17

66.5K 773 245
                                    


Nara menatap kosong ke arah jalanan yang ramai menatap motor dan juga mobil yang lewat.

Lalu seketika nara memikirkan sesuatu. Pasti sekarang semua teman-temannya sedang sibuk kuliah ataupun kerja.

Terkadang ada sedikit penyesalan di dalam dirinya yang memutuskan menikah setelah ia lulus sma. Padahal umurnya masih terlalu muda untuk memulai pernikahan.

Namun nara segera mengusir pikirannya yang seperti itu. Setidaknya nara menikah dengan orang yang tepat.

Kring..kring..kring

Nara menatap hp nya yang berbunyi lalu melihat siapa yang menelfonnya.

"Hallo"

"Nara lo bisa bantu gue?"

"Bantuin apa?" Tanya nara pada orang yang berada di seberang sana.

"Besok mama gue ulang tahun dan gue bingung mau ngasi kado apa. Lo bisakan bantuin gue cariin kado nanti sore?"

"Maaf banget tapi gue gabisa, lo bisa minta bantuan aja sama temen lo yang lain" ujar nara yang sebenarnya tidak enak.

"Gue baru pindah kesini nar dan temen gue cuma lo disini"

"Gimana yaa" nara tampak ragu-ragu.

"Gue perlu banget bantuan lo"
Nara benar benar tidak enak hati kalau menolaknya.

"Emm yaudah tapi sekarang aja yaa? Biar gue gak kesorean pulangnya"

"Kalo gitu gue jemput lo sekarang, alamat lo dimana?"

"Gue shareloc yaa"

nara memutuskan sambungan hp nya. Sebenarnya ia juga agak ragu tapi ia juga tidak enak jika harus menolaknya.

Nara mencari kontak kevin untuk meminta izin pada pria itu. Ia masih ragu apakah mungkin kevin akan menyetujuinya.

Nara menelfon kevin. Menunggu pria itu untuk mengangkatnya. Namun nihil, panggilannya tidak terjawab. Nara akan menghubungi pria itu nanti mungkin ia masih sibuk.

Nara pergi ke kamar untuk bersiap-siap namun ia hanya memakai pakaian simple yang nyaman dengannya.

Setelah selesai bersiap-siap ia segera mengunci semua pintu rumahnya karena orang yang mengajak nara sudah berada di depan.

Mata nara menatap mobil yang berada tidak jauh dari pagar rumahnya lalu mendekati mobil tersebut untuk memastikan dugaannya benar.

Bima. Ya laki laki itu adalah bima. Ia membuka kaca mobilnya supaya nara mengetahui bahwa itu dirinya.

"Sorry banget lo nunggu lama gak?" Tanya nara yang sudah masuk ke mobil bima.

"Engga kok santai aja" ujar bima kemudian mulai menghidupkan mobilnya.

"Rencananya lo mau beliin kado apa?" Tanya nara.

"Gue juga belum tau makanya minta bantuan lo, sebelumnya gue gak tinggal bareng mama dan setiap mama ultah gue cuma ngucapin doang lewat telp"

"Kalo gitu jalan aja dulu nanti diomongin"

Nara mengerti bagaimana kondisi keluarga bima yang mengharuskan dia pindah bersama mamanya. Karena memang dulu mereka berdua sedekat itu.

Nara memilih mall karena memang disini sangat lengkap jadi tidak repot mencari barang yang terpisah-pisah karena lokasinya yang sama cuma berbeda toko.

Mereka mengelilingi toko cukup lama karena setiap pilihan nara selalu ditolak oleh bima dengan alasan bahwa mamanya tidak menyukai barang tersebut.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang