Meeting

1.7K 215 6
                                    



---------- Nakamoto Yuta ----------


"Gue besok mau keluar kota tiga hari Yut" aku harus memberitahu Yuta juga soal ini biar dia ga kaget juga saat ngelihat aku pagi-pagi geret koper.

"Ngapain?" tanyanya sambil mengunyah snack. "Meeting"

"Sama siapa?" kenapa dia jadi sok peduli gini, padahal kalau aku kasih tau juga biasanya manggut-manggut aja. "Sama Johnny, kalau lo kesepian ajak aja Winwin buat nginep disini"

"Trus kalo lo laper minta tolong masakin bibi ya, udah gue kasih tau kok menu apa aja yang harus dia masak buat lo"

Setelah selesai memberitahu Yuta, akupun kembali lagi masuk kedalam kamarku untuk mengemasi pakaian yang sekiranya aku butuhkan disana.

🌹

"Eh Win udah disini?" sapaku pada Winwin yang baru aja keluar dari kamar Yuta.

"Iya dari semalem disuruh Yuta kesini" jawabnya. Kita berdua turun menuju lantai satu rumahku dan aku sendiri sambil menenteng koperku.

"Lo mau berangkat sekarang? Ga pakai sarapan?" tanya Winwin seraya memegang lenganku. Aku menggeleng sambil menampilkan senyumanku "Gampang Win kalau soal makan, bisa nanti dibandara"

Winwin mengangguk paham, aku menepuk lenganya. "Titip rumah ya Win, gue berangkat dulu"

Winwin ikut mengantarku sampai depan pintu dan ga aku biarin untuk ikut sampai depan pagar karena udah ada mobil Johnny yang terparkir didepan sana.

"Udah? Ga ada yang ketinggalan?" tanya Johnny saat aku udah masuk didalam mobilnya. "Udah kok John"

"Pak berangkat"

Tanpa Jenni sadari kalau sedari tadi Yuta melihat semua dari jendela kamarnya, bagaimana Johnny memperlakukan sang istri, bagaimana Johnny dengan gentlenya mengambil alih koper Jenni supaya ia saja yang memasukkan kebagasi mobil, bagaimana gemasnya Johnny ketika melihat Jenni tertawa lalu mengelus pucuk kepala istrinya itu.

"Udah bangun kamu"

Yuta tersentak kala mendengar suara Winwin yang baru aja memasuki kamarnya. "Hmm, udah berangkat Jenni?"

Winwinpun mengangguk "Aku yang anterin kedepan"

"Mau mandi bareng?" tawar Yuta pada kekasihnya.

🌹

"Dia susah ya kalau dimintai tanda-tangan?" tanyaku pada Johnny sambil membaca berkas yang ada ditanganku.

Sekarang kita udah ada didalam pesawat dan lagi perjalanan menuju pulau Jeju. Katanya pemimpin perusahaan ini susah untuk mendapatkan persetujuan, maka dari itu Johnny rela sampai menemui pemimpin itu yang berbeda pulau dengan kita.

Johnny mengangguk menyetujui ucapanku. "Mangkanya gue ngajak lo, pak Yuta aja bisa lo taklukin dan gue yakin kalo lo juga bisa naklukin dia"

"Emang gue penggoda apa" Johnny terkekeh mendengar pernyataanku.

"Udah nanti aja disana dibaca lagi, masih ada waktu" suruh Johnny seraya menutup berkas yang ada ditanganku dan dimasukkan kedalam tasnya.

Selagi menunggu kita landing, aku memilih untuk sebentar memejamkan mataku karena sedikit lelah kurang tidur semalam. Kalian tau para cewek kebanyakan menghabiskan malam dengan menonton tayangan drama, itu juga yang aku lakuin.

"Lo cantik"

🌹

"Kamu ga kerja? Kok malah nemenin aku kemall?" tanya Winwin pada kekasihnya yang tengah duduk pada kursi pengemudi disebelahnya.

"Engga, biar bisa berduaan sama kamu" jawab Yuta seraya mendusal keleher Winwin.

Mereka berdua masih berada dibasement mall ini karena baru aja sampai dan Yuta yang kesulitan mencari tempat parkir yang kosong.

"Kamu masuk dulu deh nanti aku nyusul, aku mau ngehubungi orang kantor dulu" suruh Yuta pada Winwin.

Sebelum keluar dari mobil, Winwin menyempatkan mengecup pipi Yuta yang itu berhasil ngebuat sang empu bersemu.

Yuta mengeluarkan handphonenya dari saku celananya setelah kekasihnya keluar dari mobil dan masuk kedalam gedung mall. Yuta mencari kontak orang yang hendak dihubunginya.

"Laporin apapun yang kamu lihat disana"

🌹

"Istirahat dulu Jen, nanti sore baru kita temui dia" suruh Johnny padaku didepan pintu kamar hotel yang akan aku tempati.

Setelah mengucapkan itu Johnny masuk kedalam kamarnya sendiri yang kebetulan berada tepat didepan kamarku.

Aneh banget orang yang bakal aku temui nanti, masak dia baru ada dikantor saat sore hari. Bahkan saat semua karyawannya mulai meninggalkan kantor karena jam kerja mereka udah selesai. Lebih aneh dari Yuta.

Setelah menaruh koperku disebelah kasur aku membuka gorden kamar ini dan memandangi pemandangan yang tampil diluar jendela sana.

"25 tahun gue hidup, perasaan baru sekarang berasa liburan" gumamku.




TBC

✔ My Husband is Gay | YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang