24

51K 987 273
                                    

Mala menganggukan kepalanya sambil menangis.

"Hu-hubungan kalian sudah sejauh itu? Sejak kapan?"

"Hubungan kami sudah sampai hubungan suami istri, sejak pertama kali bertemu dirumahmu" jujur kevin pada nara.

Nara kembali menangis. Ternyata sudah sejauh itu hubungan suaminya dan ibunya.

"Kenapa kamu nikahin aku? Seharusnya kamu jujur dari awal setidaknya aku tidak merasakan sesakit ini. Sakit vin rasanya!!"

"KENAPA GAK DARI DULU?? MUNGKIN KALO KAMU BILANG DARI DULU RASANYA TIDAK AKAN SESAKIT INI! JAWAB VIN!! KAMU BENAR-BENAR GAK PUNYA HATI!! KALIAN BERDUA JAHAT!!" Bentak nara sambil menangis histeris.

"Sekarang aku harus kemana? Keluargaku sendiri mengkhianatiku!"

Nara terduduk lemas dilantai. Ia masih belum bisa menyangka masalah buruh menimpanya. Sedangkan mala menghampiri anaknya yang sedang menangis.

"Maafin mama sayang. Maaf.." ucap mala meminta pengampunan.

"Kesalahan mama dan suamiku sangat besar tapi bagaimanapun juga mama adalah ibuku dan anak yang ada di perut mama lebih membutuhkan seorang ayah karena aku tau bagaimana rasanya tidak punya ayah." Jelas nara lalu berdiri mendekati kevin.

"Anak itu lebih membutuhkanmu. Aku akan urus surat cerai kita" ujar nara menunduk tidak kuasa menahan air matanya.

Ia pikir dirinya dan kevin akan hidup sampai tua nanti ternyata tidak. Sebentar lagi ia akan menyandang status janda di umur 18 nya.

"CERAI? APA MAKSUDNYA??" Dari arah pintu terlihat azka dan rere yang baru saja datang.

Mereka panik karena kedatangan azka dan rere tiba-tiba. Lalu rere mendekat ke nara yang sudah berantakan.

"Apa maksudnya nara? Ada apa ini? Kenapa kamu mengatakan tentang cerai?? Lalu kenapa penampilanmu seperti ini nara" tanya rere mendekati menantunya lalu memegang dagu nara.

Nara tidak mampu mengatakan semuanya. Ia hanya mampu menunduk tidak sanggup menatap ibu mertuanya.

"Ada apa ini? Kenapa diam saja" tanya rere pada ketiga orang yang berada di depannya.

Azka mendekati anak semata wayangnya lalu ia menanyakan anaknya dengan lembut.

"Kevin ada apa ini sebenarnya?" Tanya azka memegang punggung anaknya.

"Papa maafin kevin" ujar kevin membuat azka dan rere bingung.

"Ada apa ini sebenarnya?! Kenapa semua diam cepet jawab!!" Ujar rere frustasi.

Lalu kevin dengan berat hati menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya. Bisa kalian lihat bagaimana ekspresi kedua orang tua kevin mendengar semuanya dari mulut putranya.

"APA?!!" Rere menatap putranya kaget. Azka dan rere benar-benar tidak menyangka dengan apa yang diperbuat putranya ini.

PLAK

PLAK

"APA YANG KAMU LAKUKAN KEVIN?! KENAPA BISA-BISANYA KAMU MENGKHIANATI NARA?!" Tangis rere pecah mendengar semua yang keluar dari mulut putranya.

Candu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang