkan. Lukanya parah, entah berapa banyak hal buruk yang telah wanita naas itu rasakan selama penyekapan berlangsung.

When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang