---------- Nakamoto Yuta ----------
Suasana rumah entah kenapa jadi cangung banget, sebenernya aku biasa aja cuma Yuta yang kini terlihat banget kalau lagi jaga jarak denganku. Mungkin dia menjaga jarak gara-gara kemarin aku bilang untuk mengingat perjanjian awal kita.
"Gue berangkat dulu Yut" pamitku pada Yuta yang tengah memakai sepatunya diruang tengah. "Hmm"
Aku mencoba acuh dengan sikap dia dan melakukan aktivitas seperti biasanya.
Diluar udah ada Johnny yang jemput aku, entah kenapa juga Johnny juga jadi sering banget antar jemput buat kekantor.
"Hai"
🌹
Pyar
Para maid langsung keluar dari ruangan belakang setelah mendengar sesuatu barang yang pecah diruang tengah rumah. Mereka semua melihat tangan tuan mereka yang berdarah dan pecahan kaca yang berserakan dibawah.
"Tuan"
Para maid laki-laki menuntun Yuta untuk duduk disofa sedangkan maid perempuan mengambilkan obat-obatan untuk mengobati luka tuan mereka.
"Maaf tuan" ijin salah satu maid untuk memegang tangan Yuta.
Selagi ada yang mengobati tangan Yuta, yang lainnya membersihkan serpihan kaca agar tak melukai yang lainnya. Entah apa yang ada dipikiran Yuta sehingga tiba-tiba ia meninju kaca bulat yang ada didinding ruangan itu.
Yuta menyandarkan kepalanya pada punggung sofa sambil menghembuskan nafas kasarnya.
"Sudah tuan, kita permisi dulu"
Setelah kepergian semua maidnya, Yuta mengambil ponselnya yang ada disaku celananya dan segera menghubungi seseorang disana. "Batalin semua meeting hari ini, saya males kekantor"
Setelah menghubungi sekertarisnya dikantor, Yuta beralih memencet nomor seseorang lainnya. "Pulang, gue dirumah"
🌹
"Orang gila"
Akupun menaruh kembali ponselku pada meja setelah menjawab telfon dari Yuta yang menyuruhku untuk pulang, padahal baru aja aku sampai dikantor. Dikira ini perusahaan aku apa yang bisa kapan aja pulangnya.
Aku kembali lagi fokus pada laptopku untuk mengecek email dan membaca semua berkas yang dikirim kemarin.
Aku kalau udah fokus sama kerjaan bakal aku terusin kecuali panggilan mendadak dari papa kemarin karena itu urgent. Bahkan sekarang aku aja lupa belum beli segelas kopi seperti yang biasa aku lakuin.
Perasaan baru aku tinggalin dua hari tapi ini berkasnya bener-bener numpuk.
"Jen keruangan gue bisa?"
Aku segera menuju ruangan Johnny setelah menyimpan semua berkasku, sesekali aku menyapa karyawan lain yang tengah berlalu-lalang.
Sampai didepan ruangan Johnny aku menyempatkan mengetuk pintu dulu karena siapa tau didalam masih Johnny masih menerima tamu lain.
Saat mendengar perintah untuk masuk dari Johnny aku segera membuka pintu dan melihat Johnny yang duduk disofanya dengan meja yang penuh dengan makanan.
"Ada apa John?" tanyaku seraya melangkahkan kaki mendekatinya.
"Makan udah siang, jangan kerja mulu"
Aku langsung mengecek ponselku dan melihat jam yang tertera dan bener aja kalau ini udah memasuki jam makan siang. "Ga sempet gue John, berkas gue numpuk"
"Makan Lee Jenni"
"Iya boss" Johnny terkekeh kala mendengar ucapanku, pasalnya aku gapernah manggil dia dengan sebutan boss.
🌹
"Istirahat ya" ucap Johnny saat aku mau turun dari mobilnya. "Hmm, lo juga"
Aku melambaikan tanganku kala mobil Johnny mulai meninggalkan pekarangan rumah. Setelah memastikan mobil Johnny telah jauh baru aku masuk kedalam rumah.
"Nyonya tuan" kata salah satu maidku saat menghampiriku dengan sedikit berlari. "Yuta kenapa?"
Tanpa menunggu jawaban darinya aku segera masuk kedalam rumah dan berlari menaiki anak tangga. Aku masuk kedalam kamarnya dan ternyata baju dia udah mulai berantakan dengan botol beer yang berada digenggaman tangannya.
"Lo apa-apan sih!" solotku sambil merebut botol itu dari tangannya dan ku taruh dinakas. "Tangan lo kenapa juga ini?" kagetku kala melihat perban yang melingkar dipunggung tangannya.
Namanya orang yang tengah dilanda mabuk jadinya dia ga merespon apa-apa. Aku segera melepas kancing kemejanya yang tinggal beberapa aja karena emang dari awal aku masuk udah berantakan.
Segera aku mengambilkan kaos milik Yuta yang berada dilemarinya, ku pakaikan kaos bewarna hitam itu padanya. "Sekarang tidur" suruhku.
Saat aku mau mengambil botol beer yang isinya tinggal seteguk itu Yuta malah memelukku. "Disini aja jangan pergi"
"Aku kangen"
Aa dia lagi kangen pacarnya ternyata.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/263030483-288-k655127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ My Husband is Gay | Yuta
Fanfiction[15+]"Inget perjanjian kita Yut!" Bagaimana Jenni menjalani rumah tangganya dengan suaminya yang berstatus seorang Gay? [YUWIN] 🎖1 #yutanct 010621 🎖1 #nctyuta 070721 🎖2 #jenni 260821 🎖5 #ffnct 280821 🎖1 #jenni 020921 🎖1 #ffnct 231021 🎖1 #one...