14

84.3K 869 60
                                    

Happy reading!

Mala, si pengirim pesan itu. Setelah kevin mendapat pesan seperti  itu ia langsung saja pergi menjemput mala ke bandara.

Untung saja ia meminta bantuan rio untuk menjemputnya dan sebagai alasan supaya nara dengan cepat mengizinkannya dan tidak curiga.

Setelah rio menjemput kevin. Pria itu langsung diantar pulang kembali oleh kevin dan rio meminjamkan kevin mobil.

Sekarang kevin bergegas ke bandara untuk menjemput sang pujaan hati. Mala memerintahkan kevin untuk menunggu di mobil karena bawaannya yang tidak terlalu banyak dan ia tidak ingin menjadi pusat perhatian berjalan dengan berondong.

Setelah lama menunggu. Kevin melihat mala yang sedang clingak clinguk mencari keberadaanya. Kevin segera melambaikan tangannya.

"Kangenn banget" ucap kevin segera memeluk mala.

"Aku juga kangen banget sama kamu" ucap mala mengeratkan pelukannya.

"Kamu udah makan?" Tanya kevin.

Mala menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kita mampir dulu ke restorant"

"Engga perlu. Kita langsung pulang aja yaa tapi aku maunya pulang ke apartemen bukan kerumah" ujar mala.

"Kenapa ke apartemen? Aku gak mau lagi kita jauhan" tegas kevin menatap mala tajam.

"Aku belum bilang sama nara tentang kepulanganku. Dan aku juga bosen dirumah itu" ujar mala mengrucutkan bibirnya. Lalu melanjutkan kembali "kenapa gak kamu aja yang ke apartemen"

"Baiklah. Jika itu yang buat kamu bahagia aku turutin." Ucap kevin dengan pasrah.

Lalu mereka segera pulang ke apartemen milik kevin. Ya hanya mala dan kevin yang tau apartemen yan dibeli kevin untuk mereka berdua.

Sesampainya di apartemen kevin. Tidak lama kemudian makanan yang mereka pesan secara online datang.

"Sayang aku capek" ujar mala membalikkan tubuhnya dari membelakangi kevin.

Sejak datang dari bandara mala memang mengincar kasur karena seluruh tubuhnya terasa sakit di pesawat.

Tetapi tidak semudah itu membuat kevin mengerti dengan ucapan mala. Sedaritadi kevin selalu menganggu tidur mala.

Dengan jahilnya kevin menyibak selimut yang dipakai mala lalu ikut masuk meraba mencari kaitan bra mala.

Kevin yang berada di dalam selimut mengangkat tanktop yang dipakai mala mencari bukit kembar mala.

Menghisap payudara mala sambil meremasnya sambil memeluk mala dengan kedua kakinya . Supaya mala terangsang.

"Egghhh" erang mala menikmati perbuatan kevin.

Tidak sampai disana permainannya mulai turun membuka kancing rok dan kemudian mengangkat rok yang dipakai mala.

Mala tidak menolak ataupun mengiyakan perlakuan kevin. Ia begitu lelah dan hanya ingin tidur tapi perbuatan kevin membuat dirinya keenakan.

Di dalam selimut kevin tersenyum senang karena mala tidak memakai celana dalam jadi ia tidak perlu repot-repot menyingkirkan pakaian itu.

Mala menggigit bibirnya sambil memejamkan matanya. Kevin yang menghisap payudaranya sambil meremas-remas payudara mala. Mala menikmati setiap senyuhan yangdiberikan kevin.

Andai saja ia tidak lelah hari ini sudah dipastikan ia membalas semua perlakuan kevin dengan lebih liar.

"Sayanghh cukup!" Erang mala meminta pria itu menghentikan kegiatannya.

Bukan kevin namanya jika mau menuruti ucapan mala ketika di ranjang.

Kevin membuka lebar-lebar kedua paha mala lalu mulai memainkan lidahnya di vagina mala.
Menurut kevin vagina mala memiliki aroma tersendiri membuat dirinya ketagihan.

Kevin benar-benar membuat dirinya terangsang dan seketika melupakan rasa lelahnya.

Mala bangun menyingkirkan selimut yang membalut badannya dan tentu saja itu menganggu aktivitas kevin di dalam sana.

Mala mendorong badan kevin menjadi telentang. Kemudian mala mulai menindih badan kevin yang berada di bawahnya.

Lalu tangan mala mulai meraba pelan dada kevin secara sensual lalu kedua tangannya naik meraba wajah kevin.

"Apa istrimu tidak memberimu jatah?" Ujar mala sambil mengecup bibir kevin.

"Dia terlalu alim untuk bisa membuatku puas"

Mala tersenyum lalu mulai mencium kevin tidak hanya ciuman tapi lumatan. Mereka semakin memperdalam tautannya dengan penuh nafsu.

Lalu mereka menyudahi ciumannya. Mala duduk di bagian perut kevin lalu mengambil ikat rambutnya lalu mulai mengikat rambut yang tadi ia gerai. Dan ia mulai melepaskan baju dan roknya yang sudah berantakan akibat perbuatan kevin dan mulai membuangnya asal.

Semua itu tidak lepas dari tatapan kevin. Ia bisa melihat leher jenjang mala yang sangat seksi. Apalagi tubuh telanjang mala yang sudah lama tidak ia lihat.

Mala benar benar membuatnya mabuk penuh nafsu karena ulahnya. Kevin tidak bisa bersabar lalu mulai mendorong mala membuat posisinya kevin yang berada di atas sekarang.

Kevin mulai mencium leher jenjang mala secara sensual meninggalkan banyak bekas disana.

Bahkan tangannya tidak bisa diam untuk tidak menikmati setiap inci tubuh mala.

Kevin meremas kedua bokong mala membuat mala merintih keenakan. Lalu membuka lebar-lebar kedua paha.

Sebenarnya kevin sudah tidak sabar memasukkan miliknya di milik mala. Tapi ia ingin bermain-main terlebih dahulu dengan mala.

Kevin hanya menggesek-gesekkan miliknya di bagian luar milik mala yang sudah sangat basah.

Membuat mala menggeram kesal karena kevin yang tidak kunjung memasukkannya ke dalam.

"Sayang!! Cepat aku sudah tidak tahan" geram mala.

Kevin tersenyum senang mendengar nada marah kekasihnya yang ingin cepat-cepat dimasukan.

"Tapi aku punya satu permintaan padamu" ucap kevin yang sebenarnya tidak tega melihat wajah tersiksa mala.

"Apa?" Teriak mala.

"Aku ingin kau mengandung anakku dan berhenti meminum pil sialan itu"

"Aku tidak mau"

"Baiklah kalau begitu aku tidak akan melakukannya"

"Baiklahh!! Puas kau!!" Marah mala yang sudah sangat tersiksa.

Yang terpenting sekarang adalah hasrat mala yang terpenuhi. Persetan dengan permintaan kevin itu ia tidak peduli.

Kevin tentu tersenyum puas. Lalu mulai memegang miliknya untuk siap di masukkan ke goa indah milik mala.

Kevin memaju mundurkan pantatnya sambil mendesah keenakkan. Ruangan benar-benar dipenuhi dengan desahan mereka berdua.

***

Gimana part ini? Semoga kalian suka ya.

Kalian kalau habis baca jangan lupa komen yaa biar aku seneng terus tambah semangat nulis part selanjutnya.

Terus jangan lupa like juga. Yang aku liat pembacanya banyak tapi yang like masih dikit-, kan jadi gak  semangat.

Untuk kritik dan saran dipersilahkan tinggal tulis di komen aja. Semua bakal tak baca kok.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang