Spam komen yuk! Jangan lupa Vote ya, makasih 😍😍
.
.
.Jeno terduduk di kursi tunggu ruang unit gawat darurat, ia memejamkan matanya dan terus berdoa untuk keselamatan Shan.
Jeno dapat merasakan bahwa Shan benar-benar lelah dengan hidupnya, tapi apa yang membuat Shan tiba-tiba melakukan hal itu? Shan melompat dari atap rumah sakit dan berakhir dengan tubuh yang menabrak atap mobil yang sedang terparkir.
Jeno membuka matanya, kemudian ia memandang ponsel Shan yang berhasil ia temui di dekat mobil yang tertimpa tubuh Shan, ponsel Shan nampak retak namun masih bisa menyala.
Jeno pun membuka ponsel Shan, dan tertera namanya berada di paling atas mengingat terakhir Shan menelpon dirinya, dan di baris kedua ada nomor yang tak Shan simpan, nomor tersebut mengirimkan sebuah video yang sama seperti pada dirinya.
Jeno mengeraskan rahangnya, sepertinya Shan baru tahu soal video ini, video yang membuat Shan ketakutan dan hilang kendali, entah siapa yang mengirimnya yang pasti Jeno benar-benar mengutuk orang itu.
Jeno mendengus lirih, ia benar-benar takut terjadi sesuatu yang lebih parah dari ini pada Shan, mengingat darah terus menetes dari bagian tubuh Shan.
Beberapa menit kemudian, seorang suster keluar dari ruang unit gawat darurat, dan mencari wali dari Shannon, sontak Jeno beranjak dari kursinya dan menghampiri suster tersebut.
"Bagaimana keadaan Shan?" Tanya Jeno, mengingat suster ini tahu Shan sudah dirawat di rumah sakit ini.
"Pasien kehilangan banyak darah, dan persediaan darah rumah sakit terbatas, kami membutuhkan 1 kantung darah lagi untuk pasien, golongan darahnya A+,"
"Saya bisa lakukan itu, ambil darah saya," ujar Jeno dengan suara gemetar.
Suster tersebut memperhatikan wajah Jeno sejenak, "apa anda memiliki riwayat penyakit darah?"
"Tidak."
"Baik, kami tetap harus memperiksa kondisi anda, tapi tolong untuk jujur soal itu, karena pasien sangat membutuhkan donor darah saat ini, kami tidak akan bisa melakukan donor darah jika anda memiliki riwayat penyakit soal darah," ujar Suter tersebut yang membuat Jeno memejamkan matanya sejenak.
"Anemia, saya memiliki anemia, tapi tidak apa-apa jika didonorkan," ujar Jeno yang menyerah menyembunyikan soal penyakitnya yanga ia alami akhir-akhir ini.
"Maaf tuan, tidak bisa, sebaiknya kabari kerabat atau keluarga pasien untuk kelangsungan donor darah ini, saya tunggu," ujar Suster tersebut yang terlihat agak kesal dengan pengakuan Jeno, lalu ia pun kembali memasuki ruang unit gawat darurat.
Jeno mengerang kesal, ia mengirim pesan di grup yang beranggotakan teman dekatnya.
Ares:
Jeno: gue butuh donor darah A+ sekarang, kondisi lo harus sehat!
Yohan: gue B.
Jisung: lo kenapa kak???
Jaemin: gue, ada apa Jin? Siapa yang butuh darah?
ReadJeno tanp berpikir panjang mengirim pesan secara pribadi pada Jaemin untuk datang ke rumah sakit Seoul sekarang, dan untungnya Jaemin menyetujui.
**
Jaemin sudah melakukan donor darah, namun ia masih bingung dengan apa yang terjadi, sebab Jeno banyak diam dengan raut wajah cemas, bahkan Jaemin dapat merasakan secemas apa Jeno saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfiction[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...