---------- Nakamoto Yuta ----------
"Ayoo" aku menggeret tubuh Yuta untuk masuk kedalam mobil karena dari tadi ada aja alasannya saat aku ajakin jenguk Winwin.
"Aku ada meeting" ucapnya saat masuk kedalam mobil.
"Bentar aja Yut, kasihan Winwin" mohonku sambil menampilkan wajah menyedihkan. Terdengar hembusan nafas beratnya Yuta. "Iyadeh sebentar doang tapi ya. Demi kamu"
"Demi Winwin"
Aku segera memasang seatbelt begitupun dengan Yuta, penjaga rumah membukakan pagar untuk kita dan mobil Yuta segera keluar dari rumah.
"Gue nih ya yang nginjek pedal gasnya" protesku, pasalnya Yuta bawa mobilnya terkesan pelan banget. Bahkan kalau dibanding orang yang bersepeda lebih kenceng mereka.
"Iya iya" barulah kecepatan mobil sedikit cepat dari tadi, huh kalau kayak gini bikin aku kesel aja.
Padahal seharusnya sampai dirumah sakit cuma membutuhkan waktu setengah jam, ini jadi satu jam gara-gara Yuta. Padahal tadi dia bilang sendiri kalau ngga bisa lama, dasar Na Aneh Yuta.
Aku keluar dari mobil sambil menenteng paperbag ditangan kiriku yang berisi makanan untuk Winwin, entah dia udah diperbolehkan apa belum.
Yuta menyusulku dari belakang dan tiba-tiba langsung menyatukan kedua tangan kita, beberapa detik aku tertegun memandangi tangan kita berdua sampai Yuta melanjutkan perjalanan kita.
Sampai didepan ruangan Winwin, sebelum masuk kedalam aku lebih dulu melepaskan genggaman tangan Yuta. Aku yang lebih dulu masuk kedalam ruangan dan disusul Yuta. Didalam terlihat Winwin yang tengah bermain ponselnya.
"Hai" sapaku. Winwin langsung menaruh ponselnya disebelah dirinya dan tersenyum kepadaku, senyumnya semakin menjadi kala Yuta manampakkan dirinya dibelakangku.
Aku menaruh paperbag tadi dinakas sebelah Winwin lalu duduk disofa membiarkan dua insan itu melepaskan rasa kangennya.
Kalau lagi begini aku memakai mode tuli ditelingaku, mengingat aku bodoamat dengan hubungan mereka berdua. Mau mereka pelukan atau berciuman, terserah.
🌹
Berselang tiga puluh menit aku duduk disofa dan memainkan ponselku, aku menoleh saat pintu ruangan terbuka dengan perlahan dan masuklah lelaki bertubuh kekar yang kemarin juga kesini.
Lelaki yang bernama Lucas ini menaruh sebuah ransel disebelah nakas dan bisa kulihat kalau Yuta beranjak dari tempat duduknya dan langsung berjalan mendekati ku.
"Ayo pulang" ajaknya, aku menggeleng karena masih mau menemani Winwin disini, lagian juga ngapain aku dirumah.
Yuta sedikit menundukkan badannya lalu mencium keningku tiba-tiba. Hal ini membuatku bener-bener terbeku sampai ngga kedip sama sekali. Pasalnya Yuta ngelakuin ini didepan kekasihnya sendiri, udah ditaruh dimana otaknya.
Yuta mencium keningku cukup lama. "Kalau gitu aku berangkat dulu, nanti telfon aja kalau mau dijemput"
Aku mengangguk dengan lirih dan dia tersenyum kepadaku. Sebelum keluar dari ruangan ia menyempatkan untuk mengusap pucuk kepalaku.
"Sorry Win" aku bener-bener tak enak hati dengan Winwin.
Dan Winwin cuma menunjukan senyumannya, aku tau pasti hatinya sakit.
"Kalian cocok"
Hanpir aja aku tersedak ludahku sendiri saat mendengar penuturan yang keluar dari mulut Lucas barusan.
"Hah gimana?" tanyaku sekali lagi.
"Kamu tadi sama cowok itu" katanya semakin menjelaskan. "Itu suaminya Cas" tambah Winwin.
🌹
Kini giliran aku yang duduk dikursi penunggu pasien sebelah Winwin, aku sedikit merapikan baju pasiennya yang sedikit berantakan itu karena dari tadi ia gerak mulu.
"Keluar dari sini lo tinggal dirumah gue aja deh Win" tawarku.
Bukan maksud apa-apa, mungkin dengan tinggal dirumahku Winwin jadi agak keurus dan teratur makannya.
Tapi winwin menggelengkan kepalanya. "Gue balik ke China Jen"
"Ha?" seketika mulutku terbuka. "Trus Yut-"
Kalimatku terpotong karena tiba-tiba ada yang masuk diruangan ini dan membuat kebisingan, siapa lagi kalau bukan anak tongkrongan kita.
"Hussttt ini rumah sakit bukan cafe" peringatku pada mereka semua.
Mereka langsung menutup mulut mereka, untung aja Winwin berada diruang VIP yang berarti hanya dirinya dikamar ini.
Bisa-bisanya mereka semua ngga ada yang membawa buah tangan satupun, astaga kok bisa aku punya circle seperti ini.
"Winwin gue kangen banget sama lo" ucap Yeri seraya memeluk tubuh Winwin yang tengah terbaring.
"Hati-hati kena jahitannya" peringatku.
Aku membantu Winwin untuk duduk agar lebih enak meladeni dan melihat anak-anak. Setelah itu aku duduk disofa disebelah Lucas membiarkan anak-anak yang lain melihat kondisi Winwin.
"Makasih udah jaga Winwin selama ini, Winwin mau aku ajak pulang"
TBC
Jangan lupa votenya ya guys
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ My Husband is Gay | Yuta
Fanfiction[15+]"Inget perjanjian kita Yut!" Bagaimana Jenni menjalani rumah tangganya dengan suaminya yang berstatus seorang Gay? [YUWIN] 🎖1 #yutanct 010621 🎖1 #nctyuta 070721 🎖2 #jenni 260821 🎖5 #ffnct 280821 🎖1 #jenni 020921 🎖1 #ffnct 231021 🎖1 #one...