Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya...
Terimakasih 😍😍😍Jeno memasuki kamar Tiffany, terlihat Tiffany yang tengah terduduk di kursi meja riasnya, matanya terlihat sembab karena habis menangis.
"Kenapa bunda diam aja liat Yunho bawa selingkuhannya kesini?" Tanya Jeno seraya menghampiri Tiffany, namun Tiffany hanya diam.
"Bunda, ada apa? Kenapa bunda diam?" Tanya Jeno lagi seraya menarik bahu Tiffany, hingga Tiffany menatapnya.
"Harusnya bunda marah sama Yunho dan selingkuhannya," ujar Jeno.
"Bunda berselingkuh sama Yunho saat bunda masih bersatus sebagai istri ayah kamu, bunda malu buat marah," lirih Tiffany yang membuat Jeno merasa sesak.
Jeno memejamkan matanya sejenak, lalu menatap Tiffany dengan tatapan frustasi.
"Bunda sadar kesalahan bunda kan? Dan sekarang bunda kena imbasnya juga, karma masih berlaku bun, harusnya bunda gak lakuin hal itu," ujar Jeno, dan Tiffany mengangguk kecil.
"Hm, bunda sadar."
Jeno mengepalkan tangannya di samping tubuhnya, "tolong tegur Yunho, bunda berhak marah sama Yunho, jangan diam aja, lupakan masa lalu bunda," ujar Jeno dnegan suara tertahan.
Tiffany hanya menunduk, membuat Jeno geram.
"Mau sampe kapan bunda diam?! Apa perlu aku yang tegur Yunho secara langsung?!" Tiba-tiba Jeno membentak Tiffany, membuat air mata Tiffany menetes, hatinya sakit ketika mendengar bentakan Jeno yang pertama dalam hidupnya.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara tamparan keras, membuat Jeno menoleh ke arah pintu.
"Jeno," lirih Tiffany yang membuat Jeno kembali menatapnya.
"Jangan ikut campur urusan Shan dan Yunho, kamu lebih baik diam, fokus kuliah, lalu bekerja," ujar Tiffany yang membuat Jeno menatapnya dengan tatapan tak percaya.
"Kenapa bunda jadi kayak gini? Apa yang udah Yunho bilang sama bunda?" Tanya Jeno, Tiffany pun menggelengkan kepalanya.
"Jangan, jangan ikut campur, bunda mohon, Jeno. Ini demi kebaikan kamu, Shua, dan Jaehyun," lirih Tiffany dengan tatapan memohon.
Jeno hendak keluar dari kamar Tiffany, namun Tiffany menahan lengannya, "Shan bersalah, dia sering membuat Yunho marah, wajar Yunho perlakuin Shan kayak gitu."
"Jangan bikin aku membenci bunda," bisik Jeno.
"Kamu mau membenci bunda hanya karena Shan?" Tanya Tiffany mulai terisak lirih.
"Bunda aneh, aku gak suka bunda yang kayak gini," gumam Jeno, lalu ia menepis tangan Tiffany dan keluar dari kamar tersebut.
**
Jeno terduduk di kursi tunggu rumah sakit, ia hanya diam dengan mata memandang pintu ruang unit gawat darurat, ia teringat dengan ucapan bundanya, dan menurutnya itu terdengar aneh, bundanya yang baik hati tak mungkin mengabaikan rasa ibanya pada seseorang.
Jeno memejamkan matanya, lalu menghela nafasnya lirih, walau sulit, ia berusaha untuk berpikiran positif pada Tiffany.
"Jeno?"
Jeno membuka matanya, hingga matanya bertemu tatap dengan mata Yura yang kini menatapnya dengan tatapan bingung.
"Kamu sakit?" Tanya Yura seraya duduk di samping Jeno, kini Yura menatap Jeno dengan tatapan cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfiction[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...