06 || Peduli

20.1K 2.8K 628
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote ya?

Terimakasih 😍😍

.
.
.

Jeno membuka matanya, ia mendengar suara gemercik air tak jauh darinya, ia pun mengubah posisinya menjadi duduk, menolehkan kepalanya ke arah toilet. Ya, asal suara gemercik air itu dari sana.

Jeno beranjak dari kasurnya, lalu melangkah untuk mendekat pada pintu toilet.

"Shan," panggil Jeno, namun tak ada sahutan dari dalam sana.

"Shannon."

"Shan, kalau lo gak nyautin, gue bakal masuk," ujar Jeno karena Shan tak kunjung menyahut.

"Gue lagi pup, masuk aja."

Jeno menghela nafasnya, ia pun keluar dari kamar Shan tanpa mengatakan apapun.

Sementara itu di dalam toilet, Shan terbaring di atas Bathtub yang sudah terisi air, ia tersenyum kecil saat mendengar suara pintu yang terbuka lalu tertutup kembali.

Shan menghela nafasnya, memandang langit-langit toilet dengan sendu, kepalanya luar biasa sakit, namun ia terlalu malas untuk mengambil obat di bawah sana, ia lebih suka berendam untuk menenangkan pikirannya.

"Mama," gumam Shan dengan suara pelan, lalu ia tersenyum, senyuman yang terlihat menyakitkan.

"Shan selalu ingin mati."

"G-gimana ini?" Lirih Shan dengan air mata yang mengalir dari ujung matanya.

"Gak ada yang perlu Shan lakuin lagi disini, Shan putus kuliah, Shan gak tau gimana caranya hancurin hidup Jaehyun, papa udah gak sayang sama Shan, Lucas pergi hks, dia benci Shan yang kayak jalang," lirih Shan lagi di sela isakan lirihnya.

"Shan cuma bingung harus melakukan apa, mama. Shan mau ketemu mama, tapi kemana Shan harus mencari? Dimana mama? Apa kalau Shan mati, kita bisa bertemu?"

"Gak mungkin, Shan mati pun akan tetap sendirian, kesepian."

"Sekarang Shan ngerti, ternyata rindu yang luar biasa itu merindukan orang yang sudah tiada, orang yang sudah pulang kepelukan Tuhan, Shan menyesal  telah membantah mama selagi mama masih hidup, maafin Shan."

Shan terus meracau seolah ia tengah berbicara pada mamanya, bahkan Shan membayangkan senyuman mamanya yang selalu terlintas di otaknya, hal itu membuatnya ikut tersenyum namun sambil meneteskan air matanya.

**

Jeno berjalan menuju kantin, mengingat Hyunjin dan Sena sudah menunggunya di sana, tiba-tiba seorang gadis memanggilnya di lorong, membuatnya membalikan tubuh dan tersenyum kecil melihat Yura yang tengah menghampirinya.

"Kamu mau ke kantin?" Tanya Yura, dan Jeno menganggukan kepalanya.

"Boleh bareng?" Tanya Yura lagi, dan Jeno kembali mengangguk.

Keduanya pun berjalan menuju kantin bersamaan, Jeno sesekali melirik Yura yang terlihat tersenyum, hal itu membuatnya merindukan masa-masa dirinya berpacaran dengan Yura.

"Jen, maaf ya soal kemarin malam, kayaknya pacar kamu enggak suka sama aku," ujar Yura yang merasa bersalah karena telah menyapa Jeno saat malam itu.

"Dia bukan pacar aku, dia saudara tiriku," sahut Jeno.

"Hm? Jadi, kamu belum punya pacar?" Tanya Yura, Jeno pun menggelengkan kepalanya, dan hal itu membuat Yura tersenyum.

"Nanti malam, bisa kita makan malam bareng?" Tanya Yura lagi.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang