Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya, makasih 😍😍
.
.
.Jeno tak bisa tidur, pikirannya terus tertuju pada Shan, namun ia tidak bisa berlama-lam melihat Shan dalam kondisi seperti itu, hatinya hancur, maka dari itu dini hari tadi ia pulang ke rumah.
Kini Jeno sudah selesai mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus, ia tidak bisa bolos dan terpaksa membiarkan Jaemin menitipkan Shan pada perawat di sana, mengingat ia tetap menuruti keinginan Shan untuk tidak memberitahukan siapapun soal dirinya yang tengah sakit.
Jeno keluar dari kamarnya, ia menuruni tangga, kemudian menghampiri Tiffany dan Yunho di meja makan, ia duduk di samping Tiffany tanpa menyapa atau menatap keduanya.
"Jeno, Shan gak dirumah udah hampir seminggu, kamu ketemu Shan kan diluar?" Tanya Tiffany yang terlihat cemas, dan Jeno menganggukan kepalanya.
"Kamu tinggal sama Shan di apart?" Tanya Yunho yang membuat Jeno mengangkat kepalanya dan membalas tatapannya, mengingat sudah beberapa hari pula Jeno tak berada di rumah.
"Aku di apartnya kak Jaehyun, Shan di apartnya," sahut Jeno yang terlihat dingin, membuat Tiffany menguap tangan Jeno memberi kode untuk tidak terlihat seperti itu.
"Saya percaya sama kamu, jauhi Shan, dia bisa jadi pengaruh buruk buat kamu, kamu hanya perlu fokus kuliah, saya bakal siapin keperluan kamu untuk bekerja di perusahaan saya kelak," ujar Yunho yang membuat Jeno mengepalkan tangannya di atas meja, Tiffany yang menyadari itu terdiam sejenak, ia menyangka bahwa Jeno begitu marah pada Yunho karena telah memukuli Shan malam itu.
"Kenapa gak siapin semuanya buat Shan aja?" Tanya Jeno.
"Gak ada harapan, dia cuma anak urakan yang benci aturan."
"Dia butuh kasih sayang," gumam Jeno yang membuat Yunho terdiam dengan tatapan dinginnya.
"Perhatiin Shan, sedikit aja," ujar Jeno lagi dengan suara pelan.
"Kamu tau sendiri, dia benci sama saya, gimana saya mau perhatian?" Balas Yunho.
"Tapi-"
"Jeno, habiskan makanan kamu, nanti kamu telat." Tiffany menyela perkataan Jeno, hal itu membuat Yunho tersenyum kecil.
"Kamu cukup peka dengan apa yang terjadi, jangan terlalu memikirkan soal Shan, dia bisa hidup sendiri tanpa aturan dari saya," ujar Yunho, dan Jeno hanya diam dengan menahan marahnya, ia harus menjaga sikap untuk saat ini, takut Yunho melakukan hal kasar pada Tiffany karena dirinya.
Jeno pun beranjak dari kursinya, ia berpamitan sejenak, lalu pergi dari sana.
Tiffany beralih menatap Yunho, "Jeno kayaknya marah sama kamu, soal kamu yang pukulin Shan malam itu," ujar Tiffany.
"Biarin aja, suatu saat Jeno bakal ngerti kenapa aku mukulin Shan, aku gak mungkin mukulin anak tanpa sebab, dan itu kesalahan fatal."
"Kesalahan apa?" Tanya Tiffany, dan Yunho menghela nafasnya sambil tersenyum kecil.
"Soal keluarga kita, dia masih gak suka sama pernikahan kita, tapi jangan terlalu dipikirin, Shan bukan halangan buat kita bahagia," ujar Yunho yang membuat Tiffany tersenyum, Tiffany terlihat tulus namun sebenarnya ia merasa cemas dan sangat tidak membenarkan ucapan Yunho, tidak seharusnya Yunho memukuli Shan hinga separah itu.
**
Jeno sampai di kampusnya, ia telrihat banyak diam, bahkan ia hanya duduk diam di kursi depan kelasnya untuk pagi ini.
Tak lama dari itu Yura menghampiri Jeno, ia duduk di samping Jeno sambil memperhatikan raut wajah Jeno.
"Jen, kamu sakit?" Tanya Yura yang terlihat cemas, Jeno pun menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfiction[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...