38 || Jangan tertidur

14.6K 2.3K 1.3K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga, makasih 😍😍

.
.
.

Shan terus memuntahkan makanan yang sudah ia makan tadi pagi, bahkan hingga tubuhnya lemas dan bersimpuh di atas lantai toilet.

Shan terbatuk, lalu kembali memuntahkan isi perutnya, Shan memejamkan matanya, berusaha tenang dan mengatur nafasnya dengan teratur, agar jantungnya yang berdetak keras beralih menjadi normal.

Jeno memasuki toilet, ia menghela nafasnya, kemudian menekan tombol bilas di bagian atas closet.

Jeno meraih handuk kecil bersih, lalu mengusap mulut Shan dengan handuk tersebut.

"Harus jadi keluar, mau ke pantai," ujar Shan dengan bisikan.

"Iya jadi, masih mual?" Tanya Jeno, dan Shan menggelengkan kepalanya.

Jeno pun menggendong Shan, membawanya keluar dari toilet, kemudian mendudukan Shan di atas kursi roda.

"Buat jaga-jaga, pake kursi roda aja," ujar Jeno, dan Shan mengangguk pasrah.

Shan memperhatikan Jeno yang tengah mengenakan kemejanya untuk melapisi kaos lengan pendeknya.

Raut wajah Jeno terlihat dingin, tidak seperti semalam, hal itu membuat Shan merasa tidak enak pada Jeno, nampaknya Jeno kelelahan karena dirinya.

"Gak jadi keluar," ujar Shan dengan suara pelan, Shan meringis kecil ketika rasa sesak kembali menyerangnya.

"Kenapa?" Tanya Jeno.

"Kita istirahat aja," sahut Shan seraya tersenyum kecil.

Tanpa mengatakan apapun Jeno mendorong kursi roda Shan keluar kamar.

"Jen, gak jadi pergi aja, lo pasti cape, gue ngerepotin lo terus akhir-akhir ini," ujar Shan.

Jeno mengusap dagu Shan dari belakang, "enggak, berapa kali gue bilang kalau gue gak ngerasa direpotin," ujar Jeno seraya tersenyum kecil.

Shan pun menolehkan kepalanya hingga bertemu tatap dengan Jeno, "tapi lo keliatan cape, bete, kesel, males."

"Siapa yang bilang? Gue biasa aja kok." Jeno malah tertawa.

"Tapi lo dingin," gumam Shan dengan suara lirih.

"Jadi lo kepikirian gara-gara gue banyak diem?" Tanya Jeno, dan Shan menganggukan kepalanya.

"Gue gak apa-apa, gue gak ngerasa kesel atau apapun, sorry kalau bikin lo tersinggung," ujar Jeno, dan Shan menghela nafasnya, ia kembali menatap ke depan sana.

"Maaf ya, Jeno." Shan berucap lirih lagi.

"Santai aja."

**

Kini Jeno dan Shan memutuskan untuk berbelanja di toko khusus oleh-oleh, banyak sekali berbagai macam souvenir di sana, bahkan Shan tak bisa berhenti memilih.

"Jen, ke sana," pinta Shan seraya menunjuk rak yang berisi berbagai macam gantungan kunci, lalu Jeno pun mendorong kursi roda Shan untuk mendekat pada rak tersebut.

Jeno beralih menuju rak gelang, membiarkan Shan memilih gantungan kunci yang ia suka.

Shan mengambil dua gantungan kunci yang terdapat huruf J dan S sebagai bandulannya.

"Alay, tapi gue suka," gumam Shan, lalu ia menaruh dua gantungan kunci itu di keranjang kecil yang berada di atas pangkuannya.

Shan mengambil beberapa gantungan kunci lagi, namun beda model, ia akan memberikannya pada Jaemin, Lucas, dan Shua.

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang