Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga, Terimakasih 😍😍
.
.Jeno sampai di apartment milik Jaehyun, kini mereka tengah berkumpul di ruang tengah, termasuk Shua yang kini duduk di samping Jeno, bahkan tak melepaskan pelukannya pada tubuh Jeno.
"Bunda cuma mau Jaehyun bantu bunda buat selesaikan perceraian bunda sama Yunho, setelah itu bunda bakal cari kerja buat kuliah Jeno," ujar Tiffany.
"Bunda, ayah mau kok biayain kuliahnya Jeno, jadi bunda gak perlu kerja," celetuk Shua.
"Gak mau, bukan uang ayah, itu uang nyokap baru lo," ujar Jeno menolak.
"Bunda, usaha aku masih lancar, bisa buat biayain kuliahnya Jeno, Jeno juga bisa bantuin aku di Kafe," ujar Jaehyun yang membuat Jeno menoleh, ia sedikit merasa bersalah karena telah berhenti bekerja di Kafe milik Jaehyun, namun ia terlanjur kesal karena masa lalu Jaehyun yang merusak Shan.
"Bunda juga bisa bantuin kamu di Kafe-"
"Enggak, bunda harus di rumah, bunda juga boleh tinggal di sini, biar bunda gak sendirian di rumah," ujar Jaehyun yang menyela perkataan Tiffany, mengingat Jeno mulai tinggal bersama Shan di apartment milik Shan.
"Ya, nanti aku kerja di Kafenya kak Jaehyun," ujar Jeno.
"Aku bakal bawa masalah kni ke jalur hukum, Yunho udah keterlaluan, dia bahkan pukul Shan di depan aku," ujar Jaehyun yang membuat Tiffany terkejut.
"J-jangan, gak perlu. Cukup bantu bunda buat urus perceraian bunda sama Yunho aja, masalah itu gak perlu," ujar Tiffany yang terlihat cemas.
"Kenapa? Ini bukan masalah kecil, bunda."
Tiffany meraih tangan Jaehyun, lalu ia menatap Jaehyun dengan memohon, "jangan, bunda baik-baik aja, tolong jangan lakuin itu, kamu gak akan bisa buat lawan Yunho."
"Jen," lirih Shua seraya menatap Jeno dengan sendu, ia sama sekali tak melepaskan pelukannya pada Jeno.
"Ini kekerasan dalam rumah tangga, ada saksinya aku dan kak Jaehyun, bahkan ada korbannya, bunda dan Shan, kita gak akan kalah," ujar Jeno.
"Yunho orang kaya, dia licik, dia bisa lakuin apa aja pakai uang itu! Kita bakal kalah, dari pada urusin hal kayak gitu, lebih baik kita selesaikan yang udah pasti bisa selesai," ujar Tiffany yang ada benarnya.
"Tapi aku gak rela, ayah aja gak pernah pukul bunda," lirih Shua.
"Bunda baik-baik aja, sayang. Percaya sama bunda, Yunho itu orang licik, dia bukan lawan yang pantas buat kita," ujar Tiffany dengan nada frustasi.
Jaehyun mendengus kecil, lalu ia menoleh pada Jeno, "apa Shan gak pernah berpikir buat laporin hal ini ke polisi?" Tanya Jaehyun.
"Dia gak peduli, dia terlalu males buat urusin hal itu, mungkin Shan juga udah tau kalau Yunho licik, jadi dia diam," sahut Jeno yang sebenarnya asal menebak.
"S-Shan bukan anak kandungnya Yunho," ujar Tiffany dengan suara gemetar, hal itu membuat ketiga anaknya terkejut.
"Siapa yang bilang?" Tanya Jeno.
"Bunda dengar sendiri, Yunho ngomong sama Harin, tapi bunda kurang ngerti maksudnya apa, Yunho pengen nikmatin semua harta milik mamanya Shan yang seharusnya punya Shan."
"Kalau kak Shan bukan anak kandungnya Yunho, otomatis harta warisan punya Yunho, kak Shan gak ada hak buat dapetin itu," ujar Shua.
"Bunda juga mikir gitu, tapi Yunho gak mau Shan tau soal Shan yang bukan anaknya, kayaknya itu bakal ngerugiin Yunho," ujar Tiffany yang membuat mereka terdiam sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️
Fanfiction[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari pe...