Nara menatap dirinya lewat cermin. Banyak sekali perubahan dalam hidupnya selama 1 hari ini.Apalagi penampilannya yang sudah seperti tidak terurus lagi. Mata sembab, rambut acak-acakan bahkan kerutan di bawah matanya terlihat.
Biasanya ia akan mengawali pagi dengan senyuman yang selalu terukir di wajahnya. Aura positif yang selalu nara pancarkan tapi tidak dengan hari ini.
Ia bahkan tidak tau kapan senyuman itu kembali di wajahnya. Mungkin tidak akan pernah karena separuh hidupnya telah hilang.
"Sakit rasanya pernah mengira mereka tidak akan pernah melukaiku" gumam nara tersenyum kecut menatap cermin didepannya.
Lalu nara mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara pintu yang terbuka.
Nara menatap kevin yang baru saja masuk langsung mengambil baju dan handuk untuk mandi.
Kevin hanya ke kamar untuk berganti pakaian dan mandi saja. Sisanya ia akan tidur di kamar mala untuk menemani mala yang sedang hamil.
Mereka sama-sama diam sampai kevin sudah selesai mandi pun hanya berdiaman.
"Apa kurangnya aku sampai kamu seperti ini? Aku sudah berusaha jadi istri yang baik tapi ini yang aku dapetin" ucap nara tersenyum kecut menatap kevin yang akan keluar.
Namum kevin berbalik menatap nara. "Kamu terlalu kuno nara. Kamu tidak seperti ibumu, kamu tidak mau memperhatikan penampilan, kamu kurang merawat diri. Kamu gasuka makeup. Semua itu gak bisa aku dapetin di diri kamu" ucap kevin lalu keluar tanpa mau mendengarkan lebih lanjut ucapan nara.
"Seharusnya kamu bisa lebih mengenal aku kita sama-sama dari aku SMA Kamu pasti tau bagaimana aku yang gasuka makeup, aku gak merawat diri karena aku sibuk ngurus rumah ini dan semua keperluan kamu setiap hari. Aku gak sempet untuk ngurus diri aku sendiri" ucap nara menangis sendirian mengeluarkan semua kekesalannya.
***
Sungguh nara sudah tidak kuat tinggal dirumah ini. Ia tidak bisa melihat orang yang dicintainya dekat dengan ibunya.
Nara memegang dadanya yang sesak. Sungguh ia tidak sanggup melihat kevin yang semakin hari semakin dekat dengan mala.
Seperti sekarang nara hanya bisa menunduk melewati kedua orang yang sedang berpelukan sambil menonton tv itu.
Nara berusaha mengumpulkan keberaniannya mendekati kedua orang tersebut.
"Ma" panggil nara menunduk tidak mau melihat sepasang kekasih yang sedang bermesraan itu.
"Iyaa kenapa sayang?" Tanya mala menatap anaknya.
"Nara izin mau pindah kerumah kita dulu ya ma" nara meminta izin pada mamanya.
"Kenapa? Rumah papa udah mama jual sayang" jawab mala.
Lalu nara menatap ibunya "kenapa mama jual? Disana banyak kenangan kita bersama papa" ujar nara menatap ibunya tidak percaya.
"Mama tidak punya waktu untuk mengurus rumah itu sayang, untuk apa juga didiamkan seperti itu" jawab mala memberi pengertian pada nara.
"Tapi mama tidak harus menjual rumah itu! Mama bisa membayar orang untuk membersihkannya setiap minggu! Uang papa gak akan habis kan untuk membayar orang! Mama jahat!!" Bentak nara pada ibunya yang sudah menangis.
Nara bahkan melupakan kehadiran kevin yang sedang duduk disamping ibunya. Kevin yang mendengar perdebatan ibu dan anak itu lalu mengangkat bicara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candu
Teen Fiction21++ PART ACAK -dibawah umur jangan mendekat -dosa ditanggung sendiri Cerita menantu yang bercinta dengan ibu mertuanya Kevin yang selalu candu dengan ibu mertuanya dan rela bermain api dibelakang istri Mala yang tidak bisa menolak kenikmatan menan...