25 || Lebih dari sahabat

16.2K 2.5K 960
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya, makasih ❤️❤️ 😍

.
.
.

Kini Tiffany dan Yunho sedang berada di perjalanan untuk pulang, Tiffany terus memandang sendu ke depan sana, ia terpikirkan ucapan Yunho soal Jaehyun dan Shan.

"Anakku bersalah," lirih Tiffany tanpa menoleh pada Yunho, sementara Yunho sibuk menyetir mobil.

"Jaehyun sangat bersalah, Jaehyun merusak hidup Shan dan hidup kamu, semua murni kesalahan Jaehyun, jangan berbicara seolah-olah Shan juga bersalah," lanjut Tiffany, dan Yunho tetap bungkam.

"Yunho, Jaehyun memperkosa Shan, yang mana hal itu adalah sebuah paksaan, kamu pikir Shan gak trauma?"

"Dia baik-baik saja selama ini," gumam Yunho yang mebuat Tiffany menoleh dan memandang wajahnya dengan tatapan tak percaya.

"Kamu ayahnya, kamu gak ngerasain apapun soal Shan? Aku yang prang asing aja bisa tau, Shan gak baik-baik aja, dia keliatan nakal, tapi sebenarnya ada rasa terluka yang dia sembunyikan entah sudah berapa lama," ujar Tiffany yang tak habis pikir dengan depan Yunho.

"Shan ditimpa hal buruk, Ailee meninggal dunia, dan kamu pikir siapa yang Shan punya saat ini? Cuma kamu, tapi kamu memperlakukan Shan seperti binatang, k-kamu pukulin Shan tanpa henti, ditimpa kata-kata yang nyakitin, Shan terluka, Yunho." Tiffany menahan tangisannya ketika membayangkan sesakit apa Shan selama ini.

"A-aku gak ngerti kenapa kamu sebenci itu sama Shan, dia anak kandung kamu, dia cuma butuh kasih sayang, bukan pukulan atau makian," lanjut Tiffany, sementara Yunho sedikit merespon dengan raut wajah yang tak sedingin sebelumnya.

"Jangan menikahkan pelaku dan korban pemerkosaan, kamu lihat sendiri Shan ketakutan, dia banyak diam soal pemerkosaan itu karana dia takut untuk membahas," ujar Tiffany lagi, ia memberanikan diri mengungkapkan opininya tentang Shan.

"Aku harap kamu bisa pikirkan ini secara baik-baik, jangan memaksa Shan untuk menikah, kasihan Shan."

Yunho menghela nafasnya, tanpa mengatakan apapun dan tanpa menoleh ia meraih tangan Tiffany, lalu menggenggamnya.

Sementara Tiffany terdiam, ia kembali memandang sendu ke depan sana, ia harap Yunho mau mendengarkan ucapannya.

**

Satu minggu berlalu, Shan baru saja pulang dari rumah sakit, ia memilih pulang ke apartmentnya, dan ia menagih janji Jeno yang akan menemaninya di apartment.

Jeno membalas tatapan Shan yang sedang duduk di sofa ruang tengah, sementara dirinya berdiri di hadapan Shan.

Jeno menghela nafasnya, "sebenarnya bunda gak akan ngijinin, tapi gue bakal tepatin janji gue," gumam Jeno yang membuat Shan tersenyum.

"Bagus, gue gak peduli nyokap lo setuju atau enggak, yang pasti lo harus tepatin janji lo," sahut Shan, dan Jeno hanya mengangguk kecil.

"Tunggu apa lagi? Sana pulang, ambil semua barang-barang lo," ujar Shan yang membuat Jeno mengerutkan dahinya.

"Harus sekarang? Udah malem."

"Ya Emangnya besok lo gak kuliah? Ambilah barang-barang lo."

"Enggak, gak ada kelas," sahut Jeno dengan santai, dan Shan mengangguk pelan.

"Gue bingung mau ngomong apa lagi," gumam Jeno yang membuat Shan tertawa.

"Gue pengen makan," ujar Shan yang membuat Jeno tersenyum kecil, sebab Shan enggan makan sejak tadi pagi.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang