09 || Kafe

19K 2.8K 440
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote ya?

Makasih 💚💚

.
.
.

Jeno terdiam di dekat ruang kerja Yunho, memandang Yunho yang memasuki kamar tanpa menyadari keberadaannya, sementara tangisan Shan masih terdengar dari dalam ruang kerja Yunho.

Jeno menghela nafasnya, ia pun pergi menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya. Ia mendengarkan percakapan menyakitkan itu, menurutnya ucapan Yunho sangat keterlaluan, dan ia tidak menyangka dengan apa yang terjadi pada Shan sebenarnya.

Jeno kira, Shan menjadi bebas seperti ini karena pergaulan bersama teman-temannya, namun nyatanya ada kesedihan yang Shan pendam hingga Shan menjadi sebebas ini.

**

Jam menunjukan pukul 8 malam, Jeno, Yunho, dan Tiffany baru saja selesai makan malam, setelah Yunho memasuki ruang kerjanya, Tiffany menyiapkan makanan untuk Shan di atas nampan.

"Kamu antar makanannya ke kamar Shan," ujar Tiffany.

"Kenapa gak bunda aja?"

"Bunda juga pengen, tapi nanti Shan marah, jadi kamu aja, kayaknya Shan udah mulai akrab sama kamu," sahut Tiffany seraya tersenyum.

Jeno terdiam, sebenarnya ia ingin mengatakan sesuatu tentang Yunho pada bundanya, namun ia takut membuat bundanya kepikiran dan sakit.

Jeno menghela nafasnya, ia pun meraih nampan tersebut dan pergi ke kamar Shan.

Jeno hendak menarik handel pintunya, namun ia mengurungkan niatnya, ia pun memilih untuk mengetuk pintu tersebut.

Jeno mengetuk pintu berulang kali, sampai akhirnya pintu itu terbuka, memperlihatkan Shan dengan raut wajah menyebalkannya.

"apa?"

"Makan malam."

"Ck, gue gak laper," gumam Shan seraya hendak menutup pintu, namun kaki Jeno mengganjal pintu terbut, membuat Shan sebal.

"Gue bilang gue gak laper!" Ujar Shan lagi, namun Jeno mendorong pintu itu dengan bahunya, membuat Shan mendengus sebal.

Kemudian Jeno menaruh makanan itu di atas meja pendek yang berada di kamar Shan.

Shan mengerutkan dahinya melihat Jeno yang mengambil cutter di atas meja nakas beserta gelas kaca.

"Habisin makanannya, gue bakal balik lagi," ujar Jeno seraya melewati tubuh Shan keluar dari kamar itu.

"Gak jelas," gumam Shan, lalu ia menutup pintunya dengan keras.

Jeno menghela nafasnya memandang cutter yang masih terdapat noda darah di sana, dan itu belum sepenuhnya kering.

Shan benar-benar sering melukai dirinya sendiri, namun Shan akan bersikap seolah ia baik-baik saja, ia lebih senang menyimpan masalahnya sendirian.

**

Acara pembukaan Cafe baru milik Jaehyun baru saja dilaksanakan, di hari pertama Arion Cafe buka, mereka mengadakan diskon besar-besaran khusus hari ini saja, membuat Cafe tersebut nampak ramai pengunjung.

Shan dan Jeno duduk di kursi pojok dekat jendela, Shan hanya mengaduk-aduk jus alpukatnya dengan raut wajah dingin. Sebenarnya ia tidak ingin kemari, namun Jeno memaksanya.

"Lo nyita waktu tidur gue," gumam Shan, mengingat semalam ia pergi bekerja dan pulang dini hari seperti biasa.

"Lo gak mau berenti? Lo bisa kerja disini," tanya Jeno yang membuat Shan mendengus sebal.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang