Masak

1.9K 221 9
                                    



---------- Nakamoto Yuta ----------


"Kenapa lo ajak Winwin kerumah?" tanya Yuta yang kini tengah menatapku disofa yang lagi fokus kelaptop karena ada pekerjaan yang harus segera aku selesain.

"Mau masak gue sama Winwin" jawabku seadanya, tapi emang kebenarannya begitu. "Lo tau betapa excitednya dia tiap hari nanyain gue boleh apa engganya"

"Tinggal bilang boleh apa susahnya"

"Ini pertama kalinya kita bawa orang kerumah"

Memang selama kita tinggal berdua, ga pernah sekalipun ada orang lain yang datang berkunjung kerumah sekalipun itu Winwin. Kalau orang tua kita berdua itu pengecualian.

Yuta takut kalau ada orang lain yang tau kalau kita tinggal berdua, terlebih Winwin. Yuta takut menyakiti hati Winwin kalau melihatku dan Yuta yang serumah. Berbeda dengan dia yang harus menunggu Yuta kalau mau tidur bareng.

Aku melotot kala melihat isi pesan yang dikirim Johnny, dia udah berada didepan rumahku. Padahal aku baru aja memberitahu dia satu jam yang lalu kalau hari ini jadi kerumahku.

"Yut lo berangkat jemput Winwin sekarang deh, lewat pintu belakang" suruhku seraya mendorong-dorong badannya.

Sepertinya Yuta ga terima ku dorong-dorong "Paan sih, masih siang ini"

"Johnny udah diluar" seruku yang membuat Yuta juga gelagapan, ia meraih kunci mobilnya yang ada dimeja lalu berlari kearah pintu belakang yang biasanya dipakai oleh para maid.

Akupun merilexskan diri berlagak seolah ga terjadi apa-apa. Setelah itu baru aku membuka pintu dan menyusul Johnny yang ada diluar pagar.

"Pak bukain pagarnya, itu temen saya" suruhku pada penjaga rumahku.

Mobil Johnny pun memasuki pekarangan rumahku dan diparkirkan disebelah pohon yang menjulang tinggi didepan rumahku ini. Johnny keluar dari mobilnya dan beralih membuka pintu belakang mobilnya mengambil beberapa kantong plastik ya kuyakini berisi barang belajaanku.

"Thank you" ucapku sambil menerima kantong itu. Johnny membelikan bahan-bahan yang akan kita masak nanti. Padahal tadi aku menyuruhnya untuk datang disore hari karena aku belum beli bahan, tapi ia menawarkan dirinya aja yang membeli itu semua.

Saat masuk kedalam rumah, maid menerima kantong yang aku kasihkan. "Tolong dicuciin ya"

"Lo tinggal sendiri dirumah segede ini?" tanya Johnny sambil melihat semua sisi rumah dan akupun mengangguk. "Kenapa ga tinggal sama orang tua aja?" lanjutnya.

"Maleslah, disuruh nikah mulu gue kalau dirumah" Lantas Johnny langsung menoyor kepalaku dengan telunjuknya. "Mangkannya nikah"

"Tolonglah bapak berkaca ya, umurnya lebih tua situ" Kalau aja Johnny bukan anak dari pemilik perusahaan, udah aku gebukin dia.

🌹

"Ini dipotong bentuk dadu Jen?" tanya Winwin padaku sambil menunjuk daging ayam yang ada diatas telenan. "Iya, hati-hati ya Win"

Aku sendiri mengambil alih untuk memotongi sayuran disebelah Winwin agar lebih cepat selesai kita memasak.

"Ahhsstt" aku langsung menoleh dan melihat kalau jari telunjuk Winwin berdarah, segera aku membawanya untuk membasuh tangannya diwastafel agar tak semakin banyak darah yang keluar.

"Lo gimana sih?!" Yuta langsung melepaskan tangan Winwin dari tanganku dan mengobati luka kekasihnya itu.

Sebegitu sayangnya Yuta sama Winwin, ada perasaan iri pada diriku. Bolehkah aku iri?

"Mau pulang aja?" tanya Yuta yang tengah menutup luka Winwin dengan plester. "Engga, udah sana kamu kedepan, aku mau masak sama Jenni"

"Awas sampai dia luka lagi" Johnny datang lalu merangkul pundak Yuta agar keluar dari dapur. "Udah pak hal itu wajar tejadi kalau lagi masak"

"Lo beneran gapapa Win? Biar gue aja yang nerusin" aku bener-bener tak enak hati, baru juga pertama kalinya Winwin kesini udah dapet luka aja. "Gue gapapa Jen, gue pengen bisa masakin Yuta"

Aku mengangguk paham dan melanjutkan masakan kami.

Aku bisa melihat senyuman manis terpancar jelas pada wajah Yuta ketika Winwin mengambilkan makanan untuk dirinya dipiring. Akupun juga mengambilkan makanan tapi untuk Johnny bukan untuk Yuta.

"Sorry ya John kalau ga kayak selera lo makanannya"

"Santai aja" jawab Johnny sambil menampilkan senyumnya. Akhirnya kita semua menikmati makanan hasil masakanku dengan Winwin.

"Enak" puji Yuta sambil mengusap pucuk kepala lelaki yang duduk didepannya itu. "Bukan masakanku, tapi Jenni. Aku cuma bantu motong"



TBC

✔ My Husband is Gay | YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang