Spam komen yuk! jangan lupa Vote juga ya, Terimakasih 😍😍
.
.
.Jeno menepati Janjinya, untuk tidak pergi meninggalkan Shan, bahkan menemani Shan yang tak kunjung terbangun kembali.
Ya, Shan yang mengingkari janjinya, ia tak bangun kembali sejak meminta Jeno untuk tetap tinggal, bahkan ini sudah hari ke 5 Shan dinyatakan koma.
Disetiap harinya Jeno dibuat terkejut, panik, cemas luar biasa, hingga lemas, pasalnya monitor jantung yang berada di kamar rawat Shan selalu berbunyi tanda peringatan, Jeno benar-benar takut untun sekedar terlelap, takut Shan pergi untuk selamanya.
Cklek
Jaehyun memasuki kamar rawat Shan, lalu menaruh dua kotak makanan yang ia bawa dari rumah untuk Jeno dan Jaemin.
"Gue bingung harus bilang apa lagi sama Jeno, dia hampir gak pernah tidur," ujar Jaemin dengan suara pelan, ia duduk di sofa, sementara Jeno duduk di kursi dekat brankar Shan.
Jaehyun mendengus kecil, "gimana soal donor jantung Shan?" Tanya Jaehyun seraya duduk di samping Jaemin.
"Belum ada yang cocok, sebenarnya ada yang cocok satu, tapi ukuran jantungnya jauh, dan itu bahaya juga buat Shan," sahut Jaemin.
"Susah, harus benar-benar cocok," gumam Jaehyun.
"Biar gue aja," ujar Jeno yang membuat Jaehyun dan Jaemin mengerutkan dahinya.
"Apa?" Tanya Jaehyun.
"Donorin jantung buat Shan," sahut Jeno yang membuat mereka terkejut.
"Kenapa?" Tanya Jaemin.
"Selama hidupnya Shan gak pernah bahagia, Yunho ngerusak kehidupan Shan, begitu juga sama kak Jaehyun," sahut Jeno dengan mata yang terus memandang Shan, sementara Jaehyun bungkam.
"Lebih bagus kalau kak Jaehyun yang donorin jantungnya buat Shan, karena dia bagian dari rusaknya hidup Shan. Gimana bisa Shan mati dalam keadaan sedih kayak gini?" Ujar Jeno yang membuat Jaemin menole pada Jaehyun, dan Jaehyun tetap bungkam.
"Maka dari itu, biar gue aja, soalnya Bunda masih butuh kak Jaehyun buat-"
"Kalau begitu makan yang banyak, jaga kesehatan lo, gimana bisa lo donorin jantung buat Shan? Kalau lo aja sakit kayak gini," ujar Jaehyun menyela perkataan Jeno, Jaemin yang mendengar itu kembali terkejut.
"Lo gila?" desis Jaemin pada Jaehyun, sebab Jeno dalam mode serius.
Tanpa diduga Jeno beranjak dari kursinya, kemudian mengambil satu kotak makan dan kembali duduk di kursinya, ia mulai memakan makanan tersebut, hal itu membuat Jaehyun terdiam dengan tatapan tak percaya.
"Kalau gue yang ada di posisi Shan, lo mau lakuin ini buat gue?" Tanya Jaehyun.
"Gak," sahut Jeno tanpa berpikir panjang.
"Jangan asal ambil keputusan, Shan belum tentu hidup walaupun udah dapat donor jantung. Bahkan kalau bunda di posisi Shan, lo gak akan lakuin hal sejauh ini, lo berlebihan," ujar Jaehyun yang membuat Jeno mencengkram sendoknya.
"Jeno gak serius! Gak usah mancing-mancing emosi Jeno," tegur Jaemin.
"Lo bayangin aja, ketika adik lo lebih milih mati buat orang lain, bahkan belum tentu dia rela mati buat keluarganya sendiri," ujar Jaehyun yang ada benarnya, hal itu membuat Jaemin mendengus kecil.
"Lo juga jangan ngomong gitu, Jeno lagi gak tenang, dia gak bisa berpikir dengan jernih," ujar Jaemin dengan suara pelan, ia berusaha untuk meredakan situasi yang tak mengenakan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfiction[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...