09

163K 1K 35
                                    

"Besok Kevin pulang, Maa. Nara seneng banget!!" heboh Nara yang membuat Rere ikut senang melihatnya.

"Akhirnya dia pulang juga" ucap Rere.

"Nara mau pulang ya, Maa"

"Jangan nara biar Kevinyang kesini nyari kamu" ucap Rere ibunda Kevin.

"Gak, Maa. nanti nara ngerepotin Kevin kasian dia capek" ucap Nara yang disetujui Rere.

"Yaudah kalo itu bikin kamu seneng" ucap Rere lembut.

"Yaudah nara mau beresin pakaian Nara dulu yaa, sekarang Nara pulang" ucap Nara berjalan ke kamar lama milik Kevin.

"Kenapa gak besok aja kan besok Kevin pulang"

"Enggak, Maa. Nara seneng banget sekarang jadi pengen pulang cepet cepet hehe" ucap Nara tertawa kecil.

Setelah Nara pamit pada Rere ia segera pulang menuju rumahnya dan membersihkan segalanya karena sudah ia tinggal beberapa hari ini.

Keesokan harinya Kevin sudah mengabari bahwa ia sudah berada di depan rumahnya.

Nara segera membuka pintu dan melihat Kevin sudah tersenyum padanya. Nara memeluk Kevin erat.

"Kamu tau gak sih aku kangen banget sama kamu hiks" nara menangis di pelukan Kevin.

"Kamu jarang ngabarin aku hiks"

"Maafin aku yaa, aku bener bener sibuk banget, ayo aku capek banget" Kevin membawa Nara masuk.

Mereka memasuki rumah, Nara yang tidak mau melepaskan pelukannya dari Kevin.

"Kamu sudah makan?" tanya Nara yang membuka topik pembicaraan lebih dahulu.

"Belum, aku cepat-cepat karena ingin bertemu denganmu" jawab Kevin yang masih memeluk Nara.

"Baiklah. Kamu mandi dulu aku akan menyiapkan makan malam untukmu" ujar Nara yang melepaskan pelukannya dan turun ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Nara memasak masakan yang simple agar saat Kevin selesai mandi ia tidak perlu menunggu lagi.

Nara memasak ayam goreng dan sayur sup. Setelah beberapa menit ia memasak akhirnya Nara menyajikannya di meja makan.

Baru saja nara ingin memanggil Kevin ke kamar. Kevin sudah turun dan menuju meja makan.

"Baru aja aku mau keatas" ucap Nara.

Akhirnya mereka makan hanya ada suara sendok yang memenuhi ruang makan tersebut.

Setelah makan mereka kekamar. Nara mandi dan Kevin menonton tv di kamar.

Nara yang masih berada di kamar mandi menatap bingung dirinya di pantulan cermin.

"Sepertinya mas Kevin harus mendapatkan haknya dan sudah kewajibanku melayaninya" ucap Nara pada dirinya sendiri.

"Tapi aku harus mengatakan apa?" tanya Nara pada dirinya sendiri.

"Argh ini sangat membuatku stres, kenapa juga mas Kevin tidak memintanya jika aku yang duluan kan malu!" rutuk Nara sendiri.

Nara memutuskan untuk keluar kamar mandi. Ia benar benar sangat gugup sekarang.

Ia menatap Kevin yang duduk di sofa. Lalu ia meyakinkan dirinya sendiri untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Istri.

Nara berjalan menuju kevin dan sengaja duduk di pangkuan kevin lalu memeluk Kevin erat dan menyenderkan kepalanta di dada Kevin.

"Kamu kenapa hmm tumben" ucap Kevin lembut.

"Gapapa" ucap Nara yang wajahnya sudah seperti kepiting rebus menyembunyikan wajahnya di dada Kevin.

Nara kesal sekarang. Apa harus ia juga yang memulainya karena Kevin yang sepertinya tidak bereaksi apapun.

Kevin tersenyum memeluk nara. Ia mengetahui apa tujuan nara tapi ia hanya diam ingin menunggu apa yang akan dilakukan Nara selanjutnya.

Nara mendongakan kepalanya memberanikan dirinya menatap Kevin lalu melumat bibir kevin lembut namun ia belum melihat reaksi kevin akhirnya ia memperdalan ciumannya akhirnya Kevin membalas lumatan nara.

Tangan nara yang sudah berada di leher kevin dan sebaliknya Kevin memasukkan tangannya di kaos milik nara meraba-raba.

Kevin mengangkat tubuh mungil nara menuju kasur miliknya.

Kevin menuruni ciumannya ke leher nara dan kevin menikmati wangi nara.

Nara merasakan geli di lehernya akibat permainan Kevin yang lembut.

Tring..tring..tring

Handphone kevin yang berada di sofa berbunyi tanda ada panggilan masuk.

Kevin dan Nara yang pertamanya mengabaikan panggilan itu akhirnya terganggu dengan terpaksa Kevin bangun menuju sofa dan melihat siapa yang menganggu waktunya bersama Nara.

Kevin melihat nama panggilan video dari mala ibu mertuanya. Lalu menatap Nara yang sedang menunggu jawaban dari kevin.

"Siapa sayang?" tanya Nara bingung menatap wajah khawatir suaminya.

"Emm.. ini.. ee dari kantor masalah kerjaan. Aku keluar dulu ya gaenak disini ngangkatnya. Kamu gapapakan?" tanya Kevin sedikit terbata-bata.

"Gapapa angkat aja" ucap Nara menatap suaminya keluar kamar.

Kevin segera menuju tempat kerjanya untuk menerima telp dari Mala.

"Iya sayang kenapa?" tanya Kevin menghadapkan handphonenya ke arah wajahnya.

"Kenapa lama?" gumam Nara.

***

Makasii udah baca jangan lupa like dan komen yaa. Aku up tergantung komen kalian inget kasi saran sebanyak banyaknya yaa🥰 biar aku nambah semangat nulisnya. Maaf kalo ga sesuai ekspetasi karena ini cerita pertama aku.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang