08 || Mati?

22.1K 2.9K 643
                                    

Kali ini notifnya muncul gak? :(

.
.

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga. Makasih ❤️❤️

.
.

Shan dan Jeno baru saja selesai sarapan bersama di sebuah Cafe, Jeno yang memang pendiam semakin banyak diam setelah sesuatu terjadi di kamar Shan tadi pagi.

"Ngomong-ngomong Jaehyun seriusan punya Cafe baru?" Tanya Shan, dan Jeno menganggukan kepalanya.

"Jawab yang bener," pinta Shan yang membuat Jeno membalas tatapannya dengan dingin.

"Ya," sahut Jeno dengan singkat.

"Kenapa bisa? Dia masih kuliah, dia satu tahun lebih tua dari gue," gumam Shan yang membuat Jeno mengerutkan dahinya.

"Satu tahun lebih tua?" Tanya Jeno, dan Shan menganggukan kepalanya.

"Gue tebak, lo lebih muda dari gue," ujar Shan seraya menunjuk wajah Jeno dengan ujung garpunya.

"Hm, beda satu tahun," sahut Jeno yang baru mengetahui bahwa Shan lebih tua satu tahun darinya, mengingat jarak umurnya dan Jaehyun adalah dua tahun.

"Gue kakak lo," ujar Shan dengan wajah bangga, dan Jeno hanya mendengus kecil.

Shan meneguk minumannya yang tersisa sampai habis.

"Gimana kalau hari ini lo anter gue ke Mall?" Tanya Shan.

"Katanya lo mau tidur."

"Bisa lain kali, mumpung lagi di luar, gue mau belanja," ujar Shan, lalu ia beranjak dari kursiny, sementara Jeno masih terdiam dengan tatapan dinginnya.

Shan berdecak sebal, ia pun mendekat pada Jeno, lalu menarik tangan Jeno untuk keluar dari Cafe.

"Gue bakal antar lo ke Mall, tapi habis itu gue pulang," celetuk Jeno yang membuat Shan mendengus sebal.

"Gak boleh, lo harus nemenin gue!"

**

Kini Shan dan Jeno tengah berada di Mall, Jeno berjalan di belakang Shan yang tengah memilah pakaian.

"Jen, menurut lo bagusan yang mana?" Tanya Shan seraya menunjukan dua gaun di kedua tangannya, yang satu berwarna marun, yang satu berwarna hitam.

"Itu pakaian?" Tanya Jeno dengan sarkas, mengingat kedua gaun itu terlihat sangat terbuka, bahkan bagian punggungnya begitu rendah.

"Ck menurut lo? Karung?" Shan balik bertanya dengan tatapan sebal.

"Punggung lo banyak luka, gimana lo mau pamerin itu?" Ujar Jeno yang membuat Shan mendengus lirih.

"Kenapa lukanya lama ilang," gumam Shan, lalu menaruh kedua gaun itu di tempat asal.

Shan menoleh pada Jeno yang kini tengah memandang gaun berwarna marun dengan model yang berbeda, gaun itu terlihat indah namun simpel.

Shan pun mendekat pada gaun tersebut, lalu memegang gaunnya, namun seseorang ikut memegangnya juga, membuat Shan menoleh.

Shan tersenyum remeh, "oh hai Harin!" Sapa Shan, kemudian wanita itu tersenyum kecil.

"Selamat siang nona," Harin balik menyapa Shan, kemudian Shan memandang beberapa belanjaan yang Harin bawa.

"Lebih baik gunain gaji lo buat orang tua lo yang katanya lagi sakit, dari pada belanja kayak gini," gumam Shan yang tahu seluk beluk Harin, sekretaris Yunho.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang