Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya.
Makasih 😍😍
.
.
."Papa mukulin Shan di ruang kerjanya," ujar Jeno yang membuat Tiffany terkejut, ia menoleh untuk melihat jam sejenak.
"Gimana Shan sekarang?" Tanya Tiffany hendak beranjak dari kasur, namun Jeno menahan lengannya.
"Masih dipukulin papa, kita gak bisa ngapa-ngapain, pintu ruang kerja papa dikunci," sahut Jeno yang membuat Tiffany terlihat cemas.
"Bunda harus jujur sama aku, apa papa jahat sama bunda?" Tanya Jeno ingin memastikan bagaimana sikap Yunho pada bundanya.
"Enggak, Yunho baik banget sama bunda, bahkan dia berniat pekerjakan kamu di perusahaannya kalau kamu udah lulus nanti, bunda udah nanya kenapa Yunho terlalu kasar sama Shan, dan Yunho bilang dia enggak suka sama Shan," sahut Tiffany.
"Apa kamu tahu sesuatu tentang Shan? Bunda yakin Yunho gak akan lakuin hal ini kalau Shan gak membuat kesalahan, gak ada orang tua yang membenci anaknya sampai di pukulin kayak gini," tanya Tiffany, dan Jeno pun menghela nafasnya.
"Aku gak tau jelasnya kayak gimana, Shan pernah diperkosa, dan Yunho menyangka Shan yang berprilaku sebagai jalang," ujar Jeno dengan suara pelan, hal itu kembali membuat Tiffany terkejut.
"D-diperkosa?" Lirih Tiffany, dan Jeno menganggukan kepalanya.
"Yunho selalu bilang kalau dia gak suka Shan jadi jalang, tapi Shan selalu menyangkal kalau dia bukan jalang," lanjut Jeno.
"Bunda yakin Shan gak seperti itu, walau penampilan Shan memang agak urakan, Yunho udah keterlaluan," lirih Tiffany yang begitu mencemaskan Shan.
"Bunda, kalau Yunho nyakitin bunda, langsung bilang aku aja, aku benar-benar takut Yunho memperlakukan bunda seperti dia memperlakukan Shan," ujar Jeno dengan suara pelan, dan Tiffany hanya diam, ia sangat mengkhawatirkan Shan.
Shan memang suka membuat masalah dengan Yunho hingga Yunho marah, tapi tidak seharusnya Yunho memukuli Shan seperti ini.
**
Pukul 2 dini hari Shan sampai di apartmentnya, ia menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi tengkurap, seluruh tubuhnya terasa begitu menyakitkan.
Shan menggenggam ponselnya, kemudian ia menghubungi Lucas yang entah sudsh berapa lama tak berkabar dengannya.
Tak lama, Lucas pun menjawab telpon dari Shan, membuat Shan tersenyum kecil.
"Hm?" Gumam Lucas dengan suara khas orang mengantuk.
"Ke apart gue," ujar Shan dengan bisikan lirih, namun Lucas tak menyahut.
"Gue sak-"
"Gue gak bisa, akhir-akhir ini sibuk," ujar Lucas menyela perkataan Shan, lalu sambungan pun terputus, membuat Shan terdiam dengan tatapan kosong mengarah pada dinding apartmentnya.
Shan mengerang lirih, sepertinya Lucas sudah tidak mau lagi berteman dengannya, biasanya sesibuk apapun Lucas, Lucas akan selalu menemaninya di apartment.
Shan menutup matanya, merasakan denyutan menyakitkan di sekujur tubuhnya, hati dan tubuhnya terasa hancur saat ini, namun tak ada yang bisa ia lakukan lagi.
**
Jeno membuka matanya, ia melirik jam yang sudah menunjukan pukul 4 pagi, ia pun beranjak dari kasurnya dan keluar dari kamarnya, ia beralih membuka pintu kamar Shan, namun tidak ada Shan di dalam sana, bahkan di toilet dan di balkon pun tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfic[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...