Spam komen Yuk! Jangan lupa Vote juga ya, makasih 😍😍
.
.
.Blam
Jeno membuka matanya ketika mendengar suara pintu yang tertutup, ia memandang pintu kamar yang dalam posisi tertutup, lalu matanya beralih pada wajah Shan yang cukup dekat dengan wajahnya, bahkan tangan kirinya merengkuh pinggang Shan.
Jeno memandang wajah Shan yang terlihat tak damai ketika tidur, dahi Shan berkerut samar, Shan terlihat ketakutan dalam tidurnya, bahkan Shan bergumam lirih dengan nafas gemetar.
Entah sudah berapa kali Jeno melihat Shan yang tertidur dalam kondisi seperti, ia pun mengusap surai Shan dengan lembut, tanpa diduga hal itu membuat Shan berhenti bergumam, dan kerutan di dahinya mengendur, membuat Jeno tersenyum kecil.
**
Jam menunjukan pukul 7 pagi, Jeno keluar dari kamarnya setelah mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus, ia menuruni tangga dan menghampiri Tiffany yang tengah duduk sendirian di salah satu kursi meja makan.
Jeno bingung, tak biasanya Tiffany sarapan lebih dulu, bahkan hanya seorang diri, biasanya Tiffany akan membangunkannya jika ia telat bangun.
Jeno duduk di sebrang Tiffany, dan Tiffany hanya tersenyum kecil, lalu melanjutkan sarapannya.
"Papa dimana?" Tanya Jeno dengan suara pelan.
"Udah pergi pagi-pagi banget," sahut Tiffany, dan Jeno hanya diam dengan pandangan yang masih mengarah padanya.
Tak ada yang bersuara hingga beberapa detik kemudian.
"Sikap bunda beda, ada apa?" Tanya Jeno yang memutuskan untuk bertanya secara terang-terangan, hal itu membuat Tiffany tertawa pelan.
"Gak apa-apa, cepat sarapannya, dan pergi ke kampus," sahut Tiffany, dan Jeno pun menyerah, ia memulai sarapannya, mungkin hanya perasaannya saja yang merasakan bahwa bundanya tak seramah biasanya.
**
"Jeno!"
Jeno yang baru saja duduk di kursi kantin menoleh ketika namanya di panggil, ia tersenyum kecil melihat Yura yang berjalan menghampirinya, sementara Sena dan Hyunjin hanya melirik Yura sejenak, lalu melanjutkan menikmati makanan masing-masing.
Yura duduk di samping Jeno, "pulang dari kampus bisa temenin aku ke perpustakaan kota?" Tanya Yura.
"Hm, maaf, gak bisa, aku kerja," sahut Jeno, namun hal itu tak membuat Yura memudarkan senyumnya.
"Kerja dimana?"
"Di Kafe kak Jaehyun."
"Ah Kafe kak Jaehyun, boleh aku ikut?" Tanya Yura dengan tatapan penuh harap, membuat Jeno kembali tersenyum kecil.
"Hm, boleh."
"Kalau gitu, aku pergi sama kamu ya?"
"Ya, jam setengah 3 aku tunggu di parkiran," sahut Jeno, dan Yura mengangguk kecil, ia pun pergi dengan alasan ada hal yang harus ia urus.
Jeno menghela nafasnya, ia meraih minuman kaleng milik Hyunjin, lalu menenggaknya hingga habis, membuat Hyunjin berdecak sebal.
"Harusnya lo jangan kasih harapan lagi buat si Yura, dia bisanya mainin perasaan cowok," ujar Sena.
"Bukan salah Yura, salah Jeno yang terlalu lemah jadi cowok, bisa-bisanya dia dimainin sama cewek," balas Hyunjin.
"Jeno gak pernah nyakitin cewek, emang lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fiksi Penggemar[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...