22

51.4K 826 142
                                    

SREKK

Pria itu dengan berani merobek dress atas nara membuat bagian dada dan punggungnya terekpos dengan jelas.

Nara mati-matian berusaha menutupi bagian dadanya yang terbuka namun gagal tetap saja laki-laki itu bisa melihatnya dengan jelas.

Pria tua itu mengusap lembut punggung nara yang polos. Nara hanya bisa pasrah apa yang akan dilakukan orang yang didepannya ini padanya.

"Sebentar lagi kehidupanmu benar-benar hancur naraku sayang"tawa orang tersebut menggema.

***

BUGG

BUGG

BUGG

Ketiga preman itu terkapar lemah di aspal. Seseorang memukul ketiga laki-laki itu kesetanan. Lalu ketiganya kabur entah kemana.

Nara yang melihat semua itu menangis. Ia pikir hidupnya akan benar-benar hancur.

Lalu nara melihat siapa yang menolongnya dan  nara reflek memeluk laki-laki yang telah menolongnya.

"Gu-gue takut yo" suara nara mulai bergetar ketakutan karena kejadian tadi.

"Ada gue disini nar, gue akan selalu lindungin lo" ujar rio membalas pelukan rio.

Lalu rio melepas jaketnya dan menutupi tubuh polos nara dengan jaket. Untung saja rio datang diwaktu yang tepat jika sedikit saja rio terlambat mungkin sekarang nara sudah menjadi korban pemerkosa.

"Lo aman sama gue sekarang ra" ujar rio kembali memeluk tubuh nara untuk menenangkannya.

"Untung gue dateng di waktu yg tepat ra. Gue gaakan bisa bayangin orang yang gue sayang celaka" kata rio dalam hati.

FLASHBACK ON

"Argghhhh"

"Siall"

Kevin baru saja masuk ke ruangan rio dengan perasaan marah. Entah apa yang membuat kevin marah.

"Lo kenapa vin?" Tanya rio pada kevin.

"Gu-gue bingung yo" ujar kevin gelagapan.

"Kanapa bingung?" Tanya rio.

"Ma-mala hamil" ucap kevin lemah.

"Terus sekarang gimana vin? Bukannya lo bilang, lo gaakan ngecewain nara lagi terus sekarang gimana?" Tanya rio.

"Nahh itu. Disisi lain gue udah gamau berhubungan dengan mala lagi dan ingin setia ke nara. Kalo gue suruh mala untuk gugurin kandungannya itu gak mungkin yo! Gue gak sejahat itu sama darah daging gue sendiri!"

"Terus solusi lo apa sekarang?" Tanya rio.

"Gue akan tetep nyembunyiin ini dan anak ini dari nara"

"Lo gila vin!" Ucap rio marah.

"Cuma ini satu-satunya! Gue gamungkin jujur sama nara yo! Gue belum siap kehilangan nara" ujar kevin lemah.

"Vin lo gak boleh egois! Lo harus tegas vin"

"Gue gabisa yo, gue mau siap-siap dulu. Mala ngajak gue ketemu di resto malam ini"

"Bukannya lo bilang ke gue, lo bakal pulang lebih awal karena nara yang minta vin? Jangan bikin nara kecewa vin" peringat rio.

"Nara gabakal kecewa. Gue udah sering gak tepatin janji tapi akhirnya dia gabakal bisa lama-lama marah sama gue" ujar kevin.

"Gue mati-matian nahan rasa ini sejak sma dan relain nara untuk lo tapi sekarang lo malah buat hidupnya sengsara vin! Kalo gini lebih baik gue rebut nara dari lo" ujar rio dalam hati.

"Maaf vin gue bakal bongkar malam ini juga kedok lo sama nara" lanjut rio.

Lalu kevin pergi untuk menemui mala di restorant biasa mereka bertemu.

Kevin dan mala sudah berada di restorant. Mala memesan meja private untuk mereka berdua.

"Berapa umurnya?" Tanya kevin pada mala.

"2 minggu"

Kevin hanya memberi deheman pada mala.

"Pasti kau kamu tidak menginginkan bayi ini, aku akan menggugurnya" ujar mala enteng menbuat kevin marah.

"Jangan!! Dia anakku! Jangan coba-coba kamu menggugurnya!" Bentak kevin pada mala.

Mala hanya tersenyum pada kevin. "Baiklah"

Mala menghidupkan lilin di meja lalu menyanyikannya lagi happy birthday dan kevin meniup lilinnya.

"Kamu ingat?" Tanya kevin tersenyum.

Ternyata hanya mala yang ingat ulang tahunnya. Padahal ia mengharapkan nara mengucapkannya lebih dahulu ternyata tidak.

Mala bangun lalu duduk di pangkuan kevin dan mulai mengecup bibir kevin. Lalu mulai melumatnya dengan lembut dan kevin membalas lumatan itu.

FLASHBACK OFF

Rio berjalan membimbing nara ke mobil. Rio tidak akan melepaskan pelukannya untuk nara karena tubuh nara masih bergetar ketakutan.

"Ra ada gue jangan takut lagi ya" ujar rio mendudukan tubuh nara di mobilnya.

"Gu-gue gabisa lupain kejadian itu yo. Semua orang kenapa jahat yo, gaada yang sayang gue"tangis nara pecah dipelukan rio.

"Gak semua jahat ra. Buktinya gue baik dan gue tulus sayang sama lo" ujar rio semakin erat memeluk nara.

"Ra gue boleh jujur gak? sejak SMA gue udah nyimpen rasa sama lo. Tapi waktu gue mau ngungkapin itu di hari yang sama lo udah jadian sama sahabat gue. Hati gue sakit ra, lihat lo setiap hari bareng kevin. Sampai saat ini gue susah payah lupain lo tapi gabisa, gue pikir dengan gue pacaran sama sahabat lo bisa bikin gue lupain lo ternyata enggak ra!" Jujur rio mengeluarkan isi hatinya pada nara.

Rio sudah tidak merasakan tubuh nara bergetar ternyata nara sudah tidur.

Ternyata nara sudah tidur. Jadi dia gagal mengungkapkannnya perasaannya pada nara?

Rio memandang wajah nara yang menurutnya sangat cantik. Sampai saat ini perasaannya pada nara masih sama ia tidak bisa menghapus nara dari hatinya.

Cinta pertama rio adalah nara. Seandainya kevin tidak mengatakan cinta pada nara sudah dipastikan sekarang nara sudah menjadi miliknya.

Lalu rio mengantarkan nara kerumahnya. Ketika sudah sampai rumah nara masih tertidur ia tidak enak hati membangunkan nara.

Lalu ia mengangkat tubuh dan membawanya kedalam rumah mencari kamar nara. Rio membaringkan tubuh nara di kasur lalu menatap sebentar wajah cantik nara.

BUGG

"Lo ngapain di kamar gue brengsek!!"

***

Udah ya kapan-kapan lagi up nya.. maaf banget kayaknya agak garing terus banyak typo.. soalnya sebelumnya author gapernah bikin cerita hehe.

Pliss ya jangan lupa like&komen byee semuahhh!!!

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang