Mall

2.2K 244 2
                                    


---------- Nakamoto Yuta ----------



"Mau kemana dulu?" tanya seorang pria yang kini tengah berdiri disebelahku dan menggunakan setelan pakaian warna hitam ini.

"Nonton dulu boleh deh" usulku.

Memang dirumah tadi aku mengiyakan ajakan Johnny untuk jalan dimall, lumayan buat temen jalan dari pada sama Eri terus.

Akhirnya kita melangkahkan kaki masuk kedalam bioskop, ternyata banyak banget anak muda yang membawa pasangannya untuk menonton film. Maklum sih ini hari libur.

"Mau nonton film apa?" tanya Johnny. Akupun lantas melihat jadwal yang tengah tayang hari ini pada layar didepan sana. "Horror boleh"

"Dih emang berani?" ejeknya. "Berani ya"

Selagi Johnny antri diloket tiket, akupun juga antri untuk membeli cemilan buat kita berdua didalam studio nanti. "Popcorn large sama dua americano ice"

Setelah pesananku selesai aku segera balik menemui Johnny yang ternyata udah nunggu aku didepan pintu studio.

"Udah?" tanyanya saat aku sampai dan akupun mengangguk.

Akhirnya kita berdua masuk kedalam studio yang akan menampilkan film yang kita tonton. Ternyata didalam juga udah banyak orang, Johnny memilih bangku tak terlalu diatas dan ga terlalu dibawah, pas ditengah yang membuat nyaman saat menonton.

"Awas aja lo nanti sembunyi diketiak gue ya" peringat Johnny padaku, bisa-bisanya dia nantang orang sepertiku.

🌹

"Pulang, gue dirumah"

"Siapa?" tanya Johnny saat aku menaruh kembali ponselku dimeja. "Lagi ada orang dirumah, gue harus pulang John"

Akupun berdiri hendak meninggalkan meja makan kita. "Gue anter, ini udah malem"

Akhirnya akupun diantar sama Johnny sampai rumah, bener juga kata Johnny ini udah malem dan sepanjang perjalanan juga jarang banget aku menemui taxi.

"Besok gue jemput ga?" tanya Johnny sebelum aku keluar dari mobilnya. "Gue punya mobil kali John, thanks ya udah nganterin gue"

"Everything for you princess"

Aku sedikit terkekeh dengan pernyataan Johnny, dikira anak kecil aja dipanggil princess.

"Tuan udah ada dirumah nyonya" ucap penjaga rumah saat aku masuk. "Makasih pak"

Padahal cuma keliling mall tapi kenapa kerasa capek banget kakiku, biasanya juga gapapa. Apa mungkin dari pagi sampai malem kali ya.

Saat aku masuk rumah terlihat Yuta lagi duduk disofa sambil menonton acara bola kesayangannya.

"Kenapa? Lo laper? Mau makan apa?" tanyaku.

Dia menoleh lalu kembali lagi fokus pada televisi. "Engga, gue ga suka aja dirumah sendiri"

Apa katanya? Ga suka dirumah sendiri? Apa kabar aku yang sering banget dia tinggal sendiri dirumah? Aku juga ga pernah ngeluh.

"Ga jelas lo Yut"

Aku meninggalkan dia sendiri dibawah dan lebih memilih masuk kedalam kamarku. Bener-bener berbaring dikasur adalah jawaban paling benar ketika ngerasa capek banget. Semua rasa capek seakan hilang begitu aja.

🌹

"Pacar lo ga marah kemarin lo gue suruh pulang?"

Aku yang mau memasukkan daging kedalam mulut jadi urung. "Pacar gue siapa?" malah kutanya balik.

"Ya yang kemarin jalan sama lo kemall"

"Dia bukan pacar gue kalik" sangkalku "Emang Winwin ga marah lo tinggalin lagi?"

Yang kutau selama ini emang Yuta itu gapernah ninggalin pacarnya itu malem-malem. Kalaupun ninggalin pun emang Yuta belum kesana sama sekali, emang aneh Yuta.

"Apa perlu gue minta maaf sama pacar lo?"

"Apasih Yut lo ga jelas deh dari kemaren" udah mulai muak aku sama Yuta. "Lo sakit?" tanya ku seraya memeriksa keningnya dengan punggung tanganku.

Padahal badannya ga panas, tapi kenapa dia jadi aneh gini?

"Mau gue anterin?"

Baru kali ini dalam dua tahun kita hidup bareng Yuta menawarkan dirinya untuk mengantarku pergi kerja.

"Gue punya mobil sendiri"

🌹

"Lo bisa gantiin Shasa ga buat meeting diperusahaan vendor?" tanya Johnny ketika memasuki ruanganku.

"Emang dia kemana?" tanya ku balik, pasalnya meeting dengan klien itu bukan urusanku. "Dia ga masuk lagi sakit"

"Ayolah bantuin gue, nanti gue dimarahin papa"

Johnny ini seorang directur perusahaan tapi takut sama seorang papanya pemilik perusahaan ini, haha lucu sekali.

"Iya gue mau, perusahaan siapa?"

"Na Crop"



TBC

✔ My Husband is Gay | YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang