36. La journée pleine d'amour

9K 801 58
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu Farid dan Tata sudah tiba. Setelah melalui berbagai masalah yang lumayan pelik dan keragu-raguan yang terjadi di antara mereka berdua, kini akhirnya keduanya sudah mantap duduk di hadapan para saksi dan staff KUA. Ijab kabul pernikahan mereka dilaksanakan di sebuah gedung pertemuan milik salah satu kerabat Tata.

Farid sangat gagah dengan jas hitam beludru bersulam benang emas, dipadu celana panjang hitam dihiasi batik. Kebaya yang dipakai Tata pun juga berbahan beludru. Tata terlihat sangat berbeda dengan sanggul serta hiasan make up ala sunda. Tidak terlihat lagi sisi maskulin Tata. Dia benar-benar perempuan sejati yang cantik.

Berbagai kejutan terjadi beberapa hari sebelum Farid dan Tata melangsungkan pernikahan, keluarga besar almarhum Papa kandung Tata meminta agar Tata memakai pakaian adat sunda di saat pernikahan. Nenek kandung Tata dan saudara-saudara kandung almarhum Papa Tata yang berada di Bandung pun turut mendukung niat Tata yang akan menikah dengan pria pilihannya. Mereka beramai-ramai dengan kompak membantu proses pernikahan Tata. Bahkan salah satu paman Tata meminta agar akad nikah dilaksanakan di salah satu gedung miliknya di Jakarta, bahkan bersedia menjadi wali nikah Tata. Tentu melalui berbagai prosedur yang sedikit sulit terkait masalah hukum yang pernah dialami Tata sebelumnya.

Hal ini berkat saran Bu Ola yang menginginkan agar Tata meminta izin kepada keluarga almarhum Papa kandungnya bahwa dia akan segera menikah, sekaligus meminta maaf atas perbuatan yang dia lakukan sebelumnya. Bu Ola ingin agar semua jelas dan tidak ada lagi permusuhan. Tak dinyana, tanggapan keluarga besar di Bandung malah menyambut baik niat Tata. Pertemuan mereka yang diadakan tiga hari sebelum hari pernikahan pun mengharu biru.

Dan Tata tidak sanggup lagi menahan tangisnya ketika Farid dengan mantap mengucapkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi, Guntur salah satunya. Tidak ada ketegangan yang berarti. Mungkin karena sebelumnya Farid pernah mengalami situasi yang sama saat dirinya berperan sebagai wali nikah kakaknya.

Suasana bertambah lebih hikmad ketika Farid diminta berdiri bersama sang istri. Farid perlahan meraih dua tangan Tata seraya mendaratkan ciuman ke dahi Tata.

"Thanks, Babe. Lu udah terima gue..." bisik Tata sangat pelan di tengah isak tangisnya.

_____

Pernikahan Tata dan Farid sangat disambut baik. Terutama oleh keluarga Tata yang puas dengan lancarnya urusan pernikahan putri mereka. Lizett dan suaminya pun sangat bahagia karena apa yang mereka rencanakan akhirnya terlaksana dengan baik; pameran fashion mereka yang mendapat banyak apresiasi dan hubungan keluarga yang semakin erat. Rasanya tidak sia-sia mereka jauh-jauh datang dari Eropa. Lizett akhirnya malah menambah hari-harinya selama di Jakarta.

Demikian juga dengan Bu Ola. Dia sangat bangga melihat Farid yang sudah menunjukkan sikap dewasanya. Nayra yang mendampingi ibunya selama acara pun takjub melihat perubahan sikap adiknya saat bertemu seluruh anggota keluarga Lizett yang sengaja datang dari Eropa. Meski Farid terbata-bata menggunakan bahasa Perancis dan tidak selancar Tata, tapi dari gestur tubuh serta ekspresi wajah Farid menunjukkan bahwa Farid memang sangat supel dan dewasa, dan memang sudah sepantasnya menikah.

"Il ne ressemblait pas à un adolescent. Il est si doux. Tu as tellement de chance, Renata." Corrin terlihat terus mengamati Farid yang sedang berbaur dengan anggota keluarga dari Eropa yang menyapanya dengan hangat. (Dia tidak terlihat seperti anak remaja pada umumnya..., so gentle. Kamu beruntung sekali)

"Oui, Papa, ç'est pourquoi je l'ai choisi," balas Tata sambil tersenyum puas. (Iya, Papa. Makanya aku pilih)

***

Setelah pesta pernikahan, Farid dan Tata menginap di rumah. Sebelumnya Bu Ola menyuruh mereka berdua menginap di hotel di mana keluarga Tata menginap, karena kamar mereka pun sudah dipersiapkan di sana, khusus menghabiskan malam pertama.

FaridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang