16

72.7K 964 214
                                    

Ia melihat kevin sedang berbicara pada receptionist di apartemen itu. Lalu kevin berjalan menuju lift namun nara tidak bisa mengikutinya.

Lalu nara berjalan menuju receptionist " maaf mbak apa pria yang baru saja berbicara dengan anda salah satu pemilik unit apartemen ini? No kamarnya berapa mbak?" Tanya nara pada receptionist itu.

"Maaf mbak kami tidak bisa memberitahu apa yang mbak tanyakan karena itu termasuk privasi" ujar receptionist itu pada nara.

Nara hanya mengangguk kepalanya mengerti. Ia masih penasaran kenapa suaminya kesini. Nara memutuskan untuk menunggu kevin di ruang tunggu.

Ia tidak terlalu ingin banyak berbicara lebih baik ia menunggu pria itu.

Sudah 30 menit lamanya nara menunggu berharap kevin akan keluar padahal ini sudah sangat siang kenapa pria itu belum juga berangkat ke kantor.

"Nara!" Panggil seseorang dari arah berlawanan.

Lalu nara menoleh ke asal suara tersebut. Lalu orang tersebut menghampirinya.

"Lo lagi nyari kevin yaa?" Tanya orang tersebut.

"Kok lo tau? Terus lo kenapa bisa disini yo?" Tanya nara bingung dengan keberadaan rio.

Ya orang yang memanggil nara adalah rio. Masih ingat dengan Sahabat sekaligus sekretaris kevin yang selalu bersama kevin kemanapun itu.

"Iyaiyalah tau kan kevin lagi ada di apartemen gue sekarang, kebetulan kita lagi ngomongin tentang kerjaan lalu gue dan kevin mutusin ngerjainnya di apartemen gue makanya gak berangkat ke kantor" ujar rio panjang lebar pada nara.

"Ohh jadi lo punya unit apartemen disini!" Seru nara.

"Jangan bilang lo belum tau unit apartemen gue?" Tanya rio.

"Iyaa gue belum tau. Tadi hp kevin ketinggalan di meja makan terus gue panggil dia tapi dia udah duluan jadi gue terpaksa berhentiin taxi untuk ngikutin mobil kevin dan disinilah gue sekarang" ujar nara yang merasa lega akhirnya sudah terjawab semua rasa penasarannya.

"Ohh lo mau anterin hp kevin? Yaudah ayo gue anterin lo ke kevin" ajak rio.

"Gak deh takut ganggu kerjaan kalian. Lain kali aja gue mampir, nih hp kevin gue titipin di lo" ucap nara menyerahkan hp kevin pada rio.

"Ohh gitu yaudah, lo mau gue anterin pulang?" Tanya rio pada nara.

"Gausah gue bisa sendiri kok lo tenang aja" ujar nara.

Setelah itu nara keluar dari gedung apatemen itu. Perasaannya lega karena sedaritadi pikiran negatifnya sudah memenuhi otaknya dan perasaannya.

Habis ini ia mungkin harus lebih bisa mempercayai suaminya karena kejadian tadi ia jadi berperasangka buruk pada kevin.

Setelah melihat kepergian nara. rio membalikkan tubuhnya lalu mengeluarkan hp nya dan menelpon dengan no telepon kamar apartemennya.

"Dia udah pergi"

"Gimana lo udah berhasil buat dia gak curiga kan?"

"Dari wajahnya dia sama sekali gak curiga, dia ngikutin lo cuma buat nganterin hp lo yang ketinggalan" ujar rio.

"Lo bisa titipin hp gue di receptionist nanti gue ambil. Kalo begitu lo bisa pergi btw makasi yo" ujar kevin diseberang sana.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang