"Mommy, tidak akan pergi lama kan? Aku pasti akan merindukan mu" ucap Elsa sambil bergelayut manja dalam gendongan ku.
Malaikat kecil ku selalu saja seperti ini kalau aku harus pergi ke luar kota maupun ke luar negri untuk urusan pekerjaan . Melihat wajah merajuknya malah membuatku bertambah gemas. Rasanya ingin sekali mencubit pipi cubby nya ini. Ku usap lembut rambut panjangnya, sambil sesekali mengecupi puncak kepalanya.
" Mommy berjanji tidak akan lama princess."
Kini ia mengadahkan kepalanya untuk menatap ku. Mata hazelnya memandangi wajah ku lama.
"Baiklah kalau begitu, tapi apa yang akan mommy bawakan untuk ku nanti?"
Saat berpergian keluar kota aku terbisa membelikannya sesuatu. Ya, sebagai buah tangan dan yang pasti akan ia sukai. Selain untuknya, aku pun biasanya membelikan sesuatu untuk James. Membelikannya minuman. khususnya wine, karena pria itu sangat menyukainya.
"Kalau tas bagaimana? atau boneka gajah ?" tanya Keisya mencoba memikirkan apa saja yang bisa ia berikan untuk putri kecilnya itu.
"Apapun boleh. Asalkan itu dari mommy, aku pasti menyukainya" balas Elsa. Membuat Keisya tersenyum bangga, mendengar ucapan bijak putri kecilnya itu.
"Ok princess. Karena sudah malam, Ayo kita tidur. Malam ini kau bisa tidur dengan mommy. Dan mommy akan membacakan sebuah cerita dongeng untuk mu"
"Siap mommy ku sayang. Bagaimana kalau Malam ini mommy ceritakan soal Daddy saja" mendengar permintaan Elsa, Keisya pun sedikit bingung kenapa tiba-tiba putrinya ini minta diceritakan soal daddy nya, James.
"Kenapa soal daddy. Bukan kah biasanya kau lebih suka diceritakan sebuah dongeng"
"Bukankah saat itu mommy pernah bilang kalau daddy adalah orang yang penakut. Aku mau dengar ceritanya dari mommy. Apa yang daddy takutkan?"
Keisya tersenyum geli mendengar jawaban Elsa. Ingatan bocah ini memang sangat baik. Bahkan ia saja hampir melupakan hal itu.
Ya, semua bermula saat James sedang berada di apartemennya. pria itu bercerita pada Elsa kalau mommy nya itu takut dengan laba-laba. Karena kesal dengan mulut besar James, Keisya pun bilang pada Elsa kalau daddy itu juga seorang penakut. Namun, sebelum Keisya menceritakannya , James sudah terlebih dahulu membekap mulut nya sambil menggelitik pinnggangnya. Hingga membuatnya lupa untuk menceritakan hal itu pada Elsa.
Los Angeles Word Airport, California
Jam baru menunjukan pukul 07.00 pagi. Namun Keisya dan Isabella sudah sampai disana sejak 20 menit yang lalu. sesekali Keisya terlihat menguap lebar. Sebenarnya ia masih sangat mengantuk karena kurang tidur semalam. Setelah menemani Elsa tidur, ia harus membereskan barang bawaannya yang belum selesai ia paking.
Soal Elsa, ia bisa sedikit bernafas lega. Karena James kini menemaninya dan mungkin pria itu akan mengajak Elsa ke rumah orang tuanya untuk menginap. Seperti saat liburan tiba. Kalau untuk sehari-hari Elsa biasanya di rawat oleh bibi Helena. Ia seorang yang baik dan juga sabar dalam mengasuh anak-anak. Lagipula Keisya telah mengenal wanita itu cukup lama, bahkan saat ia masih duduk di sekolah dasar.
" Selamat pagi nona Keisya" sapa seorang pria dengan setelan jas santai berwarna shapire blue. Rambut hitamnya terlihat rapih walau tidak memakai gel seperti biasanya. Wajah tampan khas asia begitu ketara saat pertama kali melihatnya. Namanya Pieter Kim, Pria blasteran Korea-Canada asisten pribadi Mr. Tiger.
Di belakang Pieter, terlihat seorang pria dengan kemeja santai berwarna putih dan celana bahan hitam yang terlihat pas di tubuh tegapnya. Kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya. Penampilannya bak artis holliwood. Ya, memang begini lah ciri khas dari seorang Tiger Alexander.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Romansa"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...