18

54.5K 753 112
                                    


Hubungan keduanya sudah membaik kembali. Berkat nara secara dewasa menghadapi sikap kevin yang kembali posesif padanya.

Hari ini salah satu sahabat nara yaitu acha berkunjung kerumah. Tentu karena kedatangan acha rumah yang tadi sepi menjadi rame.

"Lo kenapa sih senyum-senyum mulu daritadi. Ga biasanya lo kaya gini, mana sifat bar-bar lo keluarin dong" ujar nara yang sedaritadi bingung melihat acha yang biasanya cewe tomboy menjadi cewe tulen seperti ini.

Namun ucapan nara tidak dijawab langsung oleh acha ia malah tambah tersenyum aneh menatap nara membuat nara tambah kebingungan.

"Ihh sumpah lo kenapa? Ohh pasti lo lagi dimabuk cinta kan??" Tanya nara.

"Akhirnya sahabat gue ini peka juga!!" Seru acha mengucap syukur sebesar-besarnya.

"Cowok yang lo suka dari sma kan cuma rio dan gamungkin yang lainnya, apa jangan-jangan rio yang buat sahabat gue kayak gini??!"

Acha yang hanya tersenyum malu-malu mendengar ucapan nara yang memang ia benarkan semuanya.

"Akhirnya penantian lo selama ini membuahkan hasil juga! Dari kapan?" Tanya nara tersenyum bahagia melihat sahabatnya akhirnya berhenti menjadi pengagum rahasia.

"Dari 2 bulan lalu"

"Sumpah! Lo baru bilang sekarang sedangkan udah dari 2 bulan lalu lo pacaran sama dia?"

"Iyaa biar kek backstreet gitu kan kek seru gitu, gaada yang tau kan" ujar acha.

"Sumpah gak ada gunanya juga lo sok backstreet gitu kan gak ada yang peduli sama hubungan lo" ujar nara membuat acha nyelekit.

"Jahat banget sihh! Ishh"

"Tenang dong gue cuma bercanda"ujar nara.

"Gue juga bercanda"

"Intinya sekarang gue seneng banget ra! Ternyata gini ya rasanya pacaran sama orang yang disuka! Dianter jemput kuliah, bahkan tinggal bareng!" Acha tidak habis-habisnya berbagi cerita kebahagiaannya pada nara.

Kemudian nara teringat sesuatu. Lalu detik selanjutnya tersenyum senang.
"Jadi rio beli apartemen mewah itu untuk kalian berdua? Sumpah rio benar-benar tulus cinta sama lo buktinya langsung beli apartemen dia!" Nara tidak berhenti memuji-muji pacar sahabatnya ini.

"Tu-tunggu nar. Gue gapaham ucapan lo, apartmen apaansi? Kok nyambung kesana?" Acha benar-benar dibuat bingung oleh nara.

"Iya apartement mewah yang rio beliin untuk lo dan dia tinggal kan?"

"Gue sama rio gaada beli apartemen ra. Kita sepakat untuk tinggal di kost supaya bisa nabung untuk biaya nikah dan beli rumah kita berdua jadi gamungkin rio beli apartemen" jelas acha sekarang raut wajahnya menjadi serius.

"Ta-tapi waktu itu gue kesana cha, dan rio bilang itu apartemennya yang baru dia beli" jelas nara.

"Gamungkin lah ra. Gue tau banget semua pemasukan dan pengeluaran rio. Semua gue yang atur ra"

"T-terus itu apartemen siapa?" Gumam nara pada dirinya sendiri namun masih bisa didengar oleh acha.

"Gue harus telp kevin sekarang untuk nanyain ini" ujar nara mengambil hp nya.

"Tunggu ra!" Ujar acha merebut hp nara. "Mereka bohong dengan apartemen itu, bisa aja setelah lo nanya gini mereka malah mencari lebih banyak kebohongan lagi" cegah acha.

"Ta-tapi"

"Coba lo ceritain sekarang ada apa sebenernya? Dari awal!"pinta acha.

Nara mulai menceritakan semuanya tanpa meninggalkan sedikit semua ia ceritakan pada acha.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang