Votenya bestie
---------- Nakamoto Yuta ----------
Ini sudah hari ketiga aku berada dirumah kedua orang tuaku, sudah selama itu juga aku tidak memainkan ponselku yang sekarang sudah tergeletak pada nakas disamping ranjang. Sejak aku memutuskan untuk pergi dari rumah, sejak itulah Yuta tidak henti-hentinya menelfonku namun tidak sama sekali ku gubris.
Membayangkan mereka kembali bersama dan tidur dalam satu ranjang saja sudah membuat kepalaku menjadi berat.
Kini aku tengah berdiri pada balkon kamarku yang mengarah langsung pada halaman belakang rumah, sudah hampir satu jam aku disini dan hanya melamun. Aku juga tidak banyak keluar dari kamar untuk melakukan sesuatu, hanya keluar saat lapar dan membuat susu saja.
Kedua orang tuaku juga tidak banyak berbuat, mereka sudah pasti senang saat mendengar kabar bahwa aku tengah hamil. Soal aku yang tiba-tiba pulang kerumah mereka tidak banyak mengomentari, yah aku sudah dewasa, sudah tau bagaimana harus bersikap menghadapi masalah rumah tanggaku sendiri.
Disini aku lah yang bersalah, sudah masuk dan merusak hubungan mereka berdua. Mungkin jika dulu aku tidak mengutarakan ide konyolku pada Yuta untuk mengajaknya menikah, hal seperti ini tidak akan terjadi.
Aku juga tidak menyesal, anak yang tengah aku kandung adalah sebuah anugrah, ia tidak bersalah. Jika hal itu akan benar-benar terjadi aku tidak akan menghalangi Yuta untuk bertemu anaknya dan aku sendiri juga yang akan menceritakan jika papanya adalah orang unik.
Memang sedikit sulit untuk mengubah sexualitas seseorang dari gay menjadi straight, jika memang Yuta ingin berubah aku akan membantunya tapi jika ia lebih memilih pada kekasih prianya itu aku juga tidak menahan.
Sekali lagi, aku adalah orang ketiga dalam hubungan mereka.
🌹
Sudah lebih dari sepuluh menit pria bermarga Nakamoto itu hanya duduk didalam mobil dengan sebelah tangannya memegang stir pengemudi. Sorot matanya menatap sebuah rumah yang berada tepat didepannya.
Memikirkan bagaimana nanti reaksi sang istri saat melihat dirinya, mungkin pria itu juga sedikit keterlaluan tidak menemui sang istri selama tiga hari. Namun Yuta juga membiarkan Jenni agar kondisinya lebih stabil dari pada ia harus langsung membujuk sang istri untuk pulang namun malah berakibat fatal.
Ia menghembuskan nafas besarnya sebelum keluar dari mobil, langkah besarnya membawanya memasuki rumah dengan cat berwarna putih yang mendominasi. Pintu depan nampak terbuka yang membuatnya dengan mudahnya untuk masuk.
Dapat dirinya lihat jika sang mertua yang tengah berkutat didalam dapur. Wanita paruh baya itu mendongak saat melihat bayangan seseorang dari ambang pintu.
Ia tersenyum saat melihat sang menantu disana.
"Maaf ma Yuta baru kesini"
"Jenni dikamar, sabar ya Yuta namanya juga orang lagi hamil muda emosinya belum stabil"
Tunggu sebentar.
Hamil?
Sempat mematung beberapa detik untuk mencerna omongan sang mertua tetapi setelah itu dirinya langsung berlari melewati anak tangga untuk kelantai dua rumah ini.
Ia menekan knop pintu berwarna putih itu dengan pelahan sehingga membuatnya terbuka, terlihat jika Jenni tengah berdiri pada balkon kamarnya dengan menggunakan kaos berwarna putih dan hotpantsnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ My Husband is Gay | Yuta
Fanfiction[15+]"Inget perjanjian kita Yut!" Bagaimana Jenni menjalani rumah tangganya dengan suaminya yang berstatus seorang Gay? [YUWIN] 🎖1 #yutanct 010621 🎖1 #nctyuta 070721 🎖2 #jenni 260821 🎖5 #ffnct 280821 🎖1 #jenni 020921 🎖1 #ffnct 231021 🎖1 #one...