---------- Nakamoto Yuta ----------
"Tumben lo ga nemenin Winwin?" tanyaku pada Yuta yang ikutan kehalaman belakang rumah.
Yuta mengambil kotak kecil yang ada didalam saku celana pendeknya lalu mengambil sebatang rokok yang berada didalamnya, menyalakan lalu menghirupnya. Aku sendiri dari tadi fokus memberi makan ikan yang berada dikolam.
"Lagi mau dirumah" jawab Yuta setelah menghembuskan asap rokoknya.
Aku menutup lagi tutup toples tempat makanan ikan. Ngomong soal Winwin aku jadi inget kemarin dia ngambek.
"Kenapa lo kemarin ga ngajak Winwin, dia ngambek tau ke gue"
Wajah Yuta tak memperlihatkan ekspresi apapun, hanya datar. Karena biasanya kalau menyangkut kekasihnya itu ia bakal ekspresif.
"Dia ga bakal suka kalau gue tinggal disana, lo tau sendiri gue kemarin capek banget. Pasti juga kalau ngajak Winwin ga bakal keurus"
"Samperin sana ngomong yang jelas, jangan main ditinggal aja anak orang" setelah mengucapkan itu aku berdiri dari kursi lalu melangkahkan kaki masuk kedalam rumah dengan tangan masih menggenggam toples.
Aku menaruh toples itu pada rak yang memang tempat keperluan halaman belakang. Setelah itu aku mencuci tangan pada wastafel dapur, saat masih mencuci tangan terdengar suara bel rumah.
Maid yang juga mendengar langsung bergegas berjalan kearah pintu untuk membukakan pintu untuk tamu yang berada diluar. Mataku langsung berbinar kala melihat monitor yang menampilkan keadaan didepan pintu.
"Haru" seruku saat bocah yang masuk kedalam rumah.
Bocah laki-laki berumur lima tahun ini langsung berhambur kedalam pelukanku. Terdangar langkah kaki lain dari luar dan saat aku lihat terlihat seorang wanita dengan tubuh ideal yang tengah tersenyum kearahku.
"Titip Haru boleh ga Jen? Kakak mau ke luar kota" ucapnya padaku.
"Boleh dong kak" jawabku langsung. Bocah bernama Haru itu langsung melompat kegirangan.
Yuta masuk kedalam rumah kala mendengar suara dari keponakannya ini. Haru adalah anak dari kakak perempuan Yuta.
"Hei boy" sapa Yuta.
"Yaudah kalau gitu kakak berangkat sekarang ya, kasihan kakak kalian udah nunggu disana. Haru ga boleh nakal ya sama om tante"
Akupun mengantarkan kakak iparku sampai depan pintu lalu melambaikan tanganku kala mobilnya mulai meninggalkan rumah.
Aku kembali masuk dan menghampiri Haru yang kini udah ada dalam gendongan Yuta."Dilepas dulu tasnya yuk" ucapku seraya melepaskan tas kecil yang ada dipunggung anak itu.
"Tejen Haru punya mainan baru" ucap bocah itu lalu berusaha lepas dari gendongan Yuta.
Memang dari dulu Haru selalu manggilku dengan sebutan 'Tejen' alias tante Jenni. Setelah Yuta menurunkan anak itu, Haru langsung meraih tasnya dan membuka resleting tas kecil itu. Ia mengeluarkan beberapa mainan dari dalamnya.
"Ini kemarin dibeliin papa kalau mau nginep disini" adunya dengan menunjukkan sebuah action figure.
Aku mengusap pucuk kepalanya karena gemesan dengan cara ia menyampaikan hal itu. "Ini baru juga ga?" tanya ku dengan menunjuk mobil mainan kecil.
Ia menggelengkan kepalanya "Ini udah lama tapi Haru masih suka mainin"
"Haru laper ga?" tanyaku karena ini udah mau masuk jam makan siang. Dan benar aja kalau bocah itu mengangguk tanda ia lapar.
"Disini dulu ya sama om Yuta main, tejen masakin kamu dulu"
Sampai didapur dan menbuka kulkas seketika aku bingung harus masak apa. Anak seusia Haru harus dikasih makan apa? Aku bener-bener gatau karena belum punya anak.
Akupun menoleh kearah maid yang tengah merapikan gelas-gelas kedalam lemari. "Anak seusia Haru makannya apa?"
Bisa kulihat kalau ia tengah menahan tawa namun masih memiliki rasa sungkan terhadapku. "Apa aja nyonya asal tuan muda ga punya alergi"
Yang kutahu Haru ngga punya alergi apa-apasih dan mungkin aku akan masak seperti biasanya dan mengurangi tingkat kepedasannya karena ngga mungkin anak seusia Haru makan makanan pedes.
Yang ada didepanku sekarang ada segumpal daging ayam, kalau dibuat nugget apa Haru suka?
"Haru kamu suka nugget apa engga?" tanyaku sedikit berteriak karena Haru yang lagi diruang tengah sama Yuta.
Bisa kudengar ada derap langkah kaki yang tengah berlari, tak begitu lama Haru masuk kedalam dapur dan berdiri disebelahku melihat apa yang tengah aku kerjakan.
"Tejen masak apa?" tanyanya dengan fokus pada daging ayam yang terletak diatas telenan.
"Kamu mau nugget ga?" tanyaku sekali lagi dan bocah itu langsung mengangguk dengan antusias. "Oke Tejen buatin, sekarang Haru main sama om Yuta lagi ya"
Tak begitu menghabiskan waktu lama untuk membuat makanan karena sisanya dibantu sama maid dan aku hanya fokus untuk membuatkan Haru nugget aja.
Aku segera menata semua makanan itu diatas meja makan, setelah dirasa sudah siap segera aku memanggil om dan keponakannya itu.
Mereka datang keruang makan dengan Haru yang berada dalam gendongan pundak Yuta, namanya anak kecil kalau digendong seperti itu pasti tertawa terbahak-bahak.
Yuta mendudukkan bocah itu pada kursi disampingnya. "Mau disuapin apa makan sendiri?" tanyaku.
"Suapin" jawabnya dengan tepuk tangan sekali sampai kepalanya ikut mengangguk yang membuat aku otomatis tersenyum.
Aku menggeser kursi agar dekat dengan Haru, setelah itu meraih sumpit dan memberikan garpu pada bocah itu. Aku menyuapi nasinya dan Haru menggigit nugget itu dari garpu.
Maid datang lalu menaruh milkshake untuk Haru yang tadi sempat aku suruh buat, pasti bocah seusia Haru suka dengan minuman ini, aku aja yang udah segini masih suka.
Haru menaruh garpunya dan beralih mengambil gelas minumannya, akupun dengan reflek memegang bagian bawah gelas itu, takut kalau jatuh.
"Udah ya Haru, sambil makan jangan minum terus" peringatku karena bocah ini yang tak henti-hentinya menyedot milkshakenya.
"Nanti kalau makannya habis kita jalan-jalan kemall" bujuk Yuta.
"Beneran om?" tanya Haru dengan mata berbinarnya dan Yuta pun mengangguk.
Haru langsung membuka lagi mulutnya tanda ingin disuapin, dengan segera aku langsung menyuapi bocah itu.
"Kayaknya udah siap"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ My Husband is Gay | Yuta
Fanfiction[15+]"Inget perjanjian kita Yut!" Bagaimana Jenni menjalani rumah tangganya dengan suaminya yang berstatus seorang Gay? [YUWIN] 🎖1 #yutanct 010621 🎖1 #nctyuta 070721 🎖2 #jenni 260821 🎖5 #ffnct 280821 🎖1 #jenni 020921 🎖1 #ffnct 231021 🎖1 #one...