12

99.6K 962 104
                                    


Keesokan hari.

Siang.

Kevin memang tidak ada kegiatan karena hari ini hari sabtu jadi ia dirumah. Sedangkan nara ia meminta izin untuk keluar bersama ana dan lisa.

Kevin ingin ikut menemani nara tapi nara menolak dengan alasan hanya khusus sahabat saja tidak boleh mengajak pasangan. Akhirnya kevin pasrah.

Nara terpaksa berbohong pada kevin. Ia hanya malu jika kevin mengetahui tujuan nara sebenarnya.

Nara sampai di mall lalu ia langsung saja menuju tempat tujuannya. Sampai disana ia kebingungan karena banyak sekali lingerie dan semuanya terlalu terbuka sekali.

Karena bingung ia memilih lingerie yang dipilihkan karyawan disana karena nara melihat itu semua sama saja.

Ada pesan dari whattsap lalu nara membukanya ternyata dari suaminya.

Kevin bilang ia keluar bersama rio sahabatnya sekaligus sekretarisnya itu dan akan pulang sedikit malam sekitar jam sembilan.

Nara yang sibuk dengan hp nya karena membalas pesan dari kevin.

Bukk

Nara menabrak lengan seseorang walaupun tidak terlalu keras tapi ia tetap merasa bersalah.

"Maaf yaa sa-,"belum selesai berbicara ucapannya sudah dipotong oleh seseorang.

"Naraa?! Aku kangen!"lalu memeluk nara secara tiba-tiba.

Nara yang dipeluk tiba tiba langsung melepaskan paksa pelukannya.

Nara sedikit kaget dan setelah melihat siapa yang memeluknya.

"Jangan berlebihan bim!"gertak nara.

Nara malu karena ini posisinya ia didepan umum dan apalagi laki laki yang memeluknya dengan status sebagai seorang istri.

"Ayo kita cari tempat untuk ngobrol"ajak laki laki tersebut.

Nara yang juga tidak enak menolaknya akhirnya mengiyakan ajakan laki laki tersebut.

"Kamu mau ke parkiran juga kan?"tanya laki laki tersebut.

"Iya"

"Yaudah mending kita ngomong di mobil aku aja dulu, mau aku langsung anterin pulang?"tanya laki laki tersebut.

Dengan cepat nara menggeleng.
"Aku bawa mobil sendiri" kemudian laki laki tersebut hanya ber "oh" saja.

Sampai mereka di mobil laki laki tersebut kemudian pria itu kembali memeluk nara.

"Bim lepas! Jangan peluk aku!"marah nara melepaskan paksa pelukannya dari bima.

"Emang kenapa sih? Aku kangen! Aku cari kamu kemana-mana karena kamu udah pindah pas aku cari kerumah kamu"

"Aku pindah karena aku udah nikah"

Deg

Kalimat itu mampu membuat laki laku itu terdiam cukup lama.

"Maaf mending kamu lupain janji itu. Waktu itu kita masih kecil belum ngerti apa apa dan maaf udah ngingkarin janjinya."ujar nara sedangkan laki laki itu mencerna ucapan nara.

Namanya adalah bima. Teman nara dari kecil, namun bima pindah ke bali saat smp kelas 3. Saat SD bima dan nara pernah berjanji akan selalu bersama sama sama bila perlu menikah saat sudah dewasa.

Tapi saat SMP bima terpaksa ikut ibunya ke solo dan ia dikirim keluar negeri oleh ibunya karena perceraian orang tuanya.

"Tapi aku pengen nepatin itu nar, kenapa kamu gamau nunggu aku sebentar aja?"ucap bima lemah.

"Bim jangan bikin aku merasa bersalah dengan kamu ngomong gitu. Aku mencintai suami aku sekarang dan kamu juga pasti dapet gadis yang benar benar mencintai kamu"jelas nara yang sebenarnya tidak enak dengan bima karena nara hanya menganggap bima hanya sahabat.

"Tapi aku mau kamu nar"ucap bima melemah.

"Jangan gitu! Aku sangat bahagia dengan pernikahan aku sekarang dan kamu juga harus gitu. Masih banyak wanita cantik di luar sana yang lebih dari aku"

"Aku anggep kamu udah kayak kakak aku sendiri. Aku berharap kamu dapet yang terbaik!"Seru nara kemudian membuka pintu mobil bima.

Setelah mengatakan itu nara keluar. Ia masih tidak menyangka akan bertemu bima apalagi bima yang sudah banyak sekali perubahan berbeda dengan lima tahun lalu.

Nara tidak ingin banyak ambil pusing lalu ia pulang dan nara sampai rumah jam 07 malam.

Nara segera mandi dan melihat lingerie yang ia beli tadi. Ia menatap tubuhnya di kaca. Ini benar benar sangat mengganggu penglihatan nara karena tubuh nara sangat tereskpos yang memperlihatkan setiap lekukan badan miliknya.

Nara menatap jam yang terlihat disana jam 10 malam. Kevin belum datang juga pikirnya.

Tring..tring..

Hp nara berbunyi lalu dengan cepat nara mengangkatnya.

"Nar lo buka pintunya, gue bawa kevin lagi mabuk"ucap rio sahabat kevin dengan nada sedikit panik.

Nara langsung mematikannya lalu memakai hodie oversize karena mana mungkin ia akan keluar dengan memakai lingerie.

Nara segera berlari menuju pintu utama lalu dengan cepat membuka pintu. Terlihat kevin yang sedang mabuk disamping rio yang memegangnya agar tidak jatuh.

"Sorry banget nar, tadi kita main sama anak anak lainnya dan kevin kalah terus dan hukumannya dia harus minum"ucap rio dengan rasa bersalah.

"Gapapa. Btw makasii udah nganterin ya"

"Mau gue bantu bawa kekamar gak?"tanya rio yang kemudian di tolak nara.

"Gausah, biar gue aja yang bawa. Sekali lagi makasii ya"ucap nara kemudian mengambil alih kevin.

"Gue pulang yaa"pamit rio yang diangguki nara.

Nara membawa kevin kekamarnya dengan kondisi kevin yang setengah sadar dan meracau tidak jelas.

Setelah merebahkan kevin keatas kasur nara membuka sepatu yang di pakai kevin.

Karena kepanasan nara membuka hodie yang ia pakai lalu lanjut membuka kancing baju kevin karena keringatnya yang membuat baju yang di pakai kevin basah.

Namun kevin menarik lengan kanan nara sehingga nara jatuh di dada kevin.

Nara yang tidak sadar kevin sedang menatapnya dalam.

"Kau berbeda malam ini"

***
Gimana part ini? Aku ngerasa ceritanya ga nyampe gitu yaa🥺 jalan ceritanya kayak garing banget menurut aku😢 buat yang gasuka jalan ceritanya gapapa gausah dibaca. Btw makasii ya udah like dan komen di part sebelumnya muahh😘🥰. Jangan lupa kasi masukan untuk aku sebanyak"nya supaya aku semangat nulis cerita ini dan selesainnya.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang