32

69.1K 1.2K 988
                                    


Sahh..

Hari ini adalah hari pernikahan kevin dan mala. Ya hari ini hanya dihadiri oleh teman dekat saja. Tidak ada restu orang tua ataupun kehadiran orang tua keduanya.

Pernikahannya juga dilakukan secara tertutup. Namun bisa dilihat walaupun tanpa restu orang tua, wajah kedua mempelai sangat bahagia karena pernikahan ini.

Selesai..

Kevin membantu mala untuk berjalan menaiki tangga karena usia kandungan mala yang hamil tua dan perutnya yang sudah membesar membuat mala kesusahan untuk berjalan dan melakukan apapun sendiri.

"Sayang.." panggil kevin.

"Iyaa kenapa sayang"ucap mala.

Kevin membawa nampan berisikan makanan "ayo makan.. kamu belum makan sejak acara dimulai, aku tidak ingin terjadi apa-apa pada anak kita" ucap kevin menaruh nampan lalu mengusap perut mala lembut.

Mala tersenyum. "Baiklah sayang.. ohh iya!! Ayo besok beli peralatan bayi, aku tidak sabar menunggu bulan depan. Melihat anak kita lahir!" Ucap mala senang.

"Iyaa tapi makan dulu nanti kita pikirkan lagi mengenai peralatan bayi, aku juga tidak sabar melihatnya" ujar kevin lalu mengambil sesendok nasi dan menyuapi mala.

***

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh kevin dan mala, hari dimana putri perempuan mereka lahir.

Kevin sedang berada di samping mala, menemani istrinya melahirkan sambil mengusap bahu mala.

Lalu pintu terbuka. Kevin melihat siapa orang yang baru saja masuk, seketika air mata kevin lolos memenuhi pipinya.

"MAMA!!" Teriak kevin menghampiri mamanya itu.

Kevin menangis memeluk rere, untuk pertama kalinya rere mau menemuinya. Semenjak kejadian beberapa bulan yang lalu rere tidak lagi mau menemui anaknya. Bahkan untuk menghadiri pernikahan anaknya saja ia tidak mau.

"Gimana kabar kamu dan istri kamu?"tanya rere.

"Baik ma!! Ma cucu mama akan lahir! Mama akan jadi seorang nenek ma" ucap kevin tersenyum pada rere.

"Maafin mama nak, mama tidak menjenguk kalian selama ini. Mama minta maaf pada kalian."ucap rere menangis sambil menghampiri mala.

"Tidak apa-apa ma! Kevin senang karena mama sudah memaafkan kesalahan kami dan mau menerima anak yang di kandung istri kevin jadi cucu mama." Kata kevin tersenyum melupakan masalah yang sudah terlewati.

"Baiklah ayo kita perbaiki masalah ini. Nara sudah tenang di alam sana" ucap rere.

"Iyaa maa, ngomong-ngomong papa tidak ikut bersama mama kesini??" Tanya kevin.

"Papa sedang sibuk kevin" ucap rere.

"Apa papa belum mau memaafkan kevin makanya dia tidak ingin kesini."

"Tidak sayang, dia sudah memaafkan kamu, bahkan dia sering merindukan kamu. Tapi karena egonya dia enggan untuk bertemu kamu" ucap rere meyakinkan anaknya.

"Owh begitu, aku senang kalian sudah memaafkan masalah yang sudah berlalu" ucap kevin.

Lalu suster masuk untuk membawa mala ke ruang operasi. Kevin mengikuti mala sambil memegang tangan mala untuk memberi semangat pada istrinya yang akan melahirkan putri mereka.

Setelah mereka masuk ke ruang operasi, rere keluar menunggu proses berjalannya operasi.
Sedangkan kevin tetap mendampingi sang istri dan tetap setia memegang tangan sang istri.

Setelah beberapa jam berlalu akhirnya putri mereka lahir dengan selamat. Tangis hari semua menjadi satu, tidak kuasa menahan air mata bahagianya melihat putri mereka lahir dengan selamat.

"Wahhh bapak putri bapak sangat cantik dan semuanya lengkap" ucap dokter lalu membersihkan bayinya dari sisa-sisa darah.

"Anak kita lahir sayang!! Dia sangat cantik" ucap kevin mengecup kening mala berkali-kali.

"Iyaa sayang, kamu beri nama siapa dia?" Tanya mala pada kevin.

"Aku belum memikirkan namanya sayang, ayo nanti kita pikirkan bersama-sama. Aku ingin kita berdua yang memberikan nama anak ini."

"Baiklah sayang, love you" ucap mala lalu mengecup bibir kevin.

"Love you more" balas kevin.

Lalu kevin keluar berbagi kebahagiaan pada sang mama. "Ma aku sudah menjadi seorang ayah! Anakku sangat cantik" senang kevin menghampiri rere.

"Syukurlah sayang, mama sudah tidak sabar bertemu cucu mama"

"Iyaa ma aku juga, dia sedang di bersihkan"

Putri mereka seperti keberuntungan, mampu menyatukan orang tua dan anak yang renggang. Kevin tidak menyangka bahwa keluarganya kembali dan mampu menjadi pelengkap.

Apalagi ia masih belum menyangka sudah menjadi seorang ayah, dan beberapa tahun lagi ia akan di panggil ayah oleh anaknya.

***

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang