Hello, hari ini saya posting lagi nih.
Jangan bosen-bosen ya ketemu aku, hehehe....
Tenang part ini gak sepanjang yang kemaren kok
^_^
Seseorang mulai memasuki ruangan kantor yang berukuran besar itu. Gelap, mengingat hari yang telah menjelang malam. Lampu-lampu pun belum ada yang dinyalakan. Membuat orang itu harus berjalan perlahan agar tak menabrak barang-barang di sekitarnya.
Walau dalam ruangan yang gelap, ia masih bisa melihat sesuatu yang berserakan di atas meja. Cahaya bulan malam itu memang cukup terang untuk membantu penglihatannya.
Tangannya mulai mengambil satu persatu lembar kertas yang rupanya adalah foto. Matanya menyipit ketika menyadari wajah yang ada di dalam foto tersebut. Sebuah senyum terulas jelas di bibirnya.
#Cklek # Cklik...Cklik....
Seketika lampu ruangan tersebut menyala terang. Membuat orang tadi segera menoleh ke arah pintu yang tadi ia masuki. Disana, sudah berdiri seorang pria denga rambut keemasan dan sedikit bergelombang. Mata birunya kini menatap tajam kepada orang itu. Pakaian rumahan yang terlihat santai sekaligus casual melekat di tubuh atletisnya.
"Apa yang kau lakukan di ruangan kerja ku?" tanya pria itu penuh nada menyelidik.
Mendengar ucapan pria itu, orang tadi hanya tersenyum samar, "Tadi ku kira akan sedikit memberimu kejutan, Ric. Tapi bukannya kau yang kaget malah kau sudah menggagetkan ku duluan. Dengan ini" orang itu mulai mengangkat lembaran foto yang tadi ditemukannya di atas meja kerja pria itu.
"Apa kau juga mengenalnya?" tanya pria itu sambil berjalan mendekati orang itu.
"Hem, sangat kenal malahan. Kau pikir alasan ku kembali ke sini untuk apa? Tentu untuk orang ini" tunjuk orang tersebut pada salah satu sosok dalam foto tersebut.
"Aku ingin menghancurkan kebahagiaan orang itu. Aku tak suka melihat nya tersenyum seperti itu lagi" pria itu menatap foto-foto tersebut dengan geram.
"Tentu,aku akan membantu mu. Karena kita punya tujuan yang sama" ucap orang itu sambil tersenyum licik.
Mengingat watak keduanya, jelas tak usah diragukan lagi. Demi mencapai tujuannya berbagai macam cara pasti akan di lakukannya. Tak peduli walau harus menghancurkan hidup seseorang sekalipun.
Selembar foto tak sengaja terjatuh ke lantai ruangan tersebut. Disana terlihat seorang wanita dan pria yang tengah tersenyum bahagia. Kedua orang yang tak lain adalah Keisya dan juga Tiger. Di perkirakan foto-foto tersebut diambil secara diam-diam saat Keisya dan Tiger sedang berada di China Town, Thailand.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Setelah mengetuk pintu ruangan Tiger beberapa kali, Keisya akhirnya segera melangkah masuk. Di sofa terlihat Tiger yang sedang bersandar dengan mata terpejam. Sepertinya pria itu tertidur karena kelelahan. Sudah hampir 3 hari ini ia bergadang demi menuntaskan pekerjaan belum juga selesai.
Awalnya, Keisya ingin menemani pria itu di kantor. Namun, Tiger langsung melarangnya dan malah menyuruhnya segera pulang ke hotel untuk istirahat. Sekarang lihat hasilnya. Pekerjaan memang mulai beres tapi kondisi kesehatan Tiger malah semakin buruk.
Keisya mendekat, mencoba meraih dahi Tiger dengan punggung tangannya. Mengecek suhu tubuh Tiger yang sebelumnya sangat panas. Untunglah sekarang demam Tiger telah reda. Saat Keisya ingin menarik tangannya menjauh, dengan cepat Tiger menarik tubuh Keisya semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Devil Meet His Destiny [𝙏𝙖𝙢𝙖𝙩]
Любовные романы"Dasar wanita kasar, berani-beraninya ia mempermalukanku di depan orang banyak. Lihat saja, kalau kita bertemu lagi, akan ku buat ia menyesal karena menantang ku." -Tiger Alexander- "Cih! Rupanya badannya saja yang besar, tapi kekuatannya tak lebi...