23 || Ancaman dari Yunho

16.1K 2.8K 1.5K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga yaaa..

Makasih 😍😍

.
.
.

Jam menunjukan pukul 7 pagi, Shan baru saja selesai sarapan disuapi oleh Jeno, kini posisi Shan duduk tegap di atas brankarnya, ia berulang kali meringis merasakan sakit di bahu kanannya dan lengan kanannya, rasanya jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya.

Shan melirik lengannya yang disangga oleh penyangga tangan yang terkalung di lehernya, kulit sekitarnya terasa perih ketika bergesekan dengan baju rumah sakitnya yang berlengan panjang, sebab bengkaknya hingga ke jari-jari tangan.

Jeno keluar dari toilet, kemudian ia menghampiri Shan, "gue harus kuliah, gue gak bisa bolos," ujar Jeno yang terlihat menyayangkan hal itu.

"Hm, kalau begitu pergi aja, gue bisa sendiri," sahut Shan dengan santai.

"Sebentar," gumam Jeno, ia meraih ponselnya dan mengetikan sesuatu di sana.

"Lo pulang jam berapa?" Tanya Shan.

"Jam 2 siang, gue usahain secepatnya," sahut Jeno seraya tersenyum kecil, hal itu membuat Shan memalingkan wajahnya, senyuman Jeno terkadang membuatnya malu, sebab sebelumnya Jeno jarang tersenyum padanya.

Jeno menghela nafasnya ketika mendapat balasan dari seseorang, ia pun kembali memandang Shan yang tengah memandang keluar jendela yang terbuka.

"Shan, setengah jam lagi Jaemin datang, dia bakal nemenin lo," ujar Jeno yang membuat Shan menoleh.

"Gue gak apa-apa sendiri, Jen. Bilang Jaemin, jangan datang," ujar Shan dengan suara agak purau, nampaknya ia benar-benar ingin sendiri, namun Jeno takut Shan melakukan hal mengerikan lagi.

"Enggak, Jaemin bakal tetep nemenin lo, gue gak akan biarin lo sendirian," balas Jeno, dan Shan hanya diam dengan tatapan agak sendu, namun didominasi dengan dingin.

Jeno lebih mendekat pada Shan, "kalau lo bosen, lo bisa minta antar Jaemin buat keluar sebentar," ujar Jeno, dan Shan menganggukan kepalanya.

"Jen, mau dipeluk," ujar Shan secara tiba-tiba, namun tanpa ragu Jeno memeluk Shan dengan hati-hati, membiarkan tangan kiri Shan memeluk pinggangnya, sementara tangan kanannya mengusap surai Shan.

"Lo sayang gue?" Tanya Shan yang sebenarnya Taj perlu jawaban, karena jawabannya sudah pasti 'ya'.

"Ya," sahut Jeno dengan singkat.

"Gue gak nyangka lo bisa sayang sama gue, padahal gue sering bikin lo sakit hati," gumam Shan yang sebenarnya merasa malu dan bersalah.

"Hm, omongan lo emang bikin sakit hati, tapi bukan saatnya baper cuma karena omongan lo yang tajem," sahut Jeno yang membuat Shan tersenyum seray mengeratkan pelukannya.

Sudah lama sekali tak ada yang memeluknya sehangat ini, hal ini benar-benar membuatnya tenang.

"Bohong, lo pasti marah, bahkan sempet benci sama gue," gumam Shan.

"Jujur, ya, tapi cuma pas awal-awal kita kenal, sekarang enggak," sahut Jeno.

"Pasti karena kasian," balas Shan yang membuat Jeno mendengus kecil.

"Kasian iya, peduli pun iya, gak ada salahnya orang lain kasian sama lo, itu hal normal."

"Tapi gue risih, gue lebih baik dijauhin dari pada dikasihanin."

"Orang yang benar-benar tulus sayang sama lo dan tulus temenan sama lo gak akan mudah buat jauhin lo, karena alasan apapun," ujar Jeno yang membuat Shan terdiam sejenak, ia teringat dengan Lucas yang tiba-tiba menjauhinya, lalu ia tersenyum kecut.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang