Janji

1.6K 193 11
                                    



---------- Nakamoto Yuta ----------


Seperti janji Yuta pada Haru tadi kalau ia menghabiskan makan siangnya bakal diajak untuk jalan-jalan ke mall.

Dan sore hari ini kita bertiga udah berada disalah satu mall besar deket rumah. Posisinya sekarang kedua tangan Haru digandeng oleh aku sama Yuta, dengan Yuta disisi kiri dan aku sisi kanan.

Karena kalau ngga begini bisa aja Haru lari dan berujung hilang.

"Haru mau kemana dulu?" tanyaku.

Anak itu memanyunkan bibirnya dan sorot matanya melihat-lihat sisi mall ini. "Haru boleh beli sepatu ga yang kayak ditv tadi"

"Boleh" jawab Yuta langsung.

Yang dimaksut Haru adalah iklan sepatu yang sempat ia lihat ditelevisi tadi saat tengah ganti baju. Akhirnya tujuan pertama kita ialah toko sepatu anak untuk menuruti permintaan Haru ini.

Saat kita masuk kedalam toko, Haru langsung melepaskan gandengan tangannya dan berlari mencari sepatu yang diinginkan.

"Excited banget" ucapku dengan senyuman terlihat jelas.

Yuta menyenggol bahuku dan reflek aku menoleh kearahnya, satu alisku terangkat tanda menunggu jawaban dari dia. "Gamau lo?"

"Gamau apa?"

"Anak kayak Haru"

Aku cuma menampilkan senyum tipisku lalu meninggalkan Yuta karena mau menyusul Haru. Saat sampai pada anak itu ternyata Haru udah memegang sepatu yang ia pengen.

"Yang ini?" tanyaku memastikan, ia mengangguk lalu memberikan sepatu itu padaku. "Tolong ukuran dia" suruhku pada pelayan toko.

Tak begitu lama pelayan toko kembali dengan membawa sebuah kotak yang didalamnya berisi sepatu permintaanku tadi. Aku menerima kotak itu lalu segera membukanya, aku berjongkok didepan Haru memakaikan sepatu itu pada kakinya.

"Udah, coba dulu" ucapku, bocah itu turun dari kursi dan berlari mengeliling toko ini. Yuta menangkap Haru kala anak itu kemballi kearah kita, tak disangka Haru malah tertawa karena Yuta yang mengangkatnya dan berputar layaknya pesawat.

Entah kenapa kalau lihat hatiku jadi menghangat. Bisakah aku punya keluargaku sendiri?

Selesai dari toko sepatu kini Haru tengah berada dalam gendongan Yuta.

"Bentar dibenerin dulu jaketnya" ucapku lalu mebenarkan resleting jaket Haru dengan bocah itu tetap digendongan Yuta.

"Bisa ga?" tanya Yuta padaku yang terlihat kesusahan karena posisi Haru. "Hadepin kedepan dulu anaknya" suruhku.

"Jen"

Aku menoleh kala ada yang memanggilku, terlihat Winwin disana yang lagi berdiri menghadap kearah kita bertiga. Winwin langsung pergi kala aku dan Yuta reflek melihat dia. Aku mengambil alih gendongan Haru dari Yuta.

"Kejar dia Yut" suruhku, karena bisa ku pastikan kalau Winwin tengah salah paham.

"T-ta"

"Kejar" potongku. Yuta mengagguk lalu berlari menyusul Winwin yang udah jauh disana.

Aku menghembuskan nafas, "Ayo kita beli ice cream"

Kini aku dan Haru tengah duduk dikawasan foodcourt dan bocah itu udah menikmati ice creamnya yang kita beli tadi. Aku mengusapkan tisu pada bibir Haru kala ada noda ice cream dibibirnya.

✔ My Husband is Gay | YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang