30 || Sekali saja

20.7K 2.5K 1.1K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa divote juga ya.

Terimakasih 😍😍

.
.
.

Shan dan Jeno dalam perjalanan pulang, ia menyetir mobil baru milik Shan, sesekali ia melirik Shan yang terlelap di sampingnya.

Jeno sudah sering melihat Shan terlelap, namun akhir-akhir ini rasanya begitu berbeda, entah kenapa ia tidak suka ketika Shan terlelap terlalu lama, tapi ia tidak mau membangunkan Shan, sebab tidur Shan terlihat begitu pulas saat ini.

Jeno menghela nafasnya, ia kembali teringat dengan permintaan Shan, Shan bilang itu permintaan utama, Jeno tak menyahut, dalam hatinya ia menolak keras, ia tidak mau terkesan memanfaatkan Shan dalam hal seperti itu.

Tapi sepertinya Shan tidak akan berhenti meminta hal itu sebelum terwujudkan.

**

Setelah sampai di gedung apartment, Jeno menggendong Shan menuju ke unit milik Shan, Jeno mengerutkan dahinya ketika melihat Jaemin yang berdiri di depan pintu apartment Shan.

Sejak kapan Jaemin tahu tempat tinggal Shan?

Jaemin yang melihat kedatangan Jeno dan Shan pun terkejut, terlebih melihat Shan yang terlelap di gendongan Jeno.

"S-Shan, Shannon, bangun," pinta Jaemin setelah Jeno sampai di dekatnya, kecemasan Jaemin membuat Jeno terdiam sejenak dengan tatapan dinginnya.

"Shan kenapa? Kenapa dia gak bangun?" Tanya Jaemin yang terlihat begitu cemas.

"Dia tidur, 120600," gumam Jeno seraya melirik pintu, Jaemin yang cepat tangkap pun memasukan pinnya, kemudian membukakan pintu agar Jeno dan Shan bisa masuk lebih dulu.

Jaemin masih terlihat cemas, ia mengikuti langkah Jeno menuju kamar utama, kemudian Jeno membaringkan tumbuh Shan di atas kasur.

Jeno menoleh dan menatap Jaemin dengan dingin, "kenapa lo bisa disini?" Tanya Jeno, namun Jaemin malah mendekat pada Shan, kemudian menepuk bahu Shan.

"Shan, bangun," pinta Jaemin dengan suara gemetar, hal itu menbuat Jeno geram, karena Jaemin mengganggu tidur Shan, mengingat Shan tak ingin diganggu.

"S-Shan, Shannon," panggil Jaemin lagi, sampai akhirnya Shan membuka matanya, ia menatap Jaemin dengan dahi agak berkerut, Jaemin pun menghela nafas lega.

Setidaknya Shan memang terlelap, Jaemin trauma dengan yang terjadi pada ayahnya, ia takut hal itu menimpa Shan juga.

Shan mengubah posisinya menjadi duduk, "kok lo bisa disini?" Tanya Shan pada Jaemin dengan suara serak.

"Lo baik-baik aja?" Tanya Jaemin, lalu Shan tersenyum kecil.

"Ya, gue cuma ngantuk."

Tiba-tiba Jeno keluar dari kamar Shan tanpa mengucapkan apapun, membuat Shan memandang kepergian Jeno dengan tatapan bingung, Jeno selalu bersikap aneh ketika sudah menyangkut Jaemin.

"Lo udah minum obat?" Tanya Jaemin dengan suara pelan, takut Jeno mendengar, Shan pun menganggukan kepalanya.

"Sorry, gue datang tanpa ngabarin lo, gue cuma pengen ketemu sama lo," ujar Jaemin seraya menatap Shan dengan lembut, hal itu membuat Shan terenyuh, entah kenapa Jaemin bersikap sebaik ini padanya.

"Jangan bikin Jeno curiga, lo terlalu berlebihan," gumam Shan, hal itu membuat Jaemin merasa bersalah.

"Maaf, Shan."

Shan menghela nafasnya, ia pun beranjak dari kasurnya.

"Lo bisa tidur lagi, gue gak akan ganggu," ujar Jaemin, dan Shan menggelengkan kepalanya.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang