15

78.1K 817 49
                                    

Happy reading. Jangan dibaca aja tapi inget follow yaa!

Setelah mereka berdua bermain hampir 4 jam. Mala memaksa kevin untuk pulang karena ini sudah mau malam.

Mala hanya membalut tubuhnya dengan selimut. Ia menatap kevin yang sedang memakai satu persatu bajunya sedangkan dirinya masih polos tidak memakai pakaian.

"Aku pulang dulu yaa kalo ada perlu apapun kamu bisa langsung telp aku" ujar kevin mendekati mala lalu duduk disamping mala.

Mala hanya menganggukan kepalanya menuruti ucapan kevin.

Kevin mencium puncak kepala mala lalu mulai keluar untuk bergegas pulang.

Mala tidak berniat beranjak dari ranjangnya. Ia  memilih untuk tidur kembali. Ia benar-benar lelah meladeni kevin hari ini.

***

Kevin pulang lumayan larut malam. Membuat nara khawatir karena pria itu bilang hanya sebentar. Namun mala berfikir mungkin kevin terlalu asik mengobrol sampai-sampai lupa waktu.

Ia memaklumi suaminya itu yang meminta izin untuk reunian bersama rio dan teman-temannya.

Lalu pintu terbuka menampilkan sosok kevin yang baru saja pulang.

Nara tersenyum menghampiri kevin.
"Gimana tadi reuniannya seru?" Tanya nara tersenyum senang menghampiri kevin.

"Heem" kevin hanya memberikan dehemannya lalu berjalan lebih  dulu ke kamar meninggalkan nara.

Nara menatap bingung suaminya.  "Kenapa tiba-tiba dingin?"gumam nara menatap kepergian kevin.

Namun nara masih tetap mengembangkan senyumnya lalu berjalan menyusul kevin kekamar.

"Tadi ngebahas apa disana? Ada cerita apa hari ini? Kamu udah makan?"Tanya nara membantu kevin melepaskan kemeja yang dipakainya.

"Aku capek mau langsung istirahat" ujar kevin yang berjalan menuju ranjang.

Kevin sama sekali tidak menjawab pertanyaan nara. Ia lebih memilih mengalihkan ucapan nara.

Namun nara masih memakluminya. "Kamu jangan tidur dulu, aku bikinin air hangat dulu yaa?" Tanya nara.

"Tolong mengerti nara aku benar-benar capek hari ini" ujar kevin.

"Emm ohh gitu baiklah" ujar nara tersenyum kecut lalu keluar dari kamar.

Nara pergi menuju dapur lalu menatap makanan yang sama sekali belum tersentuh. Nara masih mencoba mengerti posisi kevin sekarang. Lalu ia berjalan mengambil satu persatu piring yang berisi makanan di meja makan. Kemudian meletakkannya di dapur kembali.

Niatnya ingin menunggu kevin untuk makan malam bersama. Tapi seketika rasa laparnya hilang melihat perubahan kevin.

Setelah itu ia kembali ke kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya ia tidur disamping kevin.

Ia menatap kevin yang berada di sampingnya.

Cup

Nara mencium kening kevin yang sudah tidur lalu berkata "aku tidak tau apa yang terjadi padamu tapi semoga semuanya baik-baik saja" ujar nara lalu memejamkan matanya.

***

Pagi ini seperti biasa nara menyiapkan sarapan untuk kevin. Setelah selesai menyiapkan sarapan ia segera ke kamar melihat kevin yang sudah tidak ada di ranjang.

Kevin sedang mandi. Jadi nara tidak perlu susah-susah membangunkan kevin.

Hari ini kevin mulai bekerja kembali di kantor.
Jadi nara harus menyiapkan pakaian kantor kevin lalu meletakkannya di kasur supaya pria itu tidak kesusahan.

Kevin keluar dari kamar mandi dan nara mulai membantu kevin memakaikan pakaiannya.

Tidak ada obrolan di pagi hari. Mereka turun untuk sarapan setelah sarapan nara mengantar kevin ke depan.

Cup

Kevin mencium kening nara. Hanya kecupan tanpa obrolan manis yang didapat nara.

Nara kembali ke meja makan membersihkan piring-piring kotor di meja makan.

Lalu nara melihat handphone kevin yang tertinggal.

"Kebiasaan" gumam nara lalu keluar menyusul kevin yang akan berangkat ke kantor.

Nara berlari sambil memanggil nama kevin yang mobilnya sudah keluar. Nara kalah cepat karena mobilnya sudah keluar.

Nara keluar menghentikan salah satu taxi lalu masuk ke dalam taxi.

"Pak tolong ikutin mobil itu ya"

"Baik mbak"

"Mbak sudah sampai"

Nara menatap keluar namun ini bukanlah perusahaan milik kevin. Sepertinya sopir taxi salah mengikuti orang.

Melainkan ia dibawa ke apartemen paling mewah dan elite di daerahnya. Tentu sudah pasti sopir taxi ini sudah salah mengikuti orang.

"Maaf pak sepertinya bapak salah ngikutin orang, lanjut jalan aja pak nanti saya kasi tau tempatnya" ujar nara memerintahkan sopir taxi itu kembali.

"Tapi mbak itu mobil yang tadi mbak suruh ngikutin kan?" Tanya sopir taxi yang menunjuk ke arah mobil yang sedang parkir.

Nara mengikuti arah tangan yang ditunjuk sopir taxi itu. Lalu nara membaca plat mobil itu dan benar itu mobil suaminya.

Nara segera memberi uang itu pada sopir taxi lalu keluar dari sopir taxi.

Nara menatap bingung mobil suaminya. Kenapa bisa disini. Apa tujuan kevin ke apartemen semewah ini. Padahal ia sangat tahu bahwa kevin tidak pernah membeli atay mempunyai apartemen di sekitar daerah ini.

Lalu ia melihat kevin keluar dari mobil. Nara berlari ingin menghampiri kevin dan menanyakannya pada kevin untuk menjawab rasa penasaran nara.

Namun ia menghentikan langkah kakinya lebih baik ia mencari tau sendiri.

***

Maaf partnya pendek.

Jangan lupa like dan komen yaa. Untuk kritik dan saran bisa komen dibawah.

Inget follow akun author yaa!

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang