07

139K 909 51
                                    


Malam.

Siang sudah berganti malam akhirnya Nara memutuskan untuk mandi kemudian tidur tetapi ia mendengar notif dari handphonenya.

Dengan cepat ia membuka notif dari aplikasi whattsap. Betapa senangnya nara saat membuka siapa yang memberinya pesan.

My husband❤️
Aku merindukanmu syang.. maaf tidak mengabarimu karena disini aku sngat sibuk.

Nara
Aku juga sangat merindukanmu, cepatlah selesaikan pulang, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu🥺

Lalu Nara yang menatap kiriman pesannya dan melihat Kevin sudah centang satu. Baru saja ia dibuat senang dan kemudian dijatuhkan lagi dengan perasaan sedih. Sepertinya Kevin benar benar sibuk pikir Nara.

Namun ia tetap senang karena setidaknya Kevin tidak lupa untuk mengabarinya. Hatinya sedikit lega walau ia sangat ingin Kevin menelfonnya bukan hanya mengirip 1 pesan.

Ia tetap berfikir positif supaya hatinya tidak terlalu sakit memikirkan hal yang belum pasti terjadi.

Ia kemudian tidur berusaha menghilangkan rasa kecewanya.

Disisi lain Kavin sedang bersender di ranjang miliknya dan mala yang sudah hampir 3 minggu menjadi saksi cintanya pada Mala.

Kevin yang sedang duduk karena ia baru saja selesai mandi dan menunggu Mala yang sedang mandi.

Akhirnya ia memutuskan bermain handphone sebentar. Lalu ia melihat banyak pesan dari Nara memang belakangan ini ia tidak memberikan kabar pada Nara.

Lalu ia membuka aplikasi whattsap dan membuka banyak pesan dari Nara. Ia mengetahui bahwa nara sedang menginap di rumah orang tua Kevin setidaknya ia tidak perlu memikirkan nara yang tinggal sendiri.

Setelah ia membaca banyak pesan dari Nara akhirnya ia mengetikkan sesuatu.

Wife
Aku merindukanmu syang.. maaf tidak mengabarimu karena disini aku sngat sibuk.

"Apa hp itu terlalu penting bagimu sehingga mengabaikanku yang sudah daritadi disini" ucap Mala cemberut.

Kevin lalu mematikan data selulernya dan meletakkannya handphonenya di nakas.

Kevin lalu memeluk mala dan membawa kepalanya di dada bidangnya. "Tidak ada yang lebih penting selain dirimu sayang"

Mala mengeratkan pelukannya menghirup  aroma wangi Kevin. Kevin mematikan lampu yang berada di samping ranjangnya dan memeluk kembali Mala.

"Sayang besok kita jalan jalan yaa pasti kamu bosen di apartemen terus" ucap Kevin lembut sambil mengelur kepala Mala.

"Tidak mau! Orang orang akan mengira kita seperti ibu dan anak yang sedang berlibur" bantah Malabyang semakin mengetatkan pelukkannya pada Kevin.

"Tidak akan, wajahmu dan tubuhmu bahkan tidak pantas ku panggil Ibu, bila aku jalan denganmu orang orang akan mengira kita suami istri yang baru menikah dan sedang  bulan madu" ucap Kevin meyakinkan Mala.

Mala memikirkan ucapan kevin lalu berkata "baiklahh besok kita jalan jalan sepuasnya."

"Kalau begitu ayo tidur" ucap Kevin lalu memejamkan matanya dan disusul dengan mila.

Pagi

Nara sudah berada di dapur dan ingin menyiapkan masakan spesial untuk mertuanya.

Karena selama ia tinggal dirumah mertuanya rere selalu mengajarinya memasak dan sekarang ia ingin mempraktekannya sendiri.

Nara memang sejak kecil selalu tinggal sendiri dan setiap hari ia selalu masak mie dan telur saja dan makanan cepat saji lainnya.

Jadi ia ingin saat ia memiliki anak nanti Nara ingin anaknya tidak bernasib sepertinya yang kekurangan kasih sayang.

Semua sudah jadi semoga mertuanya senang dan makanannya bisa enak seperti buatan Rere mertuanya.

"Kenapa kamu nyiapin ini semua Nara, biar mama bantu" kejut Rere yang baru saja turun dari atas dan kedapur untuk memasak.

"Tidak maa biar aku aja, aku ingin bisa masak yang enak seperti mama" tolak Nara.

"Baiklah aku akan duduk melihatmu, jika kamu bingung kamu bisa tanyakan pada mama"ucap Rere yang duduk dikusi makan.

"Sudah selesai semua kok ma"

"Wahh tumben sekali aku tidak dibuat menunggu oleh Rere karena menunggu ia memasak" ucap papa kevin yang datang dari atas.

"Iyaa ini karena putri kita yang sudah menyiapkan semua ini" ucap Rere yang duduk laku mengambilkan nasi pada suaminya.

Nara tidak bisa mendeskripsikannya kebahagiannya sekarang karena ucapan Rere. Ternyata rere benar dengan omongannya dan menganggap Nara benar benar putrinya.

"Papa tidak sabar menyicipi masakan kamu" ucap papa Kevin.

Akhirnya mereka bertiga menikmati masakan yang dibuat oleh Nara.

"Masakan kamu benar benar enak nara! Kamu sangat cepat mengerti tidak seperti mama dulu yang harus khursus masak dulu beberapa bulan" ucap Rere.

"Tidak kok ma, semua ini berkat mama yang selalu sabar ngajarin aku masak hehe" ucap Nara tertawa kecil.

"Masakan kamu enak nara tapi masih enakan masakan mama karena bagi suami masakan istri yang paling enak" ucap Papa Kevin menggoda Rere yang sudah menahan rasa malu.

"Mas jangan gitu aku kan jadi malu" ucap Rere yang pipinya sudah merah katena ucapan suaminya.

Nara hanya bisa tertawa kecil melihat mertuanya yang sangat mesra. Semoga saja ia dan Kevin selalu begitu sampai kakek nenek.

                                        ***

Haii guys jangan lupa like dan komen yaa.. biar aku semangat nulisnya. Maaf yaa cerita aku masih berantakan terus gak nyambung.. ini pertama kali aku nulis. Semoga suka❤️❤️

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang